Prospek Saham MDKA: Katalis Pertumbuhan dari Emas & Nikel

Prospek Saham MDKA

Dalam lanskap investasi sektor tambang, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) kerap menjadi topik hangat yang menarik perhatian investor. Perusahaan ini tidak hanya fokus pada satu komoditas, tetapi menjalankan berbagai proyek strategis—dari emas, tembaga, hingga nikel—yang dirancang untuk menopang kinerja jangka menengah hingga panjang.

Lalu, bagaimana prospek saham MDKA di tengah gempuran tantangan regulasi dan volatilitas harga komoditas global? Mari kita bedah secara menyeluruh.

Proyek-Proyek Strategis MDKA dan Dampaknya Terhadap Pertumbuhan

Beberapa proyek strateginya yaitu:

Proyek AIM di Morowali Siap Tambah EBITDA

Salah satu sumber pertumbuhan yang paling dekat adalah proyek AIM (Acid, Iron, Metal) yang berlokasi di Morowali, Sulawesi Tengah. Proyek ini dijadwalkan mulai beroperasi pada semester kedua tahun 2025 dan diperkirakan menyumbang tambahan EBITDA sekitar US$ 30 juta.

Kontribusi dari AIM ini menjadi titik awal penting dalam mendorong profitabilitas perseroan sebelum proyek-proyek besar lainnya mulai menghasilkan.

TB Copper Project: Tembaga dengan Potensi Lebih Besar

Di Banyuwangi, Jawa Timur, MDKA tengah memperbesar potensi tambang tembaganya melalui proyek Tujuh Bukit (TB Copper Project). Cadangan bijih untuk produksi awal metode sublevel caving (SLC) ditingkatkan dari 4 juta ton menjadi 6 juta ton.

Langkah ini menunjukkan komitmen MDKA dalam mengurangi risiko operasional sekaligus meningkatkan volume produksi di masa depan. Namun, pengumuman pre-feasibility study diundur ke semester II-2025, yang menandakan perseroan mengambil pendekatan hati-hati dan matang sebelum masuk ke fase pembangunan penuh.

Pani Gold Project: Sumber Emas Baru dari Gorontalo

MDKA juga tengah mengembangkan proyek emas Pani Gold di Gorontalo, Sulawesi Utara. Operasi heap leach dijadwalkan memulai proses commissioning pada kuartal IV-2025, dengan target penuangan emas perdana pada kuartal I-2026.

Kontribusi yang ditargetkan dari proyek ini mencapai 80.000 ons emas pada tahun 2026, menjadikannya salah satu katalis utama pertumbuhan pendapatan MDKA dalam waktu dekat. Ini juga memberi sinyal positif bahwa perusahaan mampu memperluas sumber pendapatan dari luar proyek-proyek intinya saat ini.



Smelter HPAL dan Proyek Nikel: Pilar Pertumbuhan Jangka Panjang

Sektor nikel tak luput dari radar MDKA. Beberapa proyek pengolahan nikel sedang digarap, antara lain:

  • ESG HPAL Train B (Morowali): ditargetkan mulai beroperasi pada kuartal II-2025. Selanjutnya, proyek ini akan beralih ke FPP (furnace project plant) tambang SCM pada semester II-2025.
  • Smelter HPAL SLNC: telah mencapai progres konstruksi sebesar 14,4% pada kuartal I-2025, dengan rencana commissioning tetap dijadwalkan pada semester II-2026.

Kehadiran proyek-proyek ini diharapkan menambah diversifikasi pendapatan MDKA dan menjadikan emiten ini sebagai pemain penting dalam rantai pasok baterai kendaraan listrik, khususnya melalui pengolahan bijih nikel laterit menjadi produk bernilai tambah tinggi.

Regulasi Baru dan Tantangan Biaya Produksi

Mulai kuartal II-2025, MDKA akan menghadapi tantangan dari sisi biaya, terutama akibat pemberlakuan skema royalti baru untuk komoditas mineral. Untuk komoditas emas, tarif royalti akan melonjak dari 10% menjadi 16%—dengan asumsi harga emas bertahan di atas US$ 3.000 per ons.

Kondisi ini tentu akan menekan margin keuntungan perusahaan, terutama jika tidak diimbangi oleh peningkatan volume produksi atau efisiensi operasional.

Dalam beberapa kuartal mendatang, produksi emas dan tembaga diperkirakan menurun akibat turunnya kadar bijih di beberapa tambang utama. Penurunan ini bisa memengaruhi pendapatan jangka pendek, namun proyek-proyek baru yang akan beroperasi di 2025-2026 diharapkan mampu menutupi kekurangan tersebut.



Strategi Manajemen Risiko MDKA

Salah satu aspek yang jarang disorot tetapi sangat penting adalah strategi mitigasi risiko proyek. Dalam proyek TB Copper, MDKA tidak hanya menambah volume cadangan bijih, tetapi juga menunda pengumuman studi kelayakan demi menjaga kualitas dan kepastian perencanaan.

Pendekatan ini menandakan bahwa MDKA mengutamakan keberlanjutan proyek dan kelayakan teknis daripada mengejar percepatan yang berisiko tinggi. Ini menjadi sinyal baik bagi investor yang mencari perusahaan dengan manajemen risiko yang solid.

Penutup 

Jika Anda mencari saham berbasis komoditas yang memiliki potensi pertumbuhan jangka menengah hingga panjang, maka saham MDKA layak dipertimbangkan. Diversifikasi proyek—dari emas, tembaga, hingga nikel—membuat MDKA tidak tergantung pada satu sumber pendapatan saja.

Meski tantangan tetap ada, seperti royalti baru dan kadar bijih yang menurun, pipeline proyek yang kuat memberikan buffer dan potensi upside yang menarik. Ditambah lagi, dukungan dari analis serta target harga yang masih di atas harga pasar saat ini menjadi penegasan bahwa MDKA masih memiliki ruang untuk tumbuh.

Bagi investor yang memiliki horizon jangka panjang dan toleransi terhadap fluktuasi harga komoditas, prospek saham MDKA masih menjanjikan, terutama dengan momentum beberapa proyek besar yang akan mulai berproduksi dalam 12-24 bulan ke depan.