Dalam dunia investasi, tidak sedikit investor yang menaruh perhatian pada saham-saham yang menunjukkan pertumbuhan luar biasa dalam waktu singkat. Salah satunya adalah PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk atau yang dikenal dengan kode saham CUAN.
Emiten yang terafiliasi dengan konglomerat Prajogo Pangestu ini baru saja mengumumkan langkah korporasi penting berupa stock split dengan rasio 1:10. Apa dampak dari langkah ini terhadap prospek saham CUAN ke depan?
Apa Itu Stock Split dan Mengapa Dilakukan?
Stock split adalah pemecahan nilai nominal saham menjadi lebih kecil, namun tanpa mengubah nilai total investasi pemegang saham. Dalam kasus CUAN, nilai nominal saham yang semula Rp200 akan dipecah menjadi Rp20. Artinya, setiap satu saham lama akan menjadi sepuluh saham baru.
Langkah ini diambil untuk membuat harga saham CUAN menjadi lebih terjangkau bagi investor ritel. Dengan harga yang lebih rendah, diharapkan jumlah transaksi meningkat dan likuiditas saham membaik.
Performa Keuangan CUAN: Melesat Tajam Sejak IPO
Salah satu alasan utama CUAN melakukan stock split adalah peningkatan kinerja keuangan sejak Initial Public Offering (IPO) pada tahun 2023. Emiten ini mencatatkan pertumbuhan laba bersih yang sangat signifikan sepanjang tahun 2024.
Pada akhir 2024, CUAN berhasil membukukan laba bersih sebesar US$160,78 juta, melesat hampir 930% dari US$15,62 juta pada tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini jelas menjadi daya tarik bagi investor yang mencari perusahaan dengan potensi pertumbuhan tinggi.
Namun, pada kuartal pertama 2025, kinerja CUAN mengalami tekanan. Laba bersih anjlok menjadi US$1,7 juta, turun 94,34% secara tahunan. Meskipun penurunan ini cukup tajam, perlu dicermati bahwa pendapatan perusahaan sebenarnya meningkat, hanya saja beban utang yang tinggi menjadi faktor penghambat laba bersih.
Valuasi Saham CUAN: Apakah Masih Menarik?
Head of Investment Information dari Mirae Asset Sekuritas, Martha Christina, menyampaikan bahwa meskipun saham CUAN akan semakin aktif setelah stock split, valuasinya perlu diperhatikan lebih dalam.
Sampai akhir 2024, Price to Earning (PE) ratio CUAN berada di bawah 30 kali, yang masih dianggap menarik untuk ukuran perusahaan bertumbuh. Namun, dengan kinerja kuartal I-2025 yang turun dan utang yang tinggi, valuasi saham menjadi kurang menarik bagi sebagian investor.
Martha menyebutkan bahwa pertumbuhan perusahaan memang luar biasa, tetapi tingginya valuasi bisa menjadi penghalang bagi investor yang mencari saham dengan harga wajar.
Dampak Positif Stock Split terhadap Saham CUAN
Meski valuasinya sedang dalam sorotan, langkah stock split tetap memberikan dampak positif bagi saham CUAN secara teknikal dan psikologis di pasar.
Aksesibilitas Investor Meningkat
Dengan harga saham yang lebih murah pasca stock split, investor ritel yang sebelumnya merasa saham CUAN terlalu mahal akan mulai tertarik membeli. Hal ini akan memperluas basis investor dan meningkatkan volume transaksi harian.
Likuiditas Pasar Lebih Baik
Saham yang aktif diperdagangkan biasanya memiliki spread bid-offer yang lebih tipis, sehingga pergerakan harga menjadi lebih wajar dan transparan. Ini menjadi daya tarik tersendiri bagi trader yang mencari saham dengan potensi volatilitas sehat.
Risiko yang Perlu Diperhatikan Investor
Meskipun prospeknya terlihat menjanjikan, investor tetap harus memperhatikan beberapa faktor risiko sebelum memutuskan untuk masuk ke saham CUAN.
Beban Utang yang Cukup Berat
Salah satu tantangan utama CUAN saat ini adalah besarnya beban utang yang harus ditanggung. Hal ini memengaruhi laba bersih meski pendapatan naik. Jika tidak dikelola dengan baik, beban bunga dan kewajiban keuangan bisa menekan profitabilitas perusahaan dalam jangka panjang.
Valuasi yang Mulai Premium
Investor perlu mencermati apakah harga saham saat ini mencerminkan nilai wajar dari kinerja perusahaan. Jika PE ratio terus meningkat tanpa didukung laba yang stabil, maka saham bisa dianggap overvalued.
Siapa Saja yang Tertarik dengan Saham CUAN?
Saham CUAN kini menjadi incaran banyak kalangan, mulai dari investor institusi hingga ritel. Mereka yang memiliki strategi jangka panjang dan percaya pada kekuatan bisnis perusahaan bisa melihat CUAN sebagai peluang emas. Sementara itu, bagi trader jangka pendek, peningkatan likuiditas pasca stock split bisa menjadi peluang menarik untuk swing trading.
Strategi Investasi pada Saham CUAN
Untuk memaksimalkan potensi keuntungan dari saham CUAN, berikut beberapa strategi yang bisa dipertimbangkan:
- Tunggu Koreksi Setelah Stock Split: Seringkali, saham yang mengalami stock split akan mengalami volatilitas tinggi dalam beberapa hari setelah eksekusi. Ini bisa menjadi momen baik untuk membeli di harga koreksi.
- Perhatikan Laporan Keuangan Kuartalan: Kinerja keuangan kuartal II dan seterusnya akan menjadi penentu arah harga saham. Jika perusahaan berhasil memperbaiki profitabilitas dan mengelola utangnya, maka harga saham berpotensi naik lebih tinggi.
- Gunakan Strategi Average Down: Jika kamu masuk terlalu awal dan harga saham terkoreksi, strategi average down bisa digunakan untuk memperbaiki harga rata-rata pembelian.
Peran Prajogo Pangestu dalam Menopang CUAN
Salah satu faktor yang mendongkrak sentimen positif terhadap saham CUAN adalah keterlibatan Prajogo Pangestu sebagai komisaris. Reputasi beliau di dunia bisnis memberi kepercayaan tambahan bagi para investor bahwa arah perusahaan ini berada di tangan yang kuat dan berpengalaman.
Penutup
Langkah stock split PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk menandai komitmen perusahaan untuk memperluas basis investor dan meningkatkan likuiditas sahamnya. Di sisi lain, performa keuangan yang cemerlang di 2024 menjadi modal penting bagi pertumbuhan ke depan.
Namun, investor tetap perlu berhati-hati terhadap risiko yang muncul, khususnya terkait beban utang dan valuasi yang tinggi. Jika kamu termasuk investor yang cermat dan mampu menganalisis laporan keuangan secara mendalam, maka CUAN bisa menjadi salah satu saham yang patut dipertimbangkan untuk dikoleksi.
- Sumber: Kontan.co.id
- Sumber Gambar Utama: https://unsplash.com/photos/a-screenshot-of-a-video-game-3r8rcSy0Ffg