Pasar modal Indonesia kembali mendapat sorotan dengan rencana IPO Superbank, bank yang sebelumnya dikenal sebagai PT Bank Fama International.
Langkah ini menjadi tonggak penting bagi Superbank untuk memperkuat eksistensinya sekaligus memberikan kesempatan bagi investor ritel dan institusi untuk ikut berpartisipasi dalam pertumbuhan bank yang terus berkembang pesat ini. Dengan target perolehan dana mencapai Rp3,06 triliun, IPO Superbank diproyeksikan menarik perhatian pasar modal domestik.
Sejarah Singkat Superbank (SUPA)
Superbank memiliki perjalanan panjang sejak awal berdirinya pada tahun 1993 di Bandung dengan nama PT Bank Fama International. Transformasi signifikan terjadi setelah akuisisi oleh Emtek Group pada Desember 2021, yang menandai era baru bagi bank ini. Perubahan nama menjadi Superbank terjadi pada 2023, bersamaan dengan pemindahan kantor pusat ke Jakarta, sebagai bagian dari strategi modernisasi dan perluasan layanan.
Selain Emtek, konsorsium pemegang saham Superbank juga melibatkan nama-nama besar seperti Grab, Singtel, dan KakaoBank, yang mendukung pengembangan teknologi perbankan digital dan inovasi produk. Hal ini menegaskan ambisi Superbank untuk menjadi pemain utama di sektor perbankan ritel dan UMKM.
Profil Manajemen dan Kepemimpinan
Kepemimpinan menjadi salah satu faktor utama yang mendorong pertumbuhan Superbank. Bank ini dipimpin oleh Tigor Siahaan, seorang bankir berpengalaman lebih dari 30 tahun di industri perbankan, yang menjabat sebagai Presiden Direktur sejak Januari 2022.
Tigor memulai kariernya di Citibank Indonesia pada 1995, dan berhasil menapaki posisi tertinggi sebagai Chief Credit Officer (CCO) pada 2011-2015, menjadikannya orang Indonesia pertama yang mencapai jabatan puncak di bank global asal Amerika Serikat tersebut. Di bawah kepemimpinannya, Superbank fokus pada inovasi produk digital dan perluasan layanan kredit untuk ritel serta UMKM.
Produk dan Layanan Unggulan Superbank
Superbank dikenal dengan pendekatan inovatif dalam produk dan layanannya. Beberapa produk unggulan yang ditawarkan meliputi:
- Saku by Superbank: Tabungan digital yang fleksibel.
- Celengan by Superbank: Fitur menabung yang memudahkan pengelolaan dana.
- Deposito & Pinjaman Atur Sendiri (PAS): Solusi investasi dan kredit yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan nasabah.
- OVO Nabung: Kolaborasi dengan OVO yang mengubah saldo digital menjadi rekening tabungan berbunga.
Pada 2025, Superbank juga meluncurkan QRIS, mendukung transaksi digital yang lebih praktis. Semua langkah ini menunjukkan fokus Superbank pada kemudahan akses keuangan bagi nasabah ritel dan UMKM, sekaligus memperkuat ekosistem digital bank.
Jadwal IPO Superbank (SUPA)
Berikut rincian jadwal penting terkait IPO Superbank yang perlu diketahui investor:
Masa Book Building
- Tanggal: 25 November – 1 Desember 2025
- Tujuan: Menentukan harga akhir saham sebelum penawaran umum
Masa Penawaran Umum
- Tanggal: 10 – 15 Desember 2025
- Tujuan: Memberikan kesempatan kepada publik untuk membeli saham
Masa Penjatahan
- Tanggal: 15 Desember 2025
- Tujuan: Menetapkan jumlah saham yang dialokasikan ke investor
Tanggal Pencatatan Saham di BEI
- Tanggal: 17 Desember 2025
- Kode Saham: SUPA
- Target Dana IPO: Rp3,06 triliun
Jadwal ini penting bagi calon investor yang ingin merencanakan strategi investasi di IPO Superbank.
Kinerja Keuangan Terbaru
Superbank menunjukkan performa yang semakin solid. Pada kuartal pertama 2025, bank ini berhasil mencatat laba bersih pertama sebesar Rp60,1 miliar, berbalik dari kerugian Rp258,7 miliar pada periode sama tahun sebelumnya.
Selain itu, jumlah nasabah melonjak hingga 4 juta pengguna sejak aplikasi bank ini diluncurkan secara luas. Angka ini mencerminkan pertumbuhan cepat dan penerimaan pasar yang positif terhadap inovasi layanan digital Superbank.
Misi dan Strategi Bisnis
Misi Superbank berfokus pada:
- Memperluas akses kredit bagi nasabah ritel dan UMKM.
- Memberdayakan nasabah dengan solusi inovatif.
- Mengembangkan kolaborasi ekosistem digital untuk memperluas jangkauan layanan.
Strategi ini sejalan dengan tren perbankan modern yang menekankan digitalisasi, efisiensi, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Produk-produk digital dan kolaborasi dengan fintech seperti OVO menunjukkan komitmen Superbank untuk meningkatkan inklusi keuangan secara signifikan.
Ekspansi dan Inovasi Produk
Selain pencapaian finansial, Superbank terus meluncurkan produk-produk baru untuk memperluas penetrasi pasar. Tahun 2024 misalnya, bank ini menghadirkan berbagai inovasi tabungan dan pinjaman, termasuk produk yang disesuaikan bagi UMKM. Pendekatan ini meningkatkan loyalitas nasabah sekaligus mendorong pertumbuhan pendapatan berulang.
Potensi dan Peluang bagi Investor
IPO Superbank menjadi momen strategis bagi investor yang ingin ikut merasakan pertumbuhan sektor perbankan digital di Indonesia. Dengan kombinasi:
- Kepemimpinan berpengalaman
- Produk inovatif dan layanan digital
- Konsorsium pemegang saham ternama
- Kinerja keuangan yang membaik
investor memiliki peluang untuk mendapatkan potensi return yang menarik, sambil ikut mendukung perkembangan bank yang fokus pada inklusi keuangan dan pemberdayaan UMKM.
Penutup
Rencana IPO Superbank pada 17 Desember 2025 merupakan langkah penting yang menunjukkan ambisi bank untuk menjadi pemain utama di pasar perbankan digital Indonesia.
Dengan strategi inovatif, kepemimpinan berpengalaman, dan produk yang ramah nasabah, IPO ini bukan hanya menjadi kesempatan investasi, tetapi juga mencerminkan transformasi sektor perbankan modern di Indonesia.
Bagi calon investor, memahami jadwal, produk, dan strategi Superbank menjadi kunci untuk memanfaatkan momentum pertumbuhan ini dengan optimal.
Sumber: tirto


