Siapa Pemegang Saham CDIA? Ini Struktur Kepemilikannya!

Siapa Pemegang Saham CDIA

Kenaikan harga saham PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) yang melonjak ratusan persen sejak melantai di Bursa Efek Indonesia membuat banyak investor bertanya-tanya: siapa pemegang saham CDIA sebenarnya? Pertanyaan ini wajar, karena memahami struktur kepemilikan adalah langkah penting sebelum menentukan strategi investasi. Melihat siapa pihak yang berada di balik suatu perusahaan dapat memberi gambaran tentang visi jangka panjang, stabilitas bisnis, hingga potensi pertumbuhan.

CDIA sendiri bukan pemain kecil. Perusahaan infrastruktur ini berada di bawah naungan grup besar nasional dan mengelola portofolio bisnis yang cukup luas—dari penyediaan listrik hingga layanan logistik. Dengan latar belakang tersebut, mari kita menelusuri struktur kepemilikan, posisi pemegang kendali, serta dinamika sahamnya.

Profil Singkat CDIA: Perusahaan Infrastruktur Andalan Grup Barito

PT Chandra Daya Investasi Tbk hadir sebagai entitas yang berfokus pada investasi di sektor infrastruktur nasional. Beroperasi dalam berbagai bidang strategis, perusahaan ini mengembangkan empat lini bisnis, yakni:

Energi

CDIA mengelola pasokan listrik untuk kawasan industri di Cilegon, menyediakan layanan kepada lebih dari 200 pelanggan industri, komersial, sosial, hingga pemerintah, serta ribuan rumah tangga.

Logistik

Melalui anak usahanya, CDIA mengoperasikan layanan perkapalan untuk sektor petrokimia dan migas—menjadi bagian penting dalam rantai pasok industri strategis Indonesia.

Kepelabuhanan & Penyimpanan

Unit bisnis ini mendukung kebutuhan penyimpanan bahan baku dan produk industri, termasuk terminal khusus yang melayani aktivitas logistik berkelanjutan.

Air Bersih

CDIA juga mengembangkan layanan penyediaan air bersih untuk kawasan industri dan komersial. Dengan cakupan seperti ini, CDIA menjadi bagian esensial dalam ekosistem industri nasional, terutama di wilayah Banten.



IPO CDIA: Salah Satu Penawaran Saham Terbesar Tahun 2025

CDIA resmi tercatat di BEI pada 9 Juli 2025 dan langsung menarik perhatian pasar karena keberhasilannya meraih dana segar sebesar Rp2,37 triliun. Angka ini menempatkannya sebagai salah satu IPO terbesar pada tahun tersebut.

Masuknya CDIA ke publik bukan sekadar ekspansi bisnis, namun langkah strategis dalam memperkuat struktur modal, memperluas proyek infrastruktur, serta mempertegas posisi grup di sektor strategis nasional.

Siapa Pemegang Saham CDIA? Ini Struktur Kepemilikan Terbarunya

Pertanyaan utama yang sering muncul adalah: siapa sebenarnya pemegang saham CDIA dan siapa pengendalinya? Berikut komposisi kepemilikan saham CDIA per 30 September 2025 berdasarkan laporan registrasi pemegang efek:

Chandra Asri Pacific – 60% (Pengendali Utama)

Induk usaha CDIA, yakni PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA), menggenggam 74,89 miliar saham, atau setara 60% dari total saham beredar. Porsi ini menegaskan bahwa CDIA sepenuhnya berada dalam orbit konglomerasi Barito Pacific.

Phoenix Power B.V. – 30%

Investor asing yang berbasis di Belanda ini memegang 37,44 miliar saham atau 30% dari struktur kepemilikan. Kehadiran mereka mengindikasikan minat investor global terhadap portofolio infrastruktur Indonesia.

Masyarakat (Publik) – 9,97%

Investor publik memegang 12,44 miliar saham, menghasilkan free float mendekati 10%. Porsi ini memudahkan likuiditas saham di pasar reguler.

Direksi & Komisaris – <1%

Manajemen memiliki kepemilikan minor, yaitu hanya 34,75 juta saham, tidak sampai satu persen. Meski kecil, porsi ini tetap mencerminkan komitmen kepemimpinan terhadap kinerja perusahaan.

Total Saham Beredar

Keseluruhan saham yang tercatat di BEI berjumlah 124,82 miliar saham. Angka ini penting dalam menghitung valuasi pasar dan kapitalisasi perusahaan.



Ultimate Beneficial Owner CDIA: Siapa Penguasa Sesungguhnya?

Untuk memahami siapa figur sentral di balik CDIA, kita perlu melihat tingkat kepemilikan pengendali grup. Walaupun Chandra Asri Pacific menjadi pemilik langsung, penerima manfaat akhir (ultimate beneficial owner) dari CDIA adalah Prajogo Pangestu—pendiri Barito Pacific, salah satu tokoh bisnis paling berpengaruh di Indonesia.

Kiprah Prajogo di sektor energi, petrokimia, dan infrastruktur telah menjadikannya salah satu orang terkaya di Asia Tenggara. Dengan demikian, arah strategis CDIA tidak lepas dari visi bisnis jangka panjang Barito Pacific Grup.

Kinerja Saham CDIA: Lonjakan Fantastis Pasca IPO

Salah satu fakta menarik dari CDIA adalah performa sahamnya yang sangat agresif setelah IPO.

  • Saham CDIA melonjak 597,27% sejak pencatatan perdana.
  • Tertinggi sempat menyentuh Rp2.320 pada 10 Oktober 2025.
  • Saat ini saham bergerak di rentang Rp1.780-an.

Lonjakan signifikan ini memperlihatkan sentimen positif investor terhadap prospek jangka panjang perusahaan dan ekosistem bisnis Barito Pacific yang solid.

CDIA Menjadi Pilar Ekspansi Infrastruktur Grup Barito

Selain struktur kepemilikannya yang kuat, CDIA juga memegang peran strategis sebagai perusahaan terakhir dari grup Prajogo Pangestu yang melantai di bursa. Ini menandai selesainya rangkaian transformasi dan konsolidasi bisnis Barito Pacific di pasar modal, sekaligus memperluas pengaruh grup di sektor industri nasional.



Penutup 

Dari seluruh informasi di atas, dapat kita simpulkan bahwa:

  • Chandra Asri Pacific adalah pemegang saham mayoritas CDIA dengan porsi 60%, menjadikannya pihak pengendali.
  • Investor asing Phoenix Power B.V. memiliki 30% saham.
  • Publik memegang hampir 10% melalui free float.
  • Figur sentral di balik seluruh struktur adalah Prajogo Pangestu, pemilik Barito Pacific.
  • Dengan lini bisnis yang luas dan pertumbuhan saham yang impresif, CDIA menjadi salah satu perusahaan infrastruktur yang mendapat perhatian besar dari pasar.

Mengetahui siapa pemegang saham CDIA bukan hanya menjawab rasa ingin tahu, tetapi juga memberikan gambaran tentang kekuatan modal, stabilitas grup, serta peluang jangka panjang yang dimiliki perusahaan ini di industri infrastruktur Indonesia.