Tahun 2025 menjadi saksi perubahan besar dalam lanskap pasar modal Indonesia. Perusahaan-perusahaan besar tak hanya bersaing dalam kinerja keuangan, tetapi juga dalam hal kapitalisasi pasar—ukuran nilai total saham yang beredar di pasar. Kapitalisasi pasar menjadi indikator penting untuk melihat seberapa besar pengaruh sebuah emiten di bursa efek.
Dalam artikel ini, kita akan membahas 10 saham terbaik berdasarkan kapitalisasi pasar di Indonesia pada tahun 2025, berdasarkan data resmi bulan Agustus. Menariknya, komposisi 10 besar tidak lagi didominasi oleh bank BUMN atau perusahaan telekomunikasi, tapi telah digeser oleh pemain baru dari sektor energi terbarukan dan data center.
Sekilas Mengenai Apa Itu Kapitalisasi Pasar dan Mengapa Penting
Sebelum menyelami daftar saham terbaik, penting untuk memahami apa yang dimaksud dengan kapitalisasi pasar. Kapitalisasi pasar (market capitalization) dihitung dari harga saham dikalikan dengan jumlah saham yang beredar. Semakin besar kapitalisasi, semakin tinggi nilai perusahaan di mata investor.
Kapitalisasi pasar juga sering dijadikan barometer kekuatan dan stabilitas emiten, khususnya bagi investor institusional dan asing. Karena itu, emiten dengan kapitalisasi besar biasanya lebih tahan terhadap gejolak pasar.
Daftar 10 Saham Terbaik Berdasarkan Kapitalisasi Pasar 2025
Berikut ini adalah 10 saham dengan nilai kapitalisasi pasar terbesar di Indonesia per Agustus 2025. Penyusunan ini berdasarkan data terbaru dari Bursa Efek Indonesia.
PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN)
Kapitalisasi pasar: Rp 1.207 triliun
Persentase pangsa pasar: 8,51%
Barito Renewables mencatatkan sejarah baru dengan menjadi emiten nomor satu di Indonesia dari sisi kapitalisasi pasar. Perusahaan energi terbarukan ini mencuri perhatian pasar dengan ekspansi agresif di bidang energi bersih, serta didukung oleh tren global menuju dekarbonisasi.
Bank Central Asia Tbk (BBCA)
Kapitalisasi pasar: Rp 985 triliun
Pangsa pasar: 6,95%
Meskipun tergeser dari posisi puncak, BBCA tetap mempertahankan status sebagai bank swasta terbesar di Indonesia. Dengan fundamental yang kuat dan loyalitas nasabah tinggi, saham BBCA masih menjadi incaran investor jangka panjang.
DCI Indonesia Tbk (DCII)
Kapitalisasi pasar: Rp 811 triliun
Pangsa pasar: 5,72%
Sebagai pemain utama dalam industri data center, DCII memanfaatkan pertumbuhan pesat teknologi digital dan cloud computing. Kapitalisasi yang melonjak ini membuktikan bahwa infrastruktur digital kini menjadi tulang punggung ekonomi modern.
Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA)
Kapitalisasi pasar: Rp 764 triliun
Pangsa pasar: 5,39%
DSSA merupakan anak usaha dari Grup Sinar Mas yang bergerak di sektor energi dan infrastruktur. Dengan diversifikasi bisnis yang luas, DSSA berhasil mencatatkan kenaikan kapitalisasi yang signifikan.
PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA)
Kapitalisasi pasar: Rp 713 triliun
Pangsa pasar: 5,03%
Perusahaan petrokimia terbesar di Indonesia ini terus mengembangkan kapasitas produksi dan menjalin kemitraan strategis global. TPIA menjadi representasi kuat dari sektor manufaktur berbasis industri berat.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI)
Kapitalisasi pasar: Rp 607 triliun
Pangsa pasar: 4,28%
Sebagai bank dengan jaringan terluas hingga pelosok negeri, BBRI tetap menjadi tulang punggung sektor keuangan nasional. Fokusnya pada pembiayaan UMKM menjadi daya tarik utama bagi investor yang mencari stabilitas jangka panjang.
Bayan Resources Tbk (BYAN)
Kapitalisasi pasar: Rp 605 triliun
Pangsa pasar: 4,27%
Meski berada di industri batu bara yang penuh tantangan, Bayan Resources tetap menunjukkan kekuatan finansial dan operasional yang luar biasa. Harga komoditas yang masih tinggi serta efisiensi produksi menjadi faktor pendorong utamanya.
PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN)
Kapitalisasi pasar: Rp 569 triliun
Pangsa pasar: 4,01%
AMMN adalah salah satu produsen tembaga dan emas terbesar di Indonesia. Dengan prospek harga tembaga yang terus naik karena permintaan global, posisi Amman semakin kokoh di bursa saham.
Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI)
Kapitalisasi pasar: Rp 437 triliun
Pangsa pasar: 3,08%
BMRI tetap menjadi pilihan utama bagi investor yang mencari emiten dengan kinerja stabil, dividen menarik, dan eksposur internasional. Sebagai bank BUMN terbesar, Mandiri terus memperluas layanan digital dan ekspansi regional.
Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM)
Kapitalisasi pasar: Rp 310 triliun
Pangsa pasar: 2,19%
Meski persaingan di industri telekomunikasi makin ketat, Telkom tetap bertahan sebagai perusahaan teknologi dan konektivitas terbesar. Investasinya di sektor digital seperti data center dan cloud menjadi strategi penting menghadapi era transformasi digital.
Energi Terbarukan Mulai Mendominasi
Masuknya BREN ke posisi teratas dan AMMN ke jajaran atas menunjukkan pergeseran besar dalam preferensi investor: dari sektor keuangan dan telekomunikasi ke energi berkelanjutan dan sumber daya alam.
Ini menjadi sinyal bahwa pasar modal Indonesia mulai menyesuaikan diri dengan arah investasi global yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Penutup
Daftar saham dengan kapitalisasi terbesar di tahun 2025 menunjukkan bahwa diversifikasi sektor menjadi kunci. Tidak hanya bank dan telekomunikasi, kini sektor energi terbarukan, infrastruktur digital, dan pertambangan mulai mendominasi. Bagi investor, ini menjadi sinyal bahwa strategi investasi harus lebih adaptif terhadap perubahan tren industri dan teknologi.
Meskipun kapitalisasi pasar bukan satu-satunya indikator dalam memilih saham, namun ia memberikan gambaran awal yang kuat tentang reputasi, likuiditas, dan daya tahan sebuah perusahaan di pasar. Dengan kata lain, saham dengan kapitalisasi besar cenderung lebih stabil dan cocok untuk strategi investasi jangka panjang.
Sumber data: https://idx.co.id/id/data-pasar/laporan-statistik/digital-statistic/monthly/biggest-market-capitalization-most-active-stocks/biggest-market-capitalization?filter=eyJ5ZWFyIjoiMjAyMyIsIm1vbnRoIjoiMyIsInF1YXJ0ZXIiOjAsInR5cGUiOiJtb250aGx5In0%3D