10 Daftar Saham Sinarmas Group di BEI & Prospeknya

Saham Sinarmas Group di BEI

Dalam beberapa tahun terakhir, saham Sinarmas Group di BEI semakin sering dibicarakan oleh para investor, baik pemula maupun profesional. Tidak hanya karena skala konglomerasi yang besar, tetapi juga karena konsistensi pertumbuhan di berbagai sektor yang dikelola.

Sinarmas Group dikenal sebagai salah satu raksasa bisnis Indonesia yang memiliki portofolio luas mulai dari industri pulp & paper, energi, keuangan, properti, hingga agribisnis. Diversifikasi ini membuat saham-saham di bawah naungan Sinarmas Group bukan hanya diminati, tetapi juga dianggap sebagai opsi strategis untuk menghadapi volatilitas pasar jangka panjang.

Menariknya, sepanjang 2024 hingga memasuki 2025, sejumlah emiten di grup ini mencatatkan performa yang cukup impresif. Dari peningkatan harga saham, kenaikan laba, hingga ekspansi bisnis yang semakin agresif, Sinarmas Group kembali menunjukkan tajinya sebagai entitas usaha yang layak diperhitungkan dalam portofolio investasi.

Artikel ini mengupas tuntas semua 11 saham Sinarmas Group yang terdaftar di BEI, lengkap dengan kinerja, karakteristik bisnis, serta poin-poin penting yang bisa menjadi pertimbangan sebelum berinvestasi.

Daftar Saham Sinarmas Group di BEI & Profil Lengkapnya

PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) – Pilar Sektor Keuangan

Sebagai pusat layanan keuangan dalam grup, SMMA menawarkan spektrum bisnis luas mulai dari asuransi, pembiayaan, perbankan, hingga teknologi informasi. Pada Q3 2024, perusahaan ini menghasilkan pendapatan lebih dari Rp6,23 triliun dengan laba bersih Rp258,84 miliar. Kinerja stabil dan diversifikasi produk menjadi daya tarik utama SMMA di sektor finansial.

PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) – Energi & SDA Berbasis Teknologi

DSSA dikenal sebagai motor penggerak bisnis energi di Sinarmas Group. Dengan pembangkit listrik captive serta lini tambang batu bara dan emas, perusahaan ini mencatat pendapatan mencapai 723,94 juta USD pada Q2 2024. Perpaduan operasi energi dan divisi teknologi memberi DSSA nilai tambah tersendiri.



PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) – Raksasa Properti Modern

BSDE memiliki portofolio besar melalui pengembangan BSD City, kota mandiri yang kini menjadi salah satu kawasan paling hidup di Jabodetabek. Dengan pendapatan Rp2,72 triliun dan laba Rp368,87 miliar pada Q3 2024, BSDE terus memperlihatkan ketahanan meski sektor properti menghadapi tantangan global.

 PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) – Batu Bara Berkelas Global

Sebagai pemain besar tambang batu bara, GEMS mencatat sumber daya lebih dari 2,89 miliar ton. Pendapatan Q3 2024 mencapai 645,34 juta USD, dengan laba 80,48 juta USD. Kinerja sahamnya bahkan melesat lebih dari 60% sepanjang 2024.

PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) – Produsen Kertas Skala Jutaan Ton

TKIM adalah produsen kertas besar yang mampu menghasilkan lebih dari 1,2 juta ton per tahun. Meski mencatat rugi bersih pada Q3 2024, perusahaan ini tetap memegang posisi penting dalam rantai industri pulp & paper nasional.

PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) – Eksportir Kertas dan Karton

INKP membawa nama besar Sinarmas di pasar internasional melalui produk kertas dan kemasan karton. Pada Q3 2024, pendapatan mencapai 817,79 juta USD. Meski merugi, eksposurnya di pasar global tetap menjadi nilai kompetitif.



PT Smart Tbk (SMAR) – Perusahaan Agribisnis Terintegrasi

SMAR mengelola bisnis sawit dari hulu hingga hilir. Menghasilkan minyak goreng, biodiesel, hingga oleokimia, perusahaan ini mencatat pendapatan Rp20,40 triliun dan laba bersih Rp612,78 miliar pada Q3 2024. Diversifikasi produk menjadi penggerak utama pertumbuhan.

PT Duta Pertiwi Tbk (DUTI) – Pengembang Kawasan Komersial

Sebagai anak usaha BSDE, DUTI berfokus pada pengembangan properti komersial. Dengan pendapatan Q3 2024 sebesar Rp895,98 miliar, DUTI memperkuat portofolio properti Sinarmas Group di segmen mal, perkantoran, hingga kawasan perumahan vertikal.

PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) – Pengembang Kota Industri Modern

DMAS adalah pengembang Kota Deltamas, kawasan terintegrasi yang memiliki kawasan industri raksasa GIIC. Pada Q3 2024, DMAS mencatat laba bersih Rp319,89 miliar, menunjukkan tingginya permintaan lahan industri di kawasan Bekasi.

PT Bank Sinarmas Tbk (BSIM) – Perbankan dengan Infrastruktur Digital Kuat

Sebagai bagian dari sektor keuangan Sinarmas Group, BSIM terus memperluas layanan digitalnya. Dengan pendapatan Rp655,23 miliar pada Q3 2024, bank ini terus memperkuat posisinya di segmen perbankan ritel berbasis teknologi.

Diversifikasi Bisnis Membuat Risiko Lebih Terkelola

Salah satu alasan mengapa saham Sinarmas Group di BEI semakin diminati adalah tingkat diversifikasi bisnis yang sangat luas. Ketika satu sektor melemah, sektor lain seringkali menjadi penopang. Contohnya, saat industri pulp & paper menghadapi tekanan harga global, sektor energi dan properti justru menyumbang pertumbuhan positif. Model bisnis seperti ini membuat portofolio Sinarmas Group relatif lebih stabil dibandingkan konglomerasi yang fokus di satu sektor saja.



Penutup 

Melihat data dan perkembangan berbagai lini usaha, tidak mengherankan jika saham Sinarmas Group di BEI menjadi salah satu pilihan yang banyak dipertimbangkan oleh investor jangka panjang. Kekuatan utama grup ini terletak pada diversifikasi sektor yang komprehensif, ekosistem bisnis yang saling terintegrasi, serta kemampuan mempertahankan performa di tengah perubahan ekonomi global.

Bagi investor yang sedang membangun strategi portofolio 2025, saham-saham dari Sinarmas Group dapat menjadi elemen yang relevan untuk dipantau secara berkala—baik untuk strategi value investing maupun growth investing. Dengan memahami karakteristik masing-masing emiten, Anda bisa mendapatkan gambaran lebih jelas mengenai potensi pertumbuhan, profil risiko, dan peluang yang bisa dimanfaatkan.