Cari tahu saham Lippo Group yang terdaftar di BEI, mulai dari sektor properti, ritel, hingga kesehatan. Simak daftar emiten, pembagian dividen, dan potensi pertumbuhannya di sini!
Saham Lippo Group: Diversifikasi Konglomerat yang Layak Dilirik Investor
Nama Lippo Group tentu bukan hal asing di dunia bisnis Indonesia. Sebagai salah satu konglomerasi terbesar, grup yang didirikan oleh Mochtar Riady ini telah menancapkan kuku bisnisnya di berbagai sektor penting seperti properti, ritel, kesehatan, perbankan, hingga asuransi.
Meski perjalanan bisnisnya tidak selalu mulus, Lippo Group dikenal dengan strategi agresifnya melalui merger dan akuisisi, serta ekspansi ke berbagai kota besar maupun wilayah berkembang. Tidak mengherankan bila banyak anak usaha Lippo Group sudah go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Artikel ini akan mengulas saham-saham milik Lippo Group yang layak dipantau, termasuk sektor yang digeluti, rekam jejak dividen, dan potensi bisnisnya.
Daftar Saham Lippo Group yang Telah IPO di Bursa Efek Indonesia
Langsung saja mari kita bahas satu persatu:
PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR)
Sektor: Properti dan Real Estate
LPKR menjadi ujung tombak bisnis properti Lippo Group. Perusahaan ini tidak hanya membangun perumahan, tapi juga kawasan kota mandiri seperti Lippo Village dan Lippo Cikarang. IPO dilakukan pada tahun 1996, dan sejak itu terus melakukan ekspansi besar-besaran.
Tahun 2004 menjadi tonggak penting ketika LPKR melebur beberapa anak usaha di sektor properti, perhotelan, dan rumah sakit. Namun, catatan dividen LPKR terbilang stagnan. Terakhir kali perusahaan ini membagikan dividen adalah pada 2018, sebesar Rp2,70 per saham.
PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO)
Sektor: Layanan Kesehatan
SILO merupakan jaringan rumah sakit swasta yang telah berkembang pesat di Indonesia. Saham ini resmi melantai di BEI pada 2013, dan kini memiliki lebih dari 40 rumah sakit serta puluhan klinik di berbagai kota.
Strategi ekspansi SILO banyak ditopang oleh pembangunan rumah sakit baru serta akuisisi fasilitas kesehatan yang sudah ada. Terakhir kali, SILO membagikan dividen pada tahun 2024 sebesar Rp20 per lembar saham.
PT Matahari Department Store Tbk (LPPF)
Sektor: Ritel
Sebagai perusahaan ritel, Matahari Department Store pernah menjadi pemimpin pasar di sektor fashion dan kebutuhan rumah tangga. IPO pertamanya pada 1989 cukup sukses, bahkan berhasil menghimpun dana hingga Rp17 miliar.
Meskipun menghadapi tantangan dari tren belanja online dan penutupan beberapa gerai, LPPF tetap menjadi portofolio unggulan dari Lippo Group. Dividen perusahaan ini cukup rutin, bahkan pada 2025 membagikan dividen sebesar Rp300 per saham—tertinggi dibanding anak usaha lainnya.
PT Multipolar Tbk (MLPL)
Sektor: Holding dan Investasi
Multipolar adalah “kendaraan” investasi strategis bagi Lippo Group. Melantai sejak 1989, MLPL membawahi beberapa unit bisnis seperti Matahari, Timezone, hingga Bank Nationalnobu. Dulu, MLPL juga aktif berinvestasi di sektor teknologi dan media digital.
Namun, riwayat pembagian dividen MLPL cenderung lesu. Dividen terakhir dibagikan pada 2017, yaitu Rp2,40 per lembar saham. Meskipun begitu, MLPL tetap menarik karena fleksibilitasnya dalam mengelola portofolio strategis.
PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU)
Sektor: Perbankan
NOBU adalah langkah Lippo Group untuk kembali ke sektor perbankan setelah Lippo Bank bergabung dengan CIMB Niaga. Diakuisisi pada 2010, NOBU resmi melantai di BEI pada 2013.
Fokus NOBU adalah perbankan modern yang terintegrasi dengan teknologi digital. Meskipun masih dalam tahap pengembangan dan jarang membagikan dividen, bank ini diposisikan untuk tumbuh seiring meningkatnya literasi dan adopsi perbankan digital di Indonesia.
PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK)
Sektor: Kota Mandiri & Industri
LPCK merupakan pemain utama dalam pengembangan kawasan industri dan perumahan di wilayah Cikarang. IPO dilakukan pada 1997, dan sejak saat itu LPCK menggarap banyak proyek berskala besar.
Selain pengembangan kawasan, LPCK juga fokus pada pembangunan fasilitas pendidikan seperti Sekolah Pelita Harapan dan Universitas Kristen Krida Wacana. Dividen dari LPCK tidak dibagikan secara konsisten, termasuk pada tahun 2025.
PT Lippo General Insurance Tbk (LPGI)
Sektor: Asuransi Umum
LPGI adalah unit bisnis Lippo Group yang bergerak di bidang asuransi umum. Awalnya bernama Asuransi Brawijaya, kemudian berganti menjadi Lippo Insurance. Perusahaan ini sudah IPO sejak 1997 dan memiliki catatan pembagian dividen yang cukup konsisten.
Pada tahun 2025, LPGI membagikan dividen sebesar Rp6 per saham, menandakan komitmennya terhadap pemegang saham.
Fokus Pengembangan Kota Mandiri sebagai Strategi Utama
Salah satu benang merah dari saham Lippo Group adalah fokus pada pengembangan kota mandiri.
Baik melalui LPKR maupun LPCK, Lippo Group tidak sekadar menjual rumah, melainkan menciptakan ekosistem lengkap—mulai dari perumahan, pusat bisnis, pendidikan, fasilitas kesehatan, hingga hiburan. Strategi ini memberi keunggulan kompetitif jangka panjang yang sulit ditiru oleh pesaing.
Penutup
Melihat banyaknya sektor yang digarap dan diversifikasi bisnis yang luas, saham Lippo Group layak dipertimbangkan sebagai bagian dari portofolio jangka panjang. Beberapa emiten seperti LPPF dan SILO menunjukkan performa dividen yang stabil, sementara emiten seperti MLPL dan NOBU menjanjikan potensi pertumbuhan di masa depan meski belum rutin membagikan dividen.
Namun, penting bagi investor untuk tetap mencermati fundamental dan strategi jangka panjang dari masing-masing saham. Dengan memahami model bisnis dan prospek sektornya, kamu bisa memilih saham Lippo Group yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan investasimu.