Dalam beberapa bulan terakhir, dunia pasar modal Indonesia dihebohkan dengan performa luar biasa dari sejumlah saham yang terafiliasi dengan pengusaha asal Kalimantan Selatan, Samsudin Andi Arsyad, atau lebih dikenal dengan nama Haji Isam. Saham-saham yang terkait dengannya mencetak lonjakan fantastis bahkan hingga ribuan persen — dan ini memunculkan banyak tanda tanya dari kalangan investor maupun pengamat pasar.
Fenomena ini tidak hanya soal angka, tetapi juga memperlihatkan bagaimana kekuatan jaringan bisnis dan strategi listing perusahaan bisa berdampak besar terhadap kekayaan seseorang. Artikel ini akan mengulas lebih dalam soal saham Haji Isam yang tengah naik daun dan apa saja fakta-fakta penting di baliknya.
Daftar Saham Haji Isam Yang Melesat Tinggi
Langsung saja mari kita bahas satu persatu di bawah ini:
Jhonlin Agro Raya (JARR) – Melonjak Hampir 800%
Saham PT Jhonlin Agro Raya Tbk (kode: JARR) sukses mencetak kenaikan 777% sejak awal tahun 2025, dengan harga terakhir tercatat di Rp 2.720 per saham. Saham ini bahkan menyentuh batas auto rejection atas (ARA) pada Senin, 22 September 2025 dengan kenaikan harian 24,77%.
Nilai kapitalisasi pasar JARR kini mencapai Rp 25,11 triliun, dengan nilai transaksi harian yang cukup tinggi sebesar Rp 45 miliar. Namun, di balik lonjakan tajam tersebut, JARR telah dua kali masuk radar Bursa Efek Indonesia (BEI) karena terindikasi pola transaksi yang tidak wajar, serta sudah dua kali mengalami suspensi perdagangan.
Pradiksi Gunatama (PGUN) – Saham Gila yang Naik 1.651%
Saham PT Pradiksi Gunatama Tbk (PGUN) tidak kalah mengejutkan. Sejak awal tahun, PGUN telah naik 1.651% dan menjadi salah satu top gainer terbesar di BEI tahun ini, menempati posisi keempat.
Pada hari yang sama (22/9), PGUN juga menyentuh batas ARA, naik 10% ke harga Rp 7.425 per saham. Namun menariknya, nilai transaksi harian hanya Rp 161 juta, angka yang tergolong sangat kecil untuk saham dengan kapitalisasi besar.
PGUN telah tiga kali masuk radar pengawasan BEI karena diduga adanya aktivitas transaksi tidak biasa, dan juga sudah mengalami suspensi perdagangan sebanyak tiga kali tahun ini. Hal ini menimbulkan tanda tanya besar terkait likuiditas dan kualitas perdagangannya.
Dana Brata Luhur (TEBE) – Disuspensi di Tengah Lonjakan
TEBE menjadi saham Haji Isam lainnya yang juga mencatatkan pertumbuhan signifikan. Sejak awal tahun 2025, saham ini telah naik 261%, namun pada tanggal 22 September 2025, perdagangannya disuspensi oleh Bursa Efek Indonesia.
Meskipun belum sefantastis JARR dan PGUN, TEBE tetap menunjukkan pola kenaikan yang mencolok dalam waktu singkat. Ketidakwajaran ini juga menarik perhatian otoritas bursa.
Total Kekayaan Haji Isam di Emiten Publik Mencapai Rp 54 Triliun
Lonjakan nilai saham-saham di atas bukan hanya menguntungkan investor spekulatif, tetapi juga berdampak langsung pada kekayaan sang pengusaha Kalimantan ini. Rinciannya sebagai berikut:
- Dari JARR: Rp 19,82 triliun
- Dari PGUN: Rp 32,67 triliun
- Dari TEBE: Rp 2,23 triliun
Total kekayaan dari saham publik: Rp 54,72 triliun atau sekitar US$ 3,33 miliar
Ini belum termasuk nilai perusahaan non-publik yang juga dikuasai Haji Isam. Bisa dibayangkan, kekayaannya jauh lebih besar secara keseluruhan.
Siapa Sebenarnya Haji Isam?
Haji Isam bukanlah nama baru di dunia usaha Kalimantan, tetapi baru belakangan ini mencuat secara nasional. Ia dikenal sebagai figur low profile namun memiliki pengaruh ekonomi yang besar, terutama di sektor tambang dan perkebunan.
Belakangan, Haji Isam makin aktif tampil di hadapan publik. Ia mulai menghadiri berbagai forum penting nasional, bahkan duduk satu meja dengan tokoh-tokoh bisnis besar seperti Franky Oesman Widjaja dari grup Sinar Mas. Dalam kesempatan lain, ia juga ikut serta dalam pertemuan antara Presiden Prabowo dan Bill Gates di Indonesia.
Potensi Risiko Saham Berkapitalisasi Jumbo Tapi Transaksi Minim
Salah satu keanehan mencolok dari saham-saham Haji Isam adalah tingginya kapitalisasi pasar yang tidak sebanding dengan nilai transaksi hariannya, terutama pada PGUN.
Contoh:
- PGUN: Kapitalisasi Rp 42,60 triliun
- Transaksi harian hanya Rp 161 juta
Ini menunjukkan potensi risiko likuiditas, di mana investor bisa kesulitan menjual saham saat harga mulai turun. Situasi ini juga membuka ruang untuk manipulasi harga jika tidak ada pengawasan ketat dari otoritas pasar.
Penutup
Fenomena lonjakan saham Haji Isam memang menggoda banyak investor yang haus cuan. Kenaikan ribuan persen dalam waktu singkat tentu sangat menarik di tengah pasar yang cenderung stagnan. Namun, di balik potensi keuntungan besar, tersimpan pula risiko yang tidak boleh diabaikan.
Masuknya saham-saham ini dalam radar pengawasan BEI, frekuensi suspensi yang tinggi, hingga kapitalisasi jumbo dengan transaksi rendah, adalah sinyal kuat bahwa investor harus lebih kritis dan berhati-hati.
Saham Haji Isam adalah contoh nyata bagaimana sebuah saham bisa naik sangat tinggi dalam waktu singkat, tetapi juga berpotensi menjadi bumerang jika tidak dianalisis dengan matang. Pastikan kamu melakukan riset sebelum memutuskan ikut terjun dalam euforia ini.
- Sumber data: CNBC
- Sumber gambar: kontan

