Saham BRPT Meledak 355%! Ini Ulasannya!

saham brpt

Kenaikan saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT) tahun ini menjadi salah satu fenomena paling mencolok di Bursa Efek Indonesia. Sepanjang tahun berjalan hingga 10 Oktober 2025, saham BRPT tercatat mengalami lonjakan harga sebesar 355,3%, menjadikannya sebagai top gainer tertinggi di antara seluruh konstituen indeks LQ45.

Pertumbuhan fantastis ini tentu tidak datang tanpa sebab. Ada sejumlah faktor fundamental maupun teknikal yang turut menopang performa saham yang terafiliasi dengan konglomerat Prajogo Pangestu ini.

Mengenal Saham BRPT

BRPT adalah kode saham dari PT Barito Pacific Tbk, sebuah perusahaan holding di sektor energi dan petrokimia. Anak usaha utama BRPT mencakup Chandra Asri Petrochemical dan Star Energy Geothermal, dua entitas yang strategis dalam rantai pasok energi dan industri kimia di Indonesia.

Perusahaan ini banyak dibicarakan karena portofolionya yang luas dan terdiversifikasi, serta kepemilikan kuat oleh salah satu orang terkaya di Indonesia, Prajogo Pangestu.

Kinerja Saham BRPT: Dari Rp940 ke Rp4.280

Pada awal tahun, harga saham BRPT berada di level Rp940. Namun, pada 10 Oktober 2025, harga tersebut melonjak menjadi Rp4.280 per lembar saham, mencatatkan kenaikan absolut sebesar Rp3.340.

Kenaikan ini tak hanya mengungguli saham-saham lainnya di LQ45, tapi juga mengalahkan performa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang ‘hanya’ naik 16,64% pada periode yang sama.

Berikut beberapa saham lain yang juga memberikan imbal hasil tinggi di 2025:

  • SCMA (Surya Citra Media): +167,1%
  • ANTM (Aneka Tambang): +114,2%
  • PGEO (Pertamina Geothermal): +55,3%
  • MDKA (Merdeka Copper Gold): +48,6%

Namun tetap, BRPT berada jauh di atas dengan lonjakan 355%, menandakan bahwa pasar sangat antusias terhadap prospek perusahaan ini.



Apa yang Mendorong Lonjakan Saham BRPT?

Beberapa yang mempengaruhi yaitu:

Optimisme Terhadap Energi Terbarukan

Sebagai pemilik Star Energy, BRPT memiliki eksposur besar di sektor energi terbarukan, khususnya panas bumi. Dalam konteks global yang semakin mendesak untuk transisi energi hijau, saham-saham bertema ESG (Environmental, Social, and Governance) seperti BRPT menjadi incaran investor institusi maupun ritel.

Sentimen Positif Terhadap Konglomerat Lokal

Menurut analis PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, saham-saham yang terafiliasi dengan konglomerasi besar memiliki kekuatan kapitalisasi pasar dan bobot indeks yang tinggi, sehingga menjadi pilihan utama di tengah ketidakpastian global.

Pelemahan Sektor Perbankan, Peralihan ke Komoditas dan Energi

Tahun ini, sektor perbankan justru melemah karena pertumbuhan kredit yang stagnan dan tekanan nilai tukar rupiah. Alhasil, investor mulai mengalihkan portofolio mereka ke sektor energi dan pertambangan, termasuk BRPT.

Bagaimana Kinerja IHSG dan LQ45?

Per 10 Oktober 2025, IHSG mencatatkan kenaikan sebesar 16,64% dan mencapai rekor all-time high di level 8.257 poin.

Menariknya, indeks LQ45 justru mengalami penurunan sebesar 4%. Ini disebabkan karena mayoritas saham di LQ45 (29 dari 45) mengalami koreksi, terutama dari sektor perbankan, retail, properti, hingga teknologi.



Perbandingan Volume dan Transaksi di Bursa

  • Rata-rata nilai transaksi harian naik 12,48% ke Rp28,15 triliun
  • Frekuensi transaksi juga naik 11,83% menjadi 2,93 juta kali per hari
  • Namun volume saham yang diperdagangkan turun 14,88% ke 42,3 miliar lembar

Sementara itu, kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia mencapai rekor Rp15.560 triliun, menunjukkan kepercayaan yang terus meningkat dari investor, khususnya terhadap saham-saham seperti BRPT.

Apakah Saham BRPT Masih Menarik Dibeli Saat Ini?

Meskipun kenaikan BRPT menggiurkan, investor perlu berhati-hati karena lonjakan yang terlalu cepat bisa memunculkan risiko koreksi jangka pendek. Dalam dunia saham, pohon tak tumbuh sampai ke langit.

Namun secara fundamental, BRPT masih menyimpan potensi besar, terutama jika strategi pengembangan energi terbarukan mereka berjalan konsisten. Apalagi jika dukungan dari pemerintah terhadap energi hijau terus mengalir.

Fokus Investor Domestik Meningkat

Sepanjang 2025, kontribusi investor lokal meningkat signifikan. Terutama di bulan September, lonjakan likuiditas di pasar saham banyak didorong oleh investor individu domestik, bukan asing. Ini menunjukkan minat ritel terhadap saham-saham seperti BRPT juga cukup tinggi.



Penutup

Tahun 2025 menjadi saksi bagaimana saham BRPT menjelma dari saham biasa menjadi superstar bursa dengan pertumbuhan lebih dari 350%. Di tengah ketidakpastian sektor perbankan dan koreksi di banyak saham blue chip, BRPT berhasil mencuri perhatian dengan strategi bisnis yang solid dan eksposur ke sektor masa depan: energi terbarukan.

Meskipun ada risiko koreksi karena kenaikan drastis, fundamental jangka panjang BRPT tetap menjanjikan. Bagi kamu yang mencari peluang di sektor non-perbankan, saham ini patut masuk dalam radar investasi ke depan.


Sumber: CNBC