Sektor keuangan kembali jadi sorotan pasar modal Indonesia. Di antara deretan saham bank yang mengalami lonjakan tajam, saham BBRI mencuri perhatian. Pada perdagangan Senin pagi, 20 Oktober 2025, harga saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) naik signifikan sebesar 4,57% atau setara dengan 150 poin. Kenaikan ini terjadi bersamaan dengan peringatan satu tahun kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Reaksi positif dari pasar terlihat jelas. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat tajam dan saham-saham perbankan menjadi motor utama penggeraknya. Namun, kenaikan saham BBRI tak hanya mencerminkan sentimen politik, tetapi juga menunjukkan kepercayaan investor terhadap fundamental bank yang dikenal fokus pada sektor UMKM ini.
Faktor Pendorong Kenaikan Saham BBRI
Beberapa faktornya yaitu:
Sentimen Positif dari Stabilitas Politik
Tepat satu tahun sejak pemerintahan Prabowo-Gibran resmi berjalan, para pelaku pasar tampaknya menanggapi dengan optimisme. Stabilitas politik nasional memberi sinyal positif bagi investor domestik maupun asing. Dalam konteks ini, saham BBRI menjadi pilihan favorit berkat reputasinya yang solid dan peran strategisnya dalam membiayai sektor riil.
Kinerja Keuangan yang Konsisten
Sepanjang tahun 2025, Bank Rakyat Indonesia mencatatkan pertumbuhan laba yang konsisten. Fokus pada pembiayaan sektor produktif seperti UMKM menjadikan BBRI sebagai bank dengan portofolio sehat dan risiko kredit yang terkelola dengan baik. Hal ini mendorong sentimen beli dari institusi besar maupun investor ritel.
Valuasi Menarik di Tengah Koreksi IHSG
Pekan sebelumnya, IHSG terkoreksi hingga 4,14%, membuka peluang bagi investor untuk berburu saham unggulan dengan harga relatif murah. Dalam kondisi ini, saham BBRI menjadi incaran karena valuasinya yang masih menarik dibandingkan dengan potensi pertumbuhan jangka panjang.
Performa Perdagangan Saham BBRI Hari Ini
Pada pukul 9:45 WIB, saham BBRI telah naik 150 poin atau 4,57%. Kenaikan ini terjadi di tengah kondisi pasar yang rebound tajam. IHSG dibuka menguat sebesar 1,01% ke level 8.001,88, didorong oleh lonjakan saham-saham perbankan. BBRI menjadi salah satu pendorong utama bersama dengan BMRI, BBNI, dan BBTN.
Dengan volume transaksi mencapai Rp 654,6 miliar dan total 934,6 juta saham berpindah tangan dalam 72.210 kali transaksi, BBRI menunjukkan likuiditas tinggi dan minat beli yang kuat dari pasar.
Apakah Momentum Ini Waktu yang Tepat untuk Masuk ke Saham BBRI?
Lalu apa ini?
Analisis Teknikal: Tanda Rebound?
Dari sisi teknikal, kenaikan hari ini bisa jadi sinyal awal dari rebound setelah tekanan jual minggu sebelumnya. Jika tren penguatan berlanjut dan saham ini mampu bertahan di atas level resistance-nya, peluang akumulasi bisa terbuka lebar, terutama untuk swing trader dan investor jangka menengah.
Fundamental Tetap Kokoh
BBRI memiliki fondasi yang kuat dari sisi aset, pertumbuhan kredit, dan efisiensi operasional. Dengan ekspansi digital yang terus digencarkan melalui BRImo dan fokus pada penetrasi layanan ke pelosok Indonesia, potensi pertumbuhan jangka panjang tetap terbuka lebar.
Dividen Menarik
Selain dari capital gain, BBRI dikenal sebagai salah satu emiten yang rajin membagikan dividen. Bagi investor yang mencari pendapatan pasif, saham BBRI memiliki daya tarik tersendiri karena kebijakan dividennya yang konsisten dari tahun ke tahun.
Investor Harus Tetap Waspada Volatilitas Global
Meski euforia positif terasa di dalam negeri, investor tetap perlu memperhitungkan volatilitas global yang tengah meningkat. Ketegangan geopolitik internasional, terutama konflik di kawasan Timur Tengah dan fluktuasi harga komoditas, bisa memicu gejolak di pasar keuangan dunia.
Saham BBRI memang menunjukkan kekuatan hari ini, namun kehati-hatian tetap diperlukan, terutama bagi investor yang ingin masuk dalam jangka pendek. Pengelolaan risiko dan pemantauan berita global menjadi kunci untuk menjaga portofolio tetap sehat.
Prospek Saham BBRI di Sisa Tahun 2025
Melihat tren saat ini, saham BBRI berpeluang terus menguat jika didukung oleh faktor-faktor berikut:
- Kinerja keuangan kuartal keempat yang lebih baik dari ekspektasi.
- Stabilitas ekonomi makro dan kebijakan fiskal pemerintah yang pro-pertumbuhan.
- Penurunan suku bunga global atau sinyal dovish dari The Fed yang dapat memicu arus dana masuk ke pasar negara berkembang.
Jika skenario ini terjadi, bukan tidak mungkin BBRI akan menembus level tertingginya kembali, bahkan mencetak rekor baru.
Penutup
Kenaikan tajam saham BBRI di momen setahun pemerintahan Prabowo-Gibran menjadi sinyal kuat bahwa kepercayaan pasar terhadap BBRI tetap tinggi. Dengan fundamental yang solid, peran strategis di sektor keuangan, dan rekam jejak kinerja yang baik, BBRI masih menjadi salah satu pilihan unggulan di sektor perbankan.
Namun seperti biasa, keputusan investasi harus didasarkan pada riset yang matang dan disesuaikan dengan profil risiko masing-masing. Momentum hari ini bisa menjadi titik awal bagi investor untuk mempertimbangkan kembali portofolio mereka — apakah saatnya menambah porsi di BBRI, atau menunggu koreksi untuk masuk di harga yang lebih ideal.
Sumber: CNBC