Bagi kamu yang sudah terjun ke dunia investasi, nama Astra Group tentu tidak asing lagi. Konglomerasi bisnis raksasa ini telah menjadi tulang punggung berbagai sektor industri di Indonesia sejak berdiri pada tahun 1950. Bermula dari aktivitas impor barang konsumsi, grup ini berhasil melebarkan sayap ke berbagai bidang mulai dari otomotif, alat berat, agribisnis, hingga perbankan dan konstruksi.
Tak heran jika saham Astra Group menjadi incaran banyak investor, baik domestik maupun asing. Di bursa saham Indonesia, terdapat tujuh perusahaan yang berada di bawah naungan Astra Group yang telah melantai dan menawarkan potensi keuntungan yang menjanjikan.
7 Saham Astra Group yang Melantai di BEI
Mari kita ulas satu per satu profil perusahaan dan performa sahamnya di pasar modal.
PT Astra International Tbk (ASII) – Induk Utama dengan Aset Menggoda
Sebagai perusahaan induk, PT Astra International Tbk (kode saham: ASII) adalah motor penggerak utama seluruh entitas di dalam grup ini. Tak hanya dikenal sebagai pemimpin pasar otomotif, ASII juga memiliki lini bisnis yang sangat luas seperti pertambangan, pembiayaan, agribisnis, dan infrastruktur.
Saham ASII menjadi bagian dari indeks LQ45, yang artinya termasuk dalam kelompok saham paling likuid dan berkapitalisasi besar di BEI.
Kepemilikan saham:
- Jardine Cycle & Carriage Ltd (JCCL): 50,11%
- Publik: 49,89%
Kestabilan kinerja dan fundamental yang kuat menjadikan ASII sebagai pilihan utama bagi banyak investor jangka panjang.
PT United Tractors Tbk (UNTR) – Raja Alat Berat dengan Potensi Keuntungan Stabil
UNTR merupakan anak usaha dari ASII yang bergerak di bidang distribusi alat berat, pertambangan batu bara, dan kontraktor tambang. Berdiri sejak tahun 1972, United Tractors Tbk dikenal sebagai pemain terbesar di sektor ini.
Struktur kepemilikan saham:
- ASII: 59,5%
- Publik: 40,5%
Saham UNTR kerap dipilih oleh investor institusi maupun asing karena memiliki pergerakan harga yang sehat dan potensi capital gain yang tinggi, terutama saat sektor komoditas sedang bullish.
PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) – Andalan Suku Cadang Otomotif Nasional
Beralih ke lini aftermarket otomotif, ada PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) yang fokus memproduksi dan mendistribusikan suku cadang untuk kendaraan roda dua maupun roda empat.
Perusahaan ini memiliki jaringan distribusi yang sangat luas di seluruh Indonesia dan dikenal akan kualitas produknya yang konsisten.
Komposisi kepemilikan saham:
- Astra International: 80%
- Publik: 20%
AUTO adalah pilihan menarik bagi investor yang percaya pada pertumbuhan sektor otomotif di masa depan.
PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) – Pemain Utama di Bisnis Kelapa Sawit
Saham Astra Group juga merambah sektor agribisnis lewat PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), perusahaan yang fokus memproduksi minyak kelapa sawit mentah (CPO). Walaupun sempat mengalami tekanan dari harga komoditas global, AALI masih memiliki basis operasional dan aset yang solid.
Kepemilikan saham:
- Astra International: 79,68%
- Publik: 20,32%
Bagi investor yang berorientasi pada dividen, AALI kerap membagikan hasil keuntungan secara rutin setiap tahunnya.
PT Astra Graphia Tbk (ASGR) – Pemain Niche di Layanan Dokumentasi
Mungkin belum banyak yang tahu, tapi Astra juga punya bisnis di sektor dokumentasi dan solusi digital melalui PT Astra Graphia Tbk (ASGR). Perusahaan ini menjadi distributor utama produk Fuji Xerox dan juga menyediakan berbagai layanan percetakan serta solusi TI.
Struktur kepemilikan:
- Astra International: 76,87%
- Publik: 23,13%
Meskipun bukan pemain besar secara kapitalisasi pasar, ASGR menawarkan diversifikasi sektor yang menarik dalam portofolio Astra Group.
PT Bank Permata Tbk (BNLI) – Pilar Keuangan dalam Grup Astra
Di sektor perbankan, Astra menggandeng Standard Chartered dalam mengelola PT Bank Permata Tbk (BNLI). Bank ini mengalami transformasi besar dalam beberapa tahun terakhir dengan memperluas layanan digital dan memperkuat segmen retail banking.
Kepemilikan saham:
- Astra International: 44,56%
- Standard Chartered: 44,56%
- Publik: 10,88%
Keberhasilan BNLI dalam menjaga pertumbuhan laba membuatnya menarik sebagai saham sektor finansial di dalam ekosistem Astra.
PT Acset Indonusa Tbk (ACST) – Spesialis Konstruksi dan Infrastruktur
Terakhir, ada PT Acset Indonusa Tbk (ACST) yang menjadi andalan Astra di sektor jasa konstruksi. Spesialisasi ACST berada di proyek pondasi dalam dan pembongkaran bangunan skala besar.
Pemegang saham utama:
- Astra International: 50,1%
- Publik: 49,9%
ACST dapat menjadi pilihan menarik saat sektor infrastruktur mengalami percepatan, sejalan dengan program pembangunan pemerintah.
Diversifikasi Sektor Jadi Keunggulan Kompetitif Astra
Salah satu alasan kenapa saham Astra Group begitu diminati adalah karena diversifikasi sektor bisnisnya yang luas. Astra tidak hanya bergantung pada satu sektor saja, melainkan mencakup otomotif, alat berat, agribisnis, konstruksi, teknologi, hingga keuangan.
Diversifikasi ini memberikan perlindungan alami terhadap risiko ekonomi, karena ketika satu sektor mengalami tekanan, sektor lainnya dapat menjadi penopang pendapatan.
Tips Memilih Saham Astra Group yang Tepat
Sebelum memutuskan berinvestasi pada saham Astra Group, pertimbangkan beberapa hal berikut:
- Tinjau laporan keuangan terbaru masing-masing emiten.
- Perhatikan kebijakan dividen dan konsistensinya.
- Cermati tren harga saham serta pergerakan indeks sektoral.
- Tentukan tujuan investasi: jangka pendek atau panjang.
Penutup
Dengan portofolio yang tersebar di berbagai industri strategis dan rekam jejak yang solid di pasar modal, saham Astra Group menawarkan kombinasi menarik antara stabilitas, pertumbuhan, dan potensi keuntungan jangka panjang. Baik kamu investor pemula maupun profesional, menempatkan sebagian portofolio di emiten-emiten Astra bisa menjadi langkah cerdas dalam membangun aset di pasar saham Indonesia.
Namun seperti semua investasi, lakukan riset mendalam dan pertimbangkan profil risikomu sebelum mengambil keputusan. Selamat berinvestasi dengan lebih bijak!