Saham ARTO Menguat, Apa Dampak Pergantian CEO GOTO?

saham arto

Saham PT Bank Jago Tbk. (ARTO) menjadi sorotan investor pada awal perdagangan minggu ini. Pada Selasa, 25 November 2025, saham ARTO dibuka menguat sebesar 0,51% ke level Rp1.985 per saham. Kenaikan ini melanjutkan tren positif yang terlihat pada penutupan perdagangan Senin, di mana saham ARTO naik 25 poin menjadi Rp1.975 per saham.

Penguatan ini menarik perhatian karena tidak lepas dari perubahan struktur manajemen di Grup PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO), yang merupakan pemegang saham signifikan di Bank Jago. Perubahan manajemen seringkali menjadi sinyal positif bagi pasar, khususnya ketika investor menilai pergantian tersebut dapat membawa strategi baru dan peningkatan kinerja perusahaan.

Hubungan Saham ARTO dengan GOTO

Bank Jago memiliki keterkaitan langsung dengan ekosistem GOTO. PT Dompet Karya Anak Bangsa, bagian dari GOTO, memegang 21,4% saham ARTO. Hubungan ini membuat setiap keputusan strategis di GOTO, termasuk pergantian CEO, berpotensi berdampak pada sentimen saham ARTO.

Senior Investment Information dari Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, menyampaikan bahwa penguatan saham ARTO di awal perdagangan hari ini sebagian besar dipicu oleh berita pergantian CEO di GOTO. Investor melihat hal ini sebagai langkah yang dapat memperkuat ekosistem dan meningkatkan sinergi bisnis Bank Jago dengan perusahaan induknya.



Pergantian CEO GOTO dan Dampaknya

Pergantian manajemen GOTO menjadi berita utama minggu ini. Patrick Walujo resmi mengundurkan diri dari posisi Direktur Utama. Kepemimpinan akan dilanjutkan oleh Hans Patuwo, yang akan dinominasikan sebagai Direktur Utama sekaligus Chief Executive Officer. Nominasi ini akan dibahas dan disahkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dijadwalkan pada 17 Desember 2025.

Selain Patrick Walujo, beberapa nama lain juga mundur dari jabatannya, termasuk Ade Mulyana (Direktur), Pablo Malay, dan Winato Kartono (Komisaris). Sebagai pengganti, GOTO akan menominasikan Andre Soelistyo dan Santoso Kartono sebagai komisaris baru. Proses ini dirancang agar tetap sesuai dengan ketentuan POJK 33/2014, POJK 15/2020, serta Anggaran Dasar GOTO.

Pergantian manajemen ini memberikan sinyal positif bagi investor saham ARTO. Keterkaitan Bank Jago dengan ekosistem GOTO membuat setiap perubahan strategis di GOTO memiliki potensi meningkatkan kinerja ARTO. Investor bisa memanfaatkan momentum ini untuk melakukan pembelian bertahap, sesuai rekomendasi dari Nafan Aji Gusta, dengan target harga Rp2.370 per saham.

Analisis Investor: Strategi Accumulative Buy Saham ARTO

Investor yang cermat biasanya menilai pergerakan saham ARTO dari berbagai faktor, termasuk kepemilikan saham strategis dan berita korporasi. Nafan Aji Gusta menyarankan metode accumulative buy, yakni membeli saham secara bertahap untuk mengurangi risiko volatilitas harga.

Strategi ini relevan mengingat saham ARTO cenderung sensitif terhadap berita manajemen GOTO. Dengan membeli secara bertahap, investor dapat memanfaatkan kenaikan harga saham yang terjadi pasca pergantian CEO tanpa terburu-buru masuk pada harga tertinggi.



Stabilitas Operasional Bank Jago dan GOTO

Manajemen GOTO menegaskan bahwa pergantian CEO dan komisaris tidak mengganggu operasional perusahaan maupun kondisi keuangan. Pernyataan ini penting karena investor perlu diyakinkan bahwa meski ada perubahan manajemen besar, bisnis tetap berjalan normal. Hal ini juga menunjukkan bahwa Bank Jago, sebagai bagian dari ekosistem GOTO, tetap memiliki kestabilan operasional yang mendukung pertumbuhan saham ARTO.

Sinergi Produk dan Layanan

Selain perubahan manajemen, ada faktor tambahan yang dapat memengaruhi saham ARTO: penguatan sinergi produk dan layanan antara Bank Jago dan GOTO. Dengan kepemimpinan baru, GOTO berpotensi memperluas integrasi layanan fintech, pembayaran digital, dan e-commerce yang dapat meningkatkan volume transaksi di Bank Jago. Hal ini memberikan prospek positif jangka panjang bagi saham ARTO, karena pertumbuhan ekosistem digital berkontribusi pada peningkatan profitabilitas bank.

Prospek Saham ARTO

Saham ARTO sedang berada di posisi menarik bagi investor. Kenaikan harga saham dipicu oleh pergantian CEO GOTO, yang memiliki saham mayoritas di Bank Jago. Rekomendasi pembelian bertahap dengan target Rp2.370 per saham menjadi strategi yang tepat untuk memanfaatkan momentum ini.

Selain itu, perubahan manajemen yang dilakukan secara tertata dan transparan menunjukkan stabilitas perusahaan. Sinergi produk antara Bank Jago dan GOTO semakin memperkuat potensi pertumbuhan jangka panjang. Investor yang cerdas dapat memantau perkembangan ini sebagai peluang untuk berinvestasi dengan risiko terkendali.



Penutup

Saham ARTO kembali menarik perhatian pasar seiring pergantian CEO di GOTO. Dengan kepemilikan strategis GOTO di Bank Jago, perubahan manajemen ini berdampak positif terhadap sentimen investor.

Strategi pembelian bertahap, ditambah prospek sinergi layanan antara Bank Jago dan GOTO, membuat saham ARTO memiliki potensi kenaikan yang menjanjikan. Bagi investor yang mencari peluang di sektor fintech dan perbankan digital, saham ARTO bisa menjadi pilihan yang menarik dalam portofolio mereka.


Sumber: investor.id