7 Daftar Saham Anthoni Salim di BEI & Prospeknya

Saham Anthoni Salim di BEI

Anthoni Salim, salah satu konglomerat paling berpengaruh di Indonesia, bukan hanya dikenal sebagai pemilik Indomie, tetapi juga sebagai investor strategis yang aktif di Bursa Efek Indonesia (BEI). Saham Anthoni Salim di BEI sering menjadi sorotan karena menunjukkan kekuatan finansial dan pengaruh Salim Group di berbagai sektor penting, mulai dari ritel, makanan, media, hingga pertambangan dan teknologi.

Investasi Anthoni Salim tidak hanya bersifat pasif. Ia kerap memanfaatkan struktur holding untuk menguasai emiten strategis, sehingga portofolionya mencerminkan diversifikasi yang cermat dan prospek jangka panjang. Bagi investor, memahami saham-saham ini dapat menjadi referensi menarik untuk melihat arah pertumbuhan bisnis konglomerat besar ini.

Daftar Saham Anthoni Salim di BEI yang Patut Dicermati

Salim Group memiliki portofolio yang luas. Beberapa saham di BEI yang terkait dengan Anthoni Salim memiliki kapitalisasi besar, likuiditas tinggi, dan daya tarik untuk investasi jangka panjang maupun trading aktif. Berikut beberapa saham utama:

PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET)

DNET menjadi salah satu saham favorit investor karena kepemilikan Anthoni Salim mencapai 25,3% langsung dan tambahan 20,13% melalui Megah Eraraharja.

DNET memiliki saham signifikan di Indomaret dan berbagai perusahaan infrastruktur digital, menjadikannya aset underlying yang kuat. Saham ini kerap menjadi incaran trader karena likuiditasnya tinggi dan fundamentalnya solid.

PT DCI Indonesia Tbk (DCII)

Melalui DNET, Anthoni Salim menguasai 11,12% saham DCII, perusahaan terbesar di sektor data center Indonesia. Investasi ini menunjukkan strategi Salim Group dalam mengantisipasi pertumbuhan industri digital dan teknologi. Minat pasar terhadap DCII meningkat seiring pertumbuhan kebutuhan layanan data center di Indonesia.



PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK)

EMTK adalah perusahaan induk dari SCTV, Vidio, dan layanan digital lainnya. Anthoni Salim memegang 8,98% saham di perusahaan ini, menandakan diversifikasi ke sektor media dan teknologi berbasis digital. Saham ini dianggap strategis karena eksposurnya di sektor hiburan dan konten digital yang terus berkembang.

PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)

Meski kepemilikan pribadi Anthoni Salim hanya sekitar 0,02%, Indofood tetap dikendalikan Salim Group melalui holding, seperti First Pacific Investment Management Ltd. INDF dikenal sebagai produsen Indomie, salah satu merek konsumen terbesar di Indonesia, menjadikannya salah satu saham blue-chip favorit investor.

PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN)

AMMN mengelola tambang tembaga dan emas terbesar kedua di Indonesia setelah Freeport. Salim Group masuk melalui PT Sumber Gemilang Persada (SGP) dan kepemilikan afiliasi di Medco. Saham ini mencerminkan ekspansi Salim Group ke sektor pertambangan strategis, yang mendukung diversifikasi bisnisnya.

PT Bumi Resources Tbk (BUMI)

Pada 2022-2023, Anthoni Salim masuk ke BUMI melalui Mach Energy (Hongkong) Limited, yang kini memegang 45,78% saham. Ini membuat Salim Group menjadi pemegang saham utama dan strategis di perusahaan tambang batu bara milik Grup Bakrie. Investasi ini juga menunjukkan kemampuan Salim Group melakukan kolaborasi strategis antar-konglomerat besar.

PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA)

Salim Group menjadi pemegang saham pengendali dengan 22,83% kepemilikan melalui PT Indolife Pensiontama. Langkah ini memperluas bisnis ke sektor perbankan dan layanan keuangan. Saham BINA sempat mencatat kenaikan signifikan, menarik perhatian investor ritel maupun institusi.



Eksposur ke Sektor Konsumer & Ritel Modern

Selain saham-saham besar di atas, Salim Group juga aktif dalam investasi di ritel modern dan layanan konsumer melalui DNET dan afiliasinya, termasuk jaringan Indomaret. Ini menunjukkan fokus jangka panjang pada pertumbuhan sektor konsumsi domestik yang stabil dan tahan krisis.

Strategi dan Karakteristik Saham Anthoni Salim di BEI

Beberapa strategi yang bisa dilakukan:

Diversifikasi Lintas Sektor

Saham Anthoni Salim di BEI tersebar di berbagai sektor:

  • Makanan & Konsumer: INDF, DNET
  • Ritel & Infrastruktur Digital: DNET
  • Media & Teknologi: EMTK, DCII
  • Pertambangan: AMMN, BUMI
  • Perbankan & Keuangan: BINA

Diversifikasi ini mengurangi risiko portofolio sekaligus memaksimalkan peluang pertumbuhan dari sektor yang berbeda.

Kapitalisasi Besar dan Likuiditas Tinggi

Saham-saham ini umumnya memiliki kapitalisasi pasar besar dan likuiditas tinggi, sehingga mudah diperjualbelikan di BEI. Investor institusi maupun ritel tertarik karena stabilitas harga dan prospek jangka panjangnya.

Kepemilikan Strategis dan Struktur Holding

Anthoni Salim sering menggunakan struktur holding untuk mengontrol perusahaan tanpa harus memiliki saham mayoritas langsung. Strategi ini memberi fleksibilitas finansial dan kendali operasional terhadap emiten penting.

 Fokus Investasi Jangka Panjang

Investasi Salim Group menekankan fundamental kuat dan potensi pertumbuhan jangka panjang. Saham-saham yang dimiliki sering dipilih berdasarkan daya tahan bisnis dan relevansi sektor di masa depan.

Mengapa Saham Anthoni Salim di BEI Menjadi Sorotan Investor?

  • Fundamental Kuat: Banyak saham memiliki underlying asset besar, seperti jaringan ritel, tambang, dan infrastruktur digital.
  • Diversifikasi Portofolio: Menyebar di berbagai sektor industri yang tumbuh dan stabil.
  • Potensi Capital Gain: Saham yang likuid memudahkan trader memanfaatkan fluktuasi harga.
  • Kepemilikan Strategis: Menguasai perusahaan melalui struktur holding memberi pengaruh signifikan terhadap arah perusahaan.

Investor yang mempelajari saham Anthoni Salim di BEI dapat memahami strategi konglomerat besar, sekaligus mendapatkan insight investasi berbasis fundamental dan pertumbuhan jangka panjang.



Penutup

Saham Anthoni Salim di BEI bukan hanya representasi kekuatan finansial satu konglomerat, tetapi juga peta investasi strategis di Indonesia. Dari makanan, ritel, media, hingga pertambangan dan perbankan, portofolio ini menunjukkan kemampuan Salim Group dalam memanfaatkan peluang di sektor yang berbeda.

Bagi investor, memahami saham-saham ini bisa menjadi panduan dalam memilih investasi dengan fundamental kuat, likuiditas tinggi, dan potensi pertumbuhan jangka panjang. Dengan kata lain, mengikuti jejak investasi Anthoni Salim di BEI bukan hanya soal kepemilikan saham, tetapi juga memahami strategi bisnis yang matang dan diversifikasi lintas industri.