Saham AMAR ARA: 5 Alasan Harga Bisa Melonjak Drastis

saham amar ara

Saham PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR) tiba-tiba menjadi sorotan utama di pasar saham Indonesia. Dalam satu hari perdagangan, harga saham AMAR meroket hingga menyentuh batas auto reject atas (ARA), yang merupakan batas kenaikan maksimal yang diizinkan Bursa Efek Indonesia. Lonjakan harga ini tidak hanya membuat investor penasaran, tetapi juga menimbulkan pertanyaan besar: apa sebenarnya yang membuat saham AMAR bisa melonjak drastis?

Dalam artikel ini, kita akan membahas 5 alasan utama yang menjadi penyebab lonjakan signifikan harga saham AMAR dan apa maknanya bagi para investor.

5 Alasan Yang Membuat Saham AMAR ARA

Beberapa alasan tersebut yaitu:

Pelepasan Saham Investree Singapore yang Signifikan

Salah satu faktor utama yang mendorong harga saham AMAR melesat adalah aksi korporasi dari Investree Singapore Pte Ltd. Investree melepas lebih dari setengah sahamnya di Bank Amar, tepatnya sekitar 1,21 miliar saham. Sebelumnya, mereka memegang 12,22% saham AMAR, kini hanya tersisa 5,63%.

Pelepasan saham dalam jumlah besar ini dilakukan melalui mekanisme pasar yang difasilitasi oleh BNI Sekuritas dan Samuel Sekuritas pada 16 Juli 2025. Penjualan besar-besaran ini menciptakan momentum transaksi tinggi yang memicu lonjakan harga saham karena pasar merespons adanya perubahan kepemilikan signifikan.

Munculnya Pemegang Saham Baru: Jagat Raya Imajinasi

Tidak hanya terjadi pelepasan saham dari Investree Singapore, tetapi juga kehadiran pemegang saham baru yang masuk dengan porsi cukup besar. Jagat Raya Imajinasi, sebuah perusahaan yang berkantor di Pacific Century Place, membeli saham AMAR sebanyak 1,21 miliar lembar saham atau setara 6,58%.

Harga pembelian saham oleh Jagat Raya Imajinasi sekitar 119 per lembar, dengan nilai transaksi mencapai sekitar Rp 144,08 miliar. Kehadiran pemegang saham baru ini memberikan sinyal positif kepada pasar bahwa ada investor besar yang percaya dengan potensi Bank Amar ke depan. Investor baru sering kali menjadi katalisator kenaikan harga saham, sehingga kehadiran mereka turut mengangkat harga saham AMAR.



Kapitalisasi Pasar yang Meningkat Signifikan

Lonjakan harga saham AMAR tidak hanya terlihat dari kenaikan persentase harga, tetapi juga dari kenaikan kapitalisasi pasar yang signifikan. Dengan harga saham yang melonjak hingga 224 per lembar, kapitalisasi pasar AMAR naik menjadi Rp 4,08 triliun.

Peningkatan kapitalisasi pasar ini mencerminkan nilai pasar Bank Amar yang semakin diakui dan diminati investor. Ketika kapitalisasi pasar meningkat, biasanya hal ini menjadi daya tarik tambahan bagi investor institusi maupun ritel untuk ikut membeli saham, sehingga harga semakin terdongkrak.

Volume Transaksi yang Tinggi Mendorong Kenaikan Harga

Volume transaksi saham AMAR dalam periode lonjakan juga mengalami peningkatan drastis, tercatat sebanyak 271.846 lot dengan nilai transaksi mencapai Rp 5,5 miliar. Volume transaksi yang tinggi menandakan banyaknya aktivitas jual beli saham di pasar, yang sering kali menjadi indikator likuiditas yang sehat dan minat investor yang tinggi.

Aktivitas perdagangan yang padat ini memicu tekanan beli yang besar sehingga harga saham terdorong naik secara signifikan. Semakin banyak pembeli yang berminat, semakin tinggi pula harga saham yang bisa dicapai, terutama ketika saham tersebut menyentuh batas ARA.



Struktur Kepemilikan Saham yang Stabil dan Terkendali

Meskipun terjadi dinamika perpindahan saham dari Investree ke Jagat Raya Imajinasi, Bank Amar masih dikendalikan oleh Toleram Pte. Ltd dengan porsi kepemilikan mayoritas sebesar 75,25%. Kepemilikan mayoritas yang stabil ini memberikan kepercayaan kepada pasar bahwa perusahaan memiliki pengendalian yang kuat dan rencana bisnis yang berkelanjutan.

Selain itu, investor minoritas seperti Vishal Tulsian dan masyarakat umum juga memegang porsi saham yang cukup signifikan, yakni 1,59% dan 7,93%. Kombinasi struktur kepemilikan yang kuat dan kehadiran investor baru membuat saham AMAR menjadi pilihan menarik di mata pasar.

Dampak Lonjakan Saham AMAR ARA untuk Investor

Lonjakan saham AMAR yang mencapai batas auto reject atas (ARA) jelas memberikan sinyal positif sekaligus tantangan bagi para investor. Di satu sisi, kenaikan harga yang tajam membuka peluang bagi investor lama untuk merealisasikan keuntungan. Sementara itu, investor baru dapat memanfaatkan momentum ini sebagai titik masuk untuk berinvestasi di saham yang tengah naik daun.

Namun, kenaikan harga yang cepat juga menimbulkan risiko volatilitas yang tinggi. Investor disarankan untuk melakukan analisis fundamental dan teknikal terlebih dahulu agar tidak terjebak dalam fluktuasi harga yang ekstrem dan mengambil keputusan investasi secara bijak.


Bagi Anda yang tertarik beli e-IPO CDIA, prosesnya kini makin mudah lewat aplikasi investasi seperti M-STOCK dari Mirae Asset Sekuritas. Platform ini menyediakan fitur e-IPO, analisis emiten, dan transaksi real-time.

Dengan e-IPO, Anda bisa mengikuti seluruh proses penawaran saham seperti PSAT secara digital tanpa ribet, cukup lewat ponsel atau desktop Anda. Klik banner di bawah ini untuk mengikuti IPOnya.


Penutup

Saham AMAR yang melonjak hingga menyentuh batas auto reject atas bukanlah kebetulan semata. Ada sejumlah alasan kuat yang menjadi penyebab kenaikan harga, mulai dari perubahan besar dalam kepemilikan saham, kehadiran investor baru, hingga dinamika pasar yang mendorong volume transaksi meningkat.

Bagi investor, memahami faktor-faktor tersebut adalah langkah awal yang penting untuk meraih keuntungan optimal dan meminimalkan risiko. Dengan mengikuti perkembangan saham AMAR secara cermat dan menerapkan strategi investasi yang tepat, momentum emas ini dapat dimanfaatkan untuk meraih hasil yang menguntungkan di pasar saham Indonesia.


  • Sumber: kontan.co.id
  • Sumber gambar utama: kompas.com