Pasar modal Indonesia kembali diramaikan oleh aksi korporasi besar dari salah satu grup industri ternama. PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA), anak perusahaan dari PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA), secara resmi menggelar penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Momentum ini menjadi sorotan karena tidak hanya melibatkan angka besar, tetapi juga sektor yang jarang disentuh oleh banyak emiten lainnya.
Di artikel ini M-STOCK akan membahas rangkaian jadwal IPO CDIA secara rinci, termasuk proses penjatahan, distribusi, hingga pencatatan saham. Selain itu, kita juga akan mengulas latar belakang perusahaan, proyeksi ke depan, serta alasan mengapa IPO ini layak dilirik investor.
Mengenal CDIA: Anak Usaha Strategis dari Chandra Asri
Sebelum masuk ke jadwal IPO, penting untuk memahami siapa sebenarnya CDIA. Perusahaan ini merupakan bagian dari grup besar milik pengusaha Prajogo Pangestu, yang juga menaungi PT Chandra Asri Pacific Tbk—pemimpin industri petrokimia nasional.
Berbeda dengan induknya, CDIA fokus pada sektor infrastruktur terintegrasi. Portofolionya mencakup proyek di bidang energi, logistik maritim, pelabuhan, hingga pengelolaan air. Kombinasi sektor ini menjadikan CDIA unik karena mampu menawarkan eksposur investasi yang relatif langka di Bursa Indonesia.
Rangkaian Jadwal IPO CDIA
Pelaksanaan IPO CDIA mengikuti sejumlah tahapan penting yang harus diperhatikan calon investor. Berikut rincian lengkapnya:
Masa Penawaran Umum
Masa penawaran umum saham CDIA dimulai pada 2 Juli 2025 dan akan berakhir pada Senin, 7 Juli 2025 pukul 12.00 WIB. Pada periode ini, investor ritel dapat mulai memasukkan pesanan pembelian melalui sistem e-IPO atau broker yang telah bekerja sama.
Penjatahan Saham
Setelah masa penawaran ditutup, proses penjatahan saham dijadwalkan berlangsung pada 7 Juli 2025. Di tahap ini, sistem akan menentukan berapa banyak saham yang berhasil diperoleh oleh setiap investor berdasarkan permintaan dan ketersediaan saham.
Distribusi Saham
Selanjutnya, saham akan mulai didistribusikan pada 8 Juli 2025. Artinya, saham yang dialokasikan akan secara resmi masuk ke akun efek masing-masing investor. Ini merupakan tahap penting sebelum saham dapat diperdagangkan secara publik.
Pencatatan Saham di BEI
Puncak dari proses IPO adalah pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang akan dilakukan pada 9 Juli 2025. Mulai hari ini, saham CDIA akan mulai diperdagangkan di pasar reguler dengan kode saham resmi.
Beli Saham e-IPO di M-STOCK
Bagi Anda yang tertarik beli e-IPO CDIA, prosesnya kini makin mudah lewat aplikasi investasi seperti M-STOCK dari Mirae Asset Sekuritas. Platform ini menyediakan fitur e-IPO, analisis emiten, dan transaksi real-time.
Dengan e-IPO, Anda bisa mengikuti seluruh proses penawaran saham seperti PSAT secara digital tanpa ribet, cukup lewat ponsel atau desktop Anda. Klik banner di bawah ini untuk mengikuti IPOnya.
Harga Saham dan Nilai Penggalangan Dana
CDIA menawarkan sebanyak 12.482.937.500 saham baru atau sebesar 10% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Harga IPO ditetapkan pada Rp190 per saham, berada di batas atas dari rentang harga pada masa bookbuilding.
Dengan jumlah saham yang ditawarkan dan harga final tersebut, total dana yang berhasil dihimpun dari IPO ini mencapai sekitar Rp2,37 triliun. Dana ini akan digunakan untuk mendukung ekspansi bisnis, terutama dalam pengembangan pelabuhan dan infrastruktur logistik maritim.
Dukungan Kuat dari Investor Strategis
Salah satu aspek menarik dari IPO CDIA adalah kehadiran investor strategis asal Thailand, Electricity Generating Public Company Limited (EGCO). EGCO dikenal sebagai pemain mapan di sektor energi dan infrastruktur kawasan Asia Tenggara.
Kehadiran EGCO menunjukkan kepercayaan investor asing terhadap prospek bisnis CDIA di masa depan. Selain itu, dukungan dari Grup Chandra Asri sebagai induk juga memberikan landasan finansial dan operasional yang kuat bagi perusahaan ini untuk tumbuh secara berkelanjutan.
Proyeksi dan Potensi Jangka Panjang
Menurut analis pasar modal dari Infovesta Kapital Advisori, Ekky Topan, IPO CDIA memiliki daya tarik tersendiri karena memberikan eksposur terhadap sektor infrastruktur terintegrasi yang tidak banyak ditawarkan oleh emiten lain di BEI.
Rencana ekspansi yang konkret di sektor pelabuhan dan logistik maritim menjadi nilai tambah tersendiri. Di tengah meningkatnya kebutuhan infrastruktur logistik domestik dan regional, posisi CDIA terbilang strategis. Bahkan, proyeksi jangka menengah hingga panjang menunjukkan potensi pertumbuhan yang solid.
Aksesibilitas Lewat e-IPO
Satu hal penting yang patut dicatat, dan menjadi nilai tambah IPO CDIA, adalah aksesibilitas proses pemesanan saham melalui platform e-IPO. Dengan sistem ini, investor ritel bisa langsung mendaftar dan melakukan pemesanan saham tanpa perlu repot ke kantor sekuritas.
Fitur ini semakin memperluas partisipasi publik dalam IPO, dan membuat proses lebih transparan, cepat, serta efisien. Ini sejalan dengan tren digitalisasi pasar modal yang terus dikembangkan oleh BEI.
Tips Bagi Investor yang Ingin Berpartisipasi
Bagi kamu yang tertarik mengikuti IPO ini, berikut beberapa tips sederhana:
- Cek kembali jadwal pentingnya, agar tidak melewatkan batas akhir penawaran.
- Pastikan saldo RDN (Rekening Dana Nasabah) mencukupi, agar tidak gagal saat distribusi.
- Pelajari prospektus dengan teliti, terutama soal rencana penggunaan dana hasil IPO.
- Pantau pergerakan saham pasca-listing, untuk menentukan strategi jangka pendek atau panjang.
Penutup
Melihat dari struktur bisnis, dukungan pemegang saham, serta sektor yang digarap, IPO CDIA tampak sebagai peluang menarik bagi investor yang ingin mengekspos sektor infrastruktur Indonesia. Rangkaian jadwal IPO CDIA yang berjalan dari awal Juli hingga pencatatan di BEI pada 9 Juli 2025, menjadi momentum penting dalam perjalanan perusahaan menuju publik.
Dengan dukungan strategis dari grup besar dan rencana ekspansi yang solid, CDIA tidak hanya menjanjikan dalam jangka pendek tetapi juga memiliki potensi besar dalam membangun infrastruktur masa depan Indonesia. Bagi investor yang cermat, ini bisa menjadi langkah awal untuk masuk ke sektor yang selama ini belum banyak tereksplorasi di pasar saham domestik.
- Sumber data: investor.id
- Sumber gambar utama: stockbit.com