Pasar saham Indonesia tengah disoroti oleh pergerakan positif dari salah satu emiten teknologi telekomunikasi, yaitu PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET). Perusahaan yang bergerak di sektor infrastruktur jaringan ini berhasil mencuri perhatian investor berkat lonjakan kinerjanya di paruh pertama tahun 2025. Tidak hanya mencatatkan pertumbuhan pendapatan yang signifikan, tetapi juga menunjukkan manuver korporasi yang ambisius melalui aksi rights issue disertai Waran Seri II.
Dengan perkembangan yang pesat dan strategi ekspansi yang sedang digodok, bagaimana sebenarnya prospek saham INET ke depan? Mari kita bahas secara mendalam.
Kinerja Luar Biasa di Semester Pertama 2025
Bagaimana kinerjanya? Ini dia:
Laba Bersih Naik Tajam Hingga Tujuh Kali Lipat
INET mencatatkan laba bersih sebesar Rp 7,77 miliar hingga akhir Juni 2025. Angka ini merupakan peningkatan yang sangat drastis dari periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp 1,04 miliar. Secara persentase, laba bersih INET melonjak lebih dari 660%, sebuah pencapaian yang tidak bisa dianggap remeh di tengah ketatnya persaingan sektor teknologi.
Lonjakan ini menunjukkan bahwa perusahaan berhasil mengoptimalkan efisiensi operasional serta memanfaatkan momentum kebutuhan digitalisasi yang semakin tinggi di berbagai daerah.
Pendapatan Naik Hampir Tiga Kali Lipat
Selain dari sisi laba, total pendapatan bersih INET juga menunjukkan pertumbuhan hampir 200%. Dalam enam bulan pertama 2025, INET berhasil mengantongi pendapatan senilai Rp 45 miliar, jauh melampaui perolehan tahun sebelumnya yang hanya sekitar Rp 15 miliar. Pertumbuhan ini sejalan dengan peningkatan permintaan layanan infrastruktur jaringan, terutama di kawasan urban.
Kontribusi terbesar terhadap pendapatan ini masih datang dari wilayah Jawa yang menyumbangkan lebih dari 96% total pendapatan, sementara Bali menyusul dengan kontribusi yang lebih kecil namun tetap stabil.
Strategi Rights Issue dan Waran Seri II: Peluang atau Risiko?
Untuk mendanai ekspansi berikutnya, INET berencana melakukan Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau biasa dikenal sebagai rights issue. Dalam aksi ini, perusahaan akan menerbitkan saham baru yang disertai Waran Seri II, sebagai insentif tambahan bagi para pemegang saham maupun investor baru.
Total waran yang akan diterbitkan maksimal mencapai 3,2 miliar unit, di mana setiap empat saham baru akan disertai satu waran. Setiap waran nantinya dapat dikonversi menjadi satu saham INET, memberi peluang tambahan untuk memperoleh capital gain jika harga saham terus meningkat.
Menurut analis dari Maybank Sekuritas Indonesia, pemberian waran ini merupakan strategi untuk meningkatkan partisipasi investor dalam rights issue. Waran dinilai sebagai bonus yang menjanjikan potensi keuntungan di masa depan, selain keuntungan dari kenaikan harga saham pasca-rights issue.
Namun, investor tetap disarankan untuk berhati-hati. Meski insentif ini menarik, kebutuhan dana yang belum dipublikasikan secara rinci bisa menjadi perhatian. Apalagi, jika nominalnya tergolong besar dibandingkan kapitalisasi pasar INET saat ini, maka bisa menimbulkan dilusi kepemilikan yang signifikan jika tidak diserap optimal oleh pasar.
Rencana Ekspansi INET di Sektor Telekomunikasi
Manajemen INET menyampaikan bahwa dana hasil rights issue dan waran akan digunakan untuk memperluas jaringan dan infrastruktur telekomunikasi, baik secara langsung maupun melalui entitas anak. Artinya, ekspansi ini bersifat jangka panjang dan strategis, dengan tujuan memperkuat posisi INET sebagai pemain penting dalam penyediaan jaringan telekomunikasi nasional.
Meskipun saat ini pendapatan INET masih didominasi oleh wilayah Jawa, langkah ekspansi ke luar wilayah tersebut bisa membuka potensi baru. Bali menjadi contoh awal bahwa wilayah di luar pulau utama masih bisa memberikan kontribusi positif. Dengan penetrasi infrastruktur digital yang masih belum merata di Indonesia, INET memiliki peluang besar untuk menjadi pelopor konektivitas di wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggal).
Bagi Anda yang tertarik beli e-IPO CDIA, prosesnya kini makin mudah lewat aplikasi investasi seperti M-STOCK dari Mirae Asset Sekuritas. Platform ini menyediakan fitur e-IPO, analisis emiten, dan transaksi real-time.
Dengan e-IPO, Anda bisa mengikuti seluruh proses penawaran saham seperti PSAT secara digital tanpa ribet, cukup lewat ponsel atau desktop Anda. Klik banner di bawah ini untuk mengikuti IPOnya.
RUPSLB Jadi Momen Penting untuk Keputusan Investor
Untuk merealisasikan aksi korporasi ini, INET akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 20 Agustus 2025. Di sinilah para pemegang saham akan dimintai persetujuan terkait penerbitan Waran Seri II dan rights issue. Momen ini akan menjadi penentu arah pergerakan saham INET selanjutnya, apakah akan tetap diminati pasar atau justru menimbulkan kekhawatiran.
Investor perlu mencermati hasil RUPSLB dan menilai apakah strategi yang diajukan realistis dan sesuai dengan kebutuhan industri.
Pembagian Dividen di Tengah Ekspansi
Di tengah fokus pada pertumbuhan bisnis, INET juga menunjukkan komitmen kepada pemegang saham dengan membagikan dividen tunai sebesar Rp 664,17 juta. Ini menjadi sinyal positif bahwa perusahaan tetap menjaga keseimbangan antara ekspansi dan reward kepada investor.
Dividen ini memang tidak besar jika dibandingkan dengan perusahaan blue-chip, namun keberanian membagikan dividen di tengah agenda rights issue memperlihatkan stabilitas arus kas dan kepercayaan manajemen terhadap masa depan bisnis.
Penutup
Melihat data kinerja semester pertama 2025, strategi ekspansi yang terencana, serta insentif melalui Waran Seri II, maka prospek saham INET terbilang menjanjikan bagi investor yang berorientasi jangka menengah hingga panjang. Pertumbuhan laba dan pendapatan yang fantastis menunjukkan bahwa perusahaan berada di jalur yang tepat dalam memaksimalkan peluang digitalisasi di Indonesia.
Namun, investor perlu memperhatikan beberapa hal:
- Besaran dana yang dibutuhkan untuk rights issue belum diungkap secara detail
- Potensi dilusi dari penerbitan saham dan waran cukup besar jika tidak dikendalikan
- Perlu mencermati hasil RUPSLB dan implementasi dari dana yang diperoleh
Jika manajemen INET mampu mengeksekusi strategi dengan transparan dan efisien, maka tidak menutup kemungkinan INET akan menjadi salah satu saham sektor teknologi yang bersinar di tahun-tahun mendatang.
Sumber: kontan.co.id