Di era digital saat ini, semakin banyak masyarakat yang tertarik untuk mengembangkan uang mereka melalui berbagai instrumen keuangan. Dua aktivitas yang paling populer adalah investasi dan trading. Keduanya sering dianggap serupa karena sama-sama bertujuan untuk mendapatkan keuntungan, namun pada kenyataannya keduanya memiliki pendekatan yang sangat berbeda.
Bagi pemula yang ingin terjun ke dunia finansial, memahami perbedaan trading dan investasi adalah langkah awal yang penting agar tidak salah strategi. Artikel ini akan membahas secara mendalam perbedaan utama antara keduanya agar kamu bisa menentukan mana yang lebih sesuai dengan profil keuanganmu.
Memahami Sekilas Mengnenai Apa Itu Investasi dan Trading
Mari kita pahami terlebih dahulu artinya satu persatu:
Pengertian Investasi
Investasi adalah aktivitas menanamkan dana pada instrumen tertentu untuk jangka waktu tertentu, dengan harapan akan mendapatkan imbal hasil di masa depan.
Seorang investor biasanya membeli aset, lalu menyimpannya selama bertahun-tahun sampai nilai aset tersebut meningkat atau memberikan dividen.
Contoh instrumen investasi antara lain saham, obligasi, reksa dana, emas, dan properti. Tujuan utama dari investasi adalah menciptakan kekayaan secara bertahap melalui pertumbuhan nilai dan pendapatan pasif.
Pengertian Trading
Sementara itu, trading adalah aktivitas jual beli aset dalam jangka waktu pendek. Trader berusaha memanfaatkan fluktuasi harga dalam waktu singkat untuk menghasilkan keuntungan cepat. Aset yang diperdagangkan bisa berupa saham, mata uang (forex), kripto, dan instrumen derivatif lainnya.
Trading memerlukan pemantauan pasar secara intensif dan keputusan yang cepat karena harga bisa berubah dalam hitungan menit atau bahkan detik.
Ini Dia Perbedaan Trading dan Investasi
Mari kita bahas satu persatu perbedaannya.
Prinsip Dasar
Prinsip dasar yang membedakan dari keduanya yaitu:
- Strategi investasi menganut prinsip “buy and hold”, yaitu membeli aset dan menahannya dalam jangka panjang. Investor cenderung tidak terlalu terpengaruh oleh fluktuasi harga jangka pendek karena mereka fokus pada nilai jangka panjang suatu aset.
- Berbeda dengan itu, trader mengandalkan prinsip “buy and sell”, yang artinya mereka membeli aset saat harganya rendah dan menjualnya segera setelah harga naik. Kecepatan adalah kunci dalam dunia trading, karena keuntungan diperoleh dari perubahan harga yang cepat.
Cara Mengambil Keputusan
- Investor biasanya menggunakan analisis fundamental dalam mengambil keputusan. Mereka akan menilai kinerja perusahaan, laporan keuangan, tren industri, dan faktor ekonomi lainnya sebelum memutuskan untuk membeli saham atau aset lain.
- Sementara itu, trader lebih mengandalkan analisis teknikal, yaitu membaca grafik pergerakan harga, volume transaksi, indikator teknis, dan pola-pola tertentu yang memberi sinyal kapan saat terbaik untuk membeli atau menjual.
Tingkat Risiko yang Berbeda
- Karena berorientasi jangka panjang dan sering kali berfokus pada aset yang stabil, risiko dalam investasi umumnya lebih rendah. Investor tidak terlalu khawatir jika harga aset turun sesaat, selama fundamental aset tersebut tetap kuat.
- Di sisi lain, trading memiliki tingkat risiko yang lebih tinggi. Trader harus sangat berhati-hati karena pergerakan harga yang tajam bisa dengan cepat menghapus potensi keuntungan, bahkan menyebabkan kerugian besar jika tidak dikendalikan dengan baik.
Profil Risiko Pelaku
- Dalam dunia investasi, setiap individu bisa memiliki profil risiko yang berbeda-beda — mulai dari konservatif, moderat, hingga agresif. Instrumen yang dipilih pun disesuaikan dengan toleransi terhadap risiko dan tujuan finansial masing-masing.
- Namun dalam trading, hampir semua pelakunya memiliki profil risiko agresif. Mengingat fluktuasi harga yang tinggi dan sifat aktivitasnya yang cepat, seorang trader harus siap menghadapi risiko besar dalam waktu singkat.
Potensi Keuntungan yang Ditawarkan
- Seorang investor bisa mendapatkan keuntungan dari capital gain (kenaikan harga aset) dan dividen atau pembagian laba perusahaan. Beberapa aset juga memberikan bonus saham atau bunga tahunan.
- Sebaliknya, trader hanya akan memperoleh keuntungan dari selisih harga beli dan harga jual (capital gain). Oleh karena itu, trader harus pintar membaca momentum pasar untuk bisa mendapatkan hasil yang maksimal.
Perlindungan Aset dalam Kedua Strategi
- Investor lebih terlindungi apabila memilih instrumen dari perusahaan dengan kondisi fundamental yang kuat. Bahkan saat pasar bergejolak, investor tidak langsung panik karena percaya bahwa asetnya akan pulih seiring waktu.
- Trader menggunakan alat seperti stop loss untuk membatasi kerugian. Ini adalah fitur yang secara otomatis menjual aset ketika harganya turun ke level tertentu, guna mencegah kerugian yang lebih besar.
Waktu dan Keterlibatan
Salah satu perbedaan penting lainnya adalah tingkat keterlibatan waktu.
- Investor tidak perlu terus-menerus memantau pasar. Mereka cukup mengevaluasi portofolio secara berkala, misalnya setiap kuartal atau semester.
- Trader, sebaliknya, harus terus aktif dan terlibat setiap hari atau bahkan setiap jam. Mereka sering memantau grafik harga dan berita ekonomi untuk mengambil keputusan yang cepat.
Ini menjadikan investasi lebih cocok untuk orang yang sibuk atau tidak ingin terlalu sering terlibat langsung, sedangkan trading cocok untuk mereka yang punya waktu lebih banyak dan senang berinteraksi aktif dengan pasar.
Penutup
Perbedaan antara trading dan investasi bukan sekadar soal waktu atau strategi, tetapi juga menyangkut karakter, tujuan keuangan, dan toleransi terhadap risiko. Tidak ada yang lebih baik antara keduanya, yang penting adalah memilih strategi yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan Anda.
Jika Anda menginginkan pertumbuhan kekayaan jangka panjang dengan risiko yang lebih stabil, maka investasi adalah pilihan yang bijak. Namun, jika Anda lebih suka tantangan, punya waktu untuk memantau pasar, dan siap menghadapi risiko tinggi, maka trading bisa jadi ladang yang menjanjikan.
Sumber gambar utama: infobanknews.com