Kinerja Saham IPO 2025: Tren Saham Baru di BEI

Kinerja Saham IPO 2025

Tahun 2025 menjadi tahun yang menarik bagi dunia pasar modal Indonesia. Kinerja saham IPO 2025 menunjukkan adanya dinamika yang cukup signifikan, di mana beberapa saham pendatang baru berhasil mencatatkan kenaikan fantastis, sementara sebagian lain justru mengalami koreksi yang cukup tajam. Fenomena ini menjadi perhatian tidak hanya bagi investor ritel, tetapi juga institusi yang ingin memanfaatkan peluang di pasar saham.

Kinerja ini juga mencerminkan kepercayaan pasar terhadap strategi pertumbuhan perusahaan baru serta potensi sektor-sektor tertentu yang mulai diminati investor. Dengan memahami tren ini, investor dapat menilai peluang dan risiko yang mungkin muncul pada tahun-tahun mendatang.

Performa Saham IPO 2025 yang Menggembirakan

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) hingga November 2025, sebanyak 24 perusahaan melakukan IPO. Dari jumlah tersebut, 9 saham berhasil menembus harga IPO dan mencatatkan pertumbuhan signifikan.

Saham dengan Kenaikan Paling Tinggi

Salah satu sorotan utama adalah PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN) yang mengalami lonjakan luar biasa 3.470% dari harga IPO Rp 100 menjadi Rp 3.570 per saham. Lonjakan ini menegaskan minat investor terhadap sektor digital dan aset kripto yang tengah berkembang pesat di Indonesia.

Selain COIN, saham lain yang mencatatkan performa apik antara lain:

  • PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU): +954,35%
  • PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA): +915,79%
  • PT Fore Kopi Indonesia Tbk (FORE): +171,28%

Kenaikan ini menunjukkan bahwa beberapa sektor, seperti energi, investasi, dan konsumer, masih mampu menarik perhatian pasar meski kondisi ekonomi global tidak selalu stabil.



Saham yang Mengalami Koreksi

Di sisi lain, beberapa saham IPO justru mengalami koreksi. PT Jantra Grupo Indonesia Tbk (KAQI) menjadi yang terburuk dengan penurunan 40,68% sejak IPO. Saham lainnya yang turun cukup tajam adalah:

  • PT Cipta Sarana Media Tbk (DKHH): -36,36%
  • PT Raja Roti Cemerlang Tbk (BRRC): -33,33%
  • PT Yupi Indo Jelly Gum Tbk (YUPI): -29,92%

Fenomena ini menunjukkan bahwa tidak semua IPO menjanjikan keuntungan instan, sehingga strategi pemilihan saham tetap penting bagi investor.

Total Dana IPO dan IPO Terbesar 2025

Dalam setahun, 24 perusahaan IPO berhasil menghimpun dana sebesar Rp 15,57 triliun. Dari jumlah ini, ada beberapa perusahaan yang meraup dana signifikan hingga mencapai nilai triliunan rupiah.

IPO terbesar dicatat oleh PT Merdeka Gold Resources Tbk (EMAS), anak usaha PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), dengan total penghimpunan dana Rp 4,65 triliun.

Saham lain dengan dana IPO terbesar meliputi:

  • CDIA: Rp 2,37 triliun
  • PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK): Rp 2,30 triliun
  • YUPI: Rp 2,04 triliun

Besarnya dana yang berhasil dihimpun menunjukkan kepercayaan pasar terhadap prospek bisnis perusahaan yang melakukan IPO, sekaligus menjadi indikator kesehatan pasar modal Indonesia.

IPO yang Sedang Berproses Akhir 2025

Menjelang akhir tahun, aktivitas IPO relatif sepi. Hanya dua perusahaan yang sedang berproses menawarkan saham perdananya:

PT Abadi Lestari Indonesia Tbk (RCLO)

  • Masa bookbuilding: 24–26 November 2025
  • Harga saham: Rp 150–168
  • Total saham: 6,25 miliar → Potensi dana Rp 105 miliar

PT Super Bank Indonesia Tbk (SUPA)

  • Maksimal 4,4 miliar saham
  • Harga saham: Rp 525–695 → Potensi dana Rp 3,06 triliun
  • Jika harga maksimal tercapai, SUPA menjadi IPO kedua terbesar tahun ini setelah EMAS

Proses ini menunjukkan bahwa meski akhir tahun biasanya sepi karena libur Natal dan Tahun Baru, minat perusahaan untuk masuk bursa tetap ada.



Prospek Kinerja Saham IPO 2026

Para analis menilai aktivitas IPO akan lebih semarak pada 2026. Ada beberapa faktor yang mendukung optimisme ini:

Pemulihan Ekonomi dan Stabilitas Suku Bunga

Pemulihan ekonomi global dan domestik diharapkan meningkatkan minat investor. Jika suku bunga global mulai turun, likuiditas yang sebelumnya berada di obligasi berpotensi mengalir ke pasar saham, mendukung pertumbuhan IPO.

Fokus BEI dan OJK pada Kualitas Perusahaan

Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah menekankan kualitas calon perusahaan tercatat. Target IPO 2026 diperkirakan sekitar 50 perusahaan, dengan tujuan meningkatkan kepercayaan investor terhadap emiten baru.

Likuiditas Pasar dan Perubahan Pola Investasi

Kinerja saham IPO 2025 juga dipengaruhi oleh aliran likuiditas pasar. Investor institusi dan ritel mulai memindahkan sebagian portofolio dari obligasi dan instrumen tradisional ke saham baru. Hal ini menjadi faktor tambahan yang mendorong saham IPO dengan fundamental kuat mencatatkan kenaikan signifikan.

Tips Memahami Kinerja Saham IPO 2025

Beberapa tips yang bisa dipelajari yaitu:

  • Perhatikan fundamental perusahaan: Meskipun IPO menarik, saham dengan fundamental kuat cenderung bertahan lebih lama.
  • Pantau sektor yang sedang tren: Contohnya teknologi digital, energi, dan konsumer yang menunjukkan pertumbuhan signifikan di 2025.
  • Analisis harga IPO dan valuasi: Kenaikan fantastis seperti COIN jarang terjadi, sehingga analisis risiko tetap penting.
  • Perhatikan likuiditas pasar: Aliran dana investor dapat memengaruhi pergerakan harga saham IPO.


Penutup

Kinerja saham IPO 2025 memperlihatkan bahwa Bursa Efek Indonesia masih menjadi arena yang menarik bagi perusahaan baru dan investor. Lonjakan harga beberapa saham, seperti COIN dan CDIA, menunjukkan potensi besar bagi emiten yang tepat, sementara koreksi saham lain mengingatkan akan pentingnya strategi dan analisis risiko.

Memasuki 2026, prospek IPO diprediksi lebih stabil dan menjanjikan, didukung pemulihan ekonomi, likuiditas pasar, dan fokus BEI-OJK pada kualitas emiten. Bagi investor yang cermat, memahami tren ini bukan hanya soal mengikuti hype, tetapi juga menilai peluang investasi yang berkelanjutan.

Kinerja saham IPO 2025 membuktikan bahwa pasar modal Indonesia tetap dinamis dan penuh peluang bagi mereka yang siap membaca arah tren dan memilih saham dengan potensi terbaik.


Sumber: kontan