21 Istilah dalam IPO Saham: Panduan Lengkap Bagi Investor

istilah dalam ipo saham

Dalam dunia pasar modal, Initial Public Offering atau disingkat IPO adalah proses penting di mana sebuah perusahaan untuk pertama kalinya menjual sahamnya kepada publik. Inilah momen di mana perusahaan “melantai di bursa”, atau mulai diperdagangkan secara terbuka di pasar saham.

Bagi investor, IPO bukan hanya tentang membeli saham baru—ini adalah peluang untuk menjadi bagian awal dari perjalanan perusahaan yang bisa saja tumbuh besar di masa depan. Namun, untuk memanfaatkan peluang ini, sangat penting memahami berbagai istilah dalam IPO saham yang sering muncul selama proses tersebut.

Mengapa Investor Perlu Memahami Istilah IPO

Setiap langkah dalam proses IPO memiliki istilah khusus yang bisa mempengaruhi keputusan investasi. Tanpa pemahaman yang memadai, investor berisiko membuat keputusan yang tidak tepat, bahkan bisa melewatkan potensi keuntungan yang besar.

Dengan mengetahui arti dari istilah-istilah tersebut, kamu bisa menilai prospek perusahaan, risiko investasi, dan strategi masuk yang paling tepat dalam membeli saham perdana.



21 Istilah Penting dalam IPO Saham yang Wajib Diketahui

Berikut adalah daftar istilah dalam IPO saham yang paling sering digunakan, beserta penjelasan lengkapnya.

Prospektus

Merupakan dokumen resmi yang disiapkan perusahaan bersama penjamin emisi. Isinya mencakup detail bisnis, laporan keuangan, risiko usaha, dan tujuan penggunaan dana hasil IPO. Investor wajib membaca prospektus sebelum mengambil keputusan membeli saham.

Go Public

Istilah ini menggambarkan proses ketika perusahaan mulai menjual sahamnya ke publik dan resmi tercatat di bursa efek. Go public menjadi titik awal transparansi perusahaan terhadap publik dan investor.

Book Building

Adalah masa penawaran awal saham di mana perusahaan dan underwriter mengumpulkan minat beli dari investor. Tujuannya untuk menentukan harga saham yang paling sesuai berdasarkan permintaan pasar.

Underwriter (Penjamin Emisi)

Pihak yang membantu perusahaan dalam proses IPO, mulai dari menyusun prospektus, menentukan harga saham, hingga memasarkan saham ke investor potensial.

Roadshow

Serangkaian kegiatan promosi yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperkenalkan bisnisnya kepada calon investor, biasanya dilakukan sebelum IPO berlangsung.

Listing Day

Hari pertama saham perusahaan resmi diperdagangkan di bursa efek. Harga saham di hari ini bisa melonjak drastis atau justru turun tergantung sentimen pasar.

Emiten

Merupakan sebutan bagi perusahaan yang melakukan penawaran saham kepada publik. Emiten harus mematuhi regulasi dari otoritas pasar modal setelah go public.

Dividen

Pembagian keuntungan kepada pemegang saham yang umumnya diberikan setiap akhir tahun buku, tergantung kinerja dan kebijakan perusahaan.

Underpricing

Kondisi ketika harga saham yang ditawarkan saat IPO lebih rendah dari harga pasarnya di hari pertama perdagangan. Strategi ini sering digunakan untuk menarik minat investor awal.

Lock-Up Period

Masa di mana pemegang saham awal seperti pendiri, manajemen, atau investor strategis dilarang menjual sahamnya. Tujuannya adalah menjaga stabilitas harga saham di awal perdagangan.

Initial Offer Price

Merupakan harga perdana saham yang ditentukan sebelum listing day. Harga ini biasanya ditetapkan setelah proses book building.

Allotment

Proses distribusi saham kepada investor setelah masa penawaran berakhir. Bisa penuh atau sebagian, tergantung permintaan dan alokasi saham.

Oversubscribed

Kondisi ketika jumlah permintaan saham lebih besar dari jumlah saham yang ditawarkan. Ini biasanya tanda bahwa minat pasar sangat tinggi terhadap IPO tersebut.

Green Shoe Option

Fitur dalam IPO yang memungkinkan underwriter membeli saham tambahan dari emiten jika permintaan melebihi ekspektasi, untuk menstabilkan harga.

Lock-Up Agreement

Perjanjian hukum antara emiten dan pemegang saham lama untuk tidak menjual sahamnya dalam jangka waktu tertentu pasca IPO.

Primary Offering

Penawaran saham baru yang diterbitkan langsung oleh perusahaan untuk mendapatkan dana tambahan.

Secondary Offering

Penjualan saham oleh pemegang saham lama, bukan penerbitan saham baru, dan tidak menambah modal perusahaan.

Float

Jumlah saham yang tersedia untuk diperdagangkan secara publik setelah IPO.

Ticker Symbol

Kode unik yang digunakan untuk mengidentifikasi saham perusahaan di bursa efek (misal: BBCA untuk Bank BCA).

Capital Market

Pasar di mana efek seperti saham dan obligasi diperdagangkan. IPO merupakan bagian dari aktivitas pasar modal.

Due Diligence

Proses investigasi menyeluruh terhadap kondisi keuangan dan legalitas perusahaan sebelum IPO dilakukan oleh pihak terkait seperti OJK atau underwriter.



Penutup

IPO adalah gerbang emas bagi investor untuk masuk lebih awal ke dalam perusahaan yang memiliki potensi besar. Namun, tanpa memahami istilah dalam IPO saham, kamu akan seperti berjalan dalam kabut—berisiko dan membingungkan.

Dengan menguasai istilah-istilah penting seperti prospektus, go public, underwriter, dan lock-up period, kamu akan lebih siap mengambil keputusan yang tepat, menghindari jebakan hype, dan memanfaatkan peluang investasi semaksimal mungkin.

Jangan lupa untuk melakukan riset menyeluruh, membaca prospektus secara detail, dan memahami strategi perusahaan ke depan sebelum membeli saham IPO.