IPO Desember 2025: Daftar Perusahaan yang Siap Melantai

ipo desember 2025

Memasuki akhir tahun 2025, pasar modal Indonesia kembali mencatat geliat positif. Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan bahwa 13 perusahaan telah berada dalam pipeline IPO Desember 2025, menandakan adanya potensi investasi yang menarik bagi investor ritel maupun institusi. Dari jumlah tersebut, tujuh perusahaan merupakan entitas besar dengan aset signifikan, menunjukkan minat perusahaan skala besar untuk memperkuat struktur modal melalui pasar saham.

Peningkatan aktivitas IPO ini menandai tren positif bagi likuiditas pasar, sekaligus menjadi indikasi optimisme pelaku industri terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Investor kini dapat meninjau peluang dari berbagai sektor, mulai dari industri kesehatan konsumen hingga sektor perbankan.

Komposisi Perusahaan yang Siap IPO

Dari total 13 perusahaan yang berada dalam pipeline IPO Desember 2025, 7 perusahaan termasuk dalam kategori skala besar. Perusahaan dengan aset besar ini biasanya memiliki rekam jejak finansial yang solid dan strategi ekspansi yang jelas. Kehadiran mereka di pasar saham diharapkan memberikan sentimen positif, tidak hanya bagi investor tetapi juga bagi kepercayaan pasar secara keseluruhan.

Selain itu, terdapat 4 perusahaan menengah dan 2 perusahaan kecil yang juga menargetkan IPO dalam sisa tahun 2025. Meskipun skala aset mereka lebih kecil, perusahaan ini berpotensi menawarkan peluang pertumbuhan yang tinggi karena fokus pada inovasi produk dan ekspansi pasar. Hal ini memberikan variasi portofolio bagi investor yang ingin membagi risiko antara perusahaan mapan dan perusahaan dengan potensi pertumbuhan tinggi.



Perusahaan yang Sedang Menggelar IPO Desember 2025

Beberapa yang sedang proses:

PT Abadi Lestari Indonesia Tbk (RLCO)

Salah satu perusahaan yang saat ini sedang melakukan penawaran saham adalah PT Abadi Lestari Indonesia Tbk (RLCO). Perusahaan ini telah memasuki masa penawaran umum yang diperkirakan berlangsung pada 2–4 Desember 2025, dengan harga awal di kisaran Rp 150–168 per saham. RLCO berencana melepas maksimal 625 juta saham atau 20% dari total saham, dengan nilai penawaran hingga Rp 105 miliar.

Perusahaan ini tumbuh dari eksportir sarang burung walet menjadi pemain penting di sektor kesehatan konsumen, menunjukkan transformasi bisnis yang menarik bagi investor. Dana hasil IPO akan digunakan untuk membeli bahan baku dan memperluas kapasitas produksi, mendukung pertumbuhan jangka panjang.

PT Super Bank Indonesia Tbk (SUPA)

Selain itu, PT Super Bank Indonesia Tbk (SUPA) juga sedang melakukan penawaran awal dengan harga antara Rp 525–695 per saham. Masa penawaran awal berlangsung 25 November–1 Desember 2025, dengan target melepas 4,4 miliar saham (13%), yang setara dengan nilai IPO hingga Rp 3,06 triliun. Superbank menargetkan penggunaan dana IPO untuk memperkuat modal dan mendukung ekspansi layanan perbankan digital, sehingga meningkatkan daya saing di sektor keuangan.



Pentingnya Laporan Keuangan Per Juni 2025

Salah satu poin tambahan yang penting untuk diperhatikan adalah bahwa 7 perusahaan dari pipeline IPO Desember 2025 menggunakan laporan keuangan per Juni 2025 sebagai dasar penawaran. Hal ini menunjukkan kesiapan mereka dalam memenuhi standar transparansi dan regulasi yang ditetapkan OJK dan BEI.

Laporan keuangan yang solid tidak hanya menjadi syarat formal, tetapi juga memberikan gambaran nyata bagi investor tentang kondisi keuangan dan prospek pertumbuhan perusahaan.

Tren IPO Desember 2025 dan Peluang Investasi

Secara keseluruhan, aktivitas IPO Desember 2025 mencerminkan optimisme pelaku pasar terhadap kondisi ekonomi nasional. Beberapa tren penting yang terlihat antara lain:

  • Dominasi Perusahaan Besar: Investor cenderung lebih percaya pada perusahaan skala besar karena stabilitas finansial dan track record bisnis yang jelas.
  • Diversifikasi Sektor: IPO yang datang dari berbagai sektor, mulai dari kesehatan konsumen hingga perbankan, membuka peluang untuk portofolio yang lebih beragam.
  • Kesiapan Regulasi: Proses IPO didukung oleh laporan keuangan terbaru dan persetujuan OJK/BEI, meningkatkan kepercayaan investor terhadap transparansi dan akuntabilitas.

Bagi investor ritel maupun institusi, momentum ini bisa dimanfaatkan untuk membeli saham awal perusahaan dengan potensi pertumbuhan tinggi. Bahkan perusahaan skala menengah dan kecil, meski lebih berisiko, menawarkan potensi return yang menarik dalam jangka panjang.



Strategi Investasi di IPO Desember 2025

Bagi investor yang ingin memanfaatkan peluang IPO Desember 2025, beberapa strategi bisa diterapkan:

  • Diversifikasi Investasi: Memilih campuran saham perusahaan besar dan menengah/kecil untuk mengurangi risiko.
  • Analisis Fundamental: Memeriksa laporan keuangan, prospek pertumbuhan, dan strategi bisnis perusahaan.
  • Pantau Masa Penawaran: Mengikuti jadwal penawaran awal untuk memperoleh harga saham terbaik.
  • Perhatikan Likuiditas: Pilih saham dengan potensi likuiditas tinggi agar mudah diperjualbelikan di pasar sekunder.

Dengan strategi yang tepat, investor tidak hanya mendapatkan kesempatan untuk berpartisipasi dalam pertumbuhan perusahaan, tetapi juga memaksimalkan potensi return dari IPO akhir tahun ini.

Penutup

IPO Desember 2025 menjadi momentum penting bagi pasar modal Indonesia. Dengan 13 perusahaan yang siap melantai, termasuk 7 perusahaan besar, peluang investasi terbuka lebar bagi investor yang mencari kombinasi antara stabilitas dan pertumbuhan. RLCO dan Superbank menjadi contoh perusahaan dengan potensi menarik, sementara perusahaan menengah dan kecil menawarkan peluang pertumbuhan tinggi.

Tren ini menegaskan bahwa akhir 2025 adalah waktu yang tepat untuk memanfaatkan kesempatan di pasar saham. Investor yang cermat dapat merancang portofolio yang seimbang, memanfaatkan diversifikasi sektor, dan mengikuti strategi investasi berbasis analisis fundamental untuk meraih keuntungan optimal.


Sumber: investor.id