Pembagian dividen selalu menjadi momen penting bagi investor, terutama di sektor perbankan yang dikenal stabil dan konsisten. Pada akhir 2025, PT Bank Amar Indonesia Tbk kembali menarik perhatian pasar setelah mengumumkan pembagian dividen AMAR dalam bentuk dividen interim. Keputusan ini mencerminkan kepercayaan manajemen terhadap kinerja keuangan perseroan sekaligus menjadi sinyal positif bagi pemegang saham.
Sebagai bank berbasis digital yang fokus pada segmen ritel dan UMKM, langkah Amar Bank membagikan dividen di tengah dinamika ekonomi menunjukkan fondasi keuangan yang relatif solid. Artikel ini akan membahas secara mendalam mulai dari nilai dividen, jadwal resmi, kondisi fundamental perusahaan, hingga implikasinya bagi investor.
Dividen AMAR Tahun Buku 2025: Gambaran Umum
PT Bank Amar Indonesia Tbk menetapkan pembagian dividen interim untuk tahun buku 2025 dengan total nilai puluhan miliar rupiah. Dividen ini diputuskan oleh jajaran direksi dan memperoleh persetujuan dewan komisaris pada pertengahan Desember 2025.
Pembagian dividen interim sendiri menandakan bahwa perusahaan tidak menunggu tutup buku akhir tahun untuk berbagi keuntungan. Artinya, kinerja keuangan hingga kuartal ketiga dinilai cukup kuat untuk menopang kewajiban kepada pemegang saham.
Dalam pengumuman resminya, dividen AMAR ditetapkan sebesar Rp 27,54 miliar. Jika dihitung per lembar saham, investor akan memperoleh Rp 1,54 per saham.
Nominal ini mungkin terlihat kecil secara absolut, namun bagi investor yang berfokus pada strategi income investing, konsistensi pembagian dividen sering kali lebih penting dibanding angka semata.
Landasan Keuangan Pembagian Dividen AMAR
Keputusan membagikan dividen tentu tidak diambil tanpa dasar. Amar Bank mendasarkan pembagian dividen interim ini pada performa keuangan hingga 30 September 2025.
Kinerja Laba yang Mendukung
Hingga akhir kuartal ketiga 2025, Amar Bank mencatatkan laba bersih yang diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 174,63 miliar. Capaian ini menjadi salah satu indikator utama bahwa operasional perusahaan menghasilkan keuntungan yang cukup untuk dibagikan kepada pemegang saham.
Posisi Saldo Laba dan Ekuitas
Selain laba bersih, faktor lain yang memperkuat pembagian dividen AMAR adalah posisi saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya, yaitu sebesar Rp 167,26 miliar. Sementara itu, total ekuitas perusahaan tercatat mencapai Rp 3,37 triliun.
Struktur permodalan ini menunjukkan bahwa Amar Bank masih memiliki ruang yang memadai untuk menjaga stabilitas bisnis sekaligus memberikan imbal hasil kepada investor.
Jadwal Lengkap Dividen AMAR 2025
Bagi investor, memahami jadwal dividen sama pentingnya dengan mengetahui nilainya. Berikut rangkaian tanggal penting yang perlu diperhatikan:
Tanggal Cum dan Ex Dividen
- Cum dividen pasar reguler & negosiasi: 22 Desember 2025
- Ex dividen pasar reguler & negosiasi: 23 Desember 2025
Tanggal cum dividen menjadi batas akhir bagi investor yang ingin tercatat sebagai pemegang saham dan berhak atas dividen.
Pasar Tunai dan Tanggal Pembayaran
- Cum dividen pasar tunai: 24 Desember 2025
- Ex dividen pasar tunai: 29 Desember 2025
- Pembayaran dividen: 12 Januari 2026
Investor yang tercatat sesuai jadwal tersebut akan menerima dividen langsung ke rekening dana nasabah pada tanggal pembayaran.
Respons Pasar terhadap Pengumuman Dividen
Menariknya, pengumuman dividen AMAR tidak langsung diikuti oleh lonjakan harga saham. Pada penutupan perdagangan terakhir sebelum pengumuman, saham AMAR justru mengalami koreksi tipis.
Saham AMAR ditutup di level Rp 228 per saham, melemah sekitar 0,87%. Sepanjang sesi perdagangan, saham ini sempat bergerak di rentang Rp 226 hingga Rp 234, dengan volume transaksi lebih dari 15 ribu saham dan nilai transaksi ratusan juta rupiah.
Pergerakan ini mencerminkan bahwa pasar masih mencermati faktor lain di luar dividen, seperti prospek pertumbuhan dan kondisi makroekonomi.
Dividen AMAR Sebagai Sinyal Kepercayaan Manajemen
Satu poin penting yang patut dicermati adalah bahwa pembagian dividen interim sering kali menjadi indikator kepercayaan manajemen terhadap arus kas masa depan. Tidak semua bank, khususnya bank digital, berani membagikan dividen sebelum tutup buku akhir tahun.
Langkah Amar Bank ini dapat diartikan sebagai sinyal bahwa manajemen optimistis terhadap keberlanjutan kinerja bisnis, termasuk kemampuan menjaga likuiditas dan kualitas aset di tengah tantangan industri perbankan.
Dividen AMAR dalam Perspektif Investor
Bagi investor jangka pendek, dividen interim dapat dimanfaatkan sebagai strategi income cepat, terutama jika dikombinasikan dengan timing cum date yang tepat. Sementara bagi investor jangka panjang, konsistensi pembagian dividen menjadi salah satu indikator kualitas emiten.
Amar Bank, sebagai bank yang mengembangkan ekosistem digital, masih berada dalam fase pertumbuhan. Oleh karena itu, dividen AMAR lebih tepat dipandang sebagai bonus kinerja, bukan satu-satunya alasan investasi.
Prospek Amar Bank ke Depan
Dengan total ekuitas yang kuat dan laba yang terus tumbuh, Amar Bank memiliki peluang untuk menjaga keseimbangan antara ekspansi bisnis dan pemberian imbal hasil kepada pemegang saham. Fokus pada segmen ritel digital dan UMKM berpotensi menjadi motor pertumbuhan jangka menengah.
Jika tren kinerja positif ini berlanjut, bukan tidak mungkin dividen AMAR di masa depan akan mengalami peningkatan, baik dari sisi nominal maupun frekuensi pembagian.
Penutup
Pengumuman dividen AMAR tahun buku 2025 menjadi bukti bahwa PT Bank Amar Indonesia Tbk mampu menjaga kinerja keuangan yang sehat di tengah dinamika industri perbankan. Dengan dividen interim sebesar Rp 1,54 per saham, investor mendapatkan sinyal positif terkait profitabilitas dan kepercayaan manajemen terhadap bisnis perusahaan.
Meski pergerakan saham belum sepenuhnya mencerminkan euforia dividen, keputusan ini tetap relevan bagi investor yang mengutamakan keseimbangan antara pertumbuhan dan pendapatan pasif. Ke depan, dividen AMAR berpotensi menjadi salah satu daya tarik tambahan bagi saham perbankan digital ini, terutama jika didukung oleh kinerja yang konsisten dan strategi bisnis yang berkelanjutan.
Sumber: Kompas.com


