Prajogo Pangestu merupakan salah satu tokoh bisnis terkemuka di Indonesia yang dikenal luas melalui Barito Pacific Group, konglomerat besar dengan beragam lini usaha. Namanya tidak asing lagi di dunia pasar modal, terutama bagi para investor ritel yang kerap memperhatikan koleksi saham milik Prajogo Pangestu.
Artikel ini akan membahas secara mendalam daftar saham Prajogo Pangestu yang sudah tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), sekaligus perkembangan harga dan kinerja masing-masing emiten.
Siapa Prajogo Pangestu dan Signifikansi Saham Miliknya?
Sebelum masuk ke daftar saham, penting untuk memahami siapa Prajogo Pangestu. Dia adalah pendiri sekaligus pemilik utama Barito Pacific Group yang bergerak di sektor petrokimia, energi, pertambangan, dan properti.
Portofolio saham miliknya menunjukkan betapa beragamnya bisnis yang dikelola, sekaligus memberikan peluang investasi menarik bagi publik.
Saham-saham yang berada di bawah kendali Prajogo Pangestu tidak hanya dikenal karena nilai kapitalisasi yang besar, tapi juga likuiditasnya yang tinggi di pasar saham Indonesia.
Beberapa emiten miliknya bahkan mencatatkan pertumbuhan harga signifikan sejak IPO (Initial Public Offering), membuatnya menarik sebagai pilihan investasi jangka menengah hingga panjang.
Daftar Saham Prajogo Pangestu di Bursa Efek Indonesia
Berikut adalah rincian saham yang dimiliki oleh Prajogo Pangestu, mulai dari perusahaan induk hingga anak-anak usaha yang bergerak di berbagai sektor:
PT Barito Pacific Tbk (BRPT)
Barito Pacific merupakan perusahaan utama milik Prajogo dan menjadi pintu masuknya ke pasar modal pada tahun 1993. Dengan melepas saham sebanyak 85 juta lembar saat IPO, BRPT memulai perjalanan sebagai salah satu perusahaan publik yang cukup lama bertahan dan terus berkembang.
Harga saham BRPT sempat mengalami berbagai dinamika, termasuk dua kali rights issue pada 2007 dan 2018. Saat ini, harga saham BRPT berada di kisaran Rp2.000-an per lembar, jauh lebih rendah dibanding harga IPO, namun tetap menjadi pondasi utama dalam portofolio Prajogo.
PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA)
Anak usaha Barito Pacific di bidang petrokimia ini masuk bursa pada tahun 2008. Dengan harga IPO Rp2.200 per saham, Chandra Asri kini menjadi salah satu perusahaan petrokimia terbesar di Indonesia yang terus menunjukkan pertumbuhan harga saham signifikan, yaitu di kisaran Rp9.800 pada tahun 2025.
Keberhasilan TPIA menunjukkan keunggulan strategi bisnis dan pengelolaan aset Prajogo di sektor kimia.
PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN)
CUAN berfokus pada sektor pertambangan batu bara dan baru melakukan IPO pada 8 Maret 2023 dengan harga penawaran Rp220. Saham ini langsung menarik perhatian publik dan mencatatkan enam kali auto-reject atas (ARA) pada hari pertama, yang menandakan permintaan tinggi.
Kepemilikan saham oleh Prajogo mencapai 84,97 persen, menjadikannya pengendali utama. Setelah aksi stock split, harga saham CUAN kini diperdagangkan di kisaran Rp1.600-an, menunjukkan potensi apresiasi yang besar.
PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN)
Saham baru di lini energi terbarukan ini IPO pada 9 Oktober 2023 dengan harga Rp780 per saham. BREN berhasil menghimpun dana sebesar Rp3,13 triliun dan dianggap sebagai salah satu IPO paling sukses di tahun 2023.
Performa saham BREN sangat kuat, terlihat dari lima hari berturut-turut mengalami auto-reject atas di pasar, yang mengindikasikan antusiasme investor terhadap energi bersih. Saat ini, harga saham BREN berada di kisaran Rp7.700.
PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA)
CDIA adalah emiten terbaru dalam portofolio Prajogo yang IPO pada Juli 2025 dengan harga penawaran Rp190 per saham dan berhasil menghimpun dana Rp2,37 triliun. Saham CDIA sempat mencatatkan kenaikan luar biasa, dengan harga yang melesat lebih dari 700 persen secara year-to-date, meski juga mengalami volatilitas tinggi. Dari sisi fundamental, valuasinya sangat premium dengan PE ratio di angka 401 kali dan PBV 18,56 kali, menandakan risiko yang cukup tinggi bagi investor.
Meski begitu, CDIA menunjukkan kinerja laba yang spektakuler, dengan laba bersih melonjak drastis di 2024 mencapai Rp484 miliar, jauh lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Neraca perusahaan pun tergolong sehat dengan likuiditas kuat. Secara teknikal, saham ini masih mendapat sinyal beli, tetapi investor harus berhati-hati karena indikator menunjukkan kondisi overbought dan potensi fluktuasi harga yang tinggi.
Untuk itu, CDIA lebih cocok bagi investor dengan toleransi risiko tinggi yang mengincar momentum jangka pendek, sementara investor konservatif sebaiknya menunggu konfirmasi kinerja lebih stabil sebelum menempatkan dana besar.
PT Petrosea Tbk (PTRO)
PTRO adalah perusahaan tambang batu bara yang diakuisisi oleh Prajogo lewat CUAN. IPO PTRO sudah terjadi sejak 1990 dengan harga penawaran Rp9.500 per saham.
Walaupun harga saat ini sekitar Rp3.900, PTRO tetap menjadi bagian penting dari ekosistem bisnis Prajogo di sektor pertambangan.
PT Gozco Plantations Tbk (GZCO)
Berbeda dengan perusahaan lainnya, Gozco bergerak di sektor perkebunan kelapa sawit. Prajogo memiliki sekitar 7,84 persen saham di perusahaan ini secara tidak langsung.
Harga sahamnya relatif kecil, sekitar Rp96 per lembar, tetapi tetap menjadi bagian dari diversifikasi portofolio grup.
Diversifikasi Bisnis yang Kuat sebagai Kunci Kesuksesan
Salah satu faktor kunci dari kesuksesan Prajogo Pangestu adalah kemampuannya untuk mendiversifikasi bisnis secara luas. Mulai dari petrokimia, energi, batu bara, hingga perkebunan, portofolio saham miliknya menunjukkan strategi bisnis yang matang untuk menghadapi berbagai dinamika ekonomi dan sektor industri.
Dengan pemahaman yang mendalam tentang sektor-sektor ini, Prajogo mampu memaksimalkan nilai investasi sekaligus memitigasi risiko.
Bagi Anda yang tertarik beli e-IPO, prosesnya kini makin mudah lewat aplikasi investasi seperti M-STOCK dari Mirae Asset Sekuritas. Platform ini menyediakan fitur e-IPO, analisis emiten, dan transaksi real-time.
Dengan e-IPO, Anda bisa mengikuti seluruh proses penawaran saham secara digital tanpa ribet, cukup lewat ponsel atau desktop Anda. Klik banner di bawah ini untuk mengikuti IPOnya.
Penutup
Melihat daftar saham Prajogo Pangestu, terlihat jelas bahwa investor memiliki berbagai pilihan perusahaan berkualitas yang telah melalui proses IPO dengan hasil yang menjanjikan. Mulai dari saham Barito Pacific sebagai induk usaha, hingga perusahaan-perusahaan yang lebih baru di sektor energi terbarukan dan pertambangan, semua memiliki potensi pertumbuhan yang solid.
Bagi investor yang ingin memperluas portofolio mereka dengan saham-saham perusahaan besar milik tokoh bisnis ternama, daftar saham Prajogo Pangestu ini layak untuk dijadikan pertimbangan. Selain menunjukkan performa yang baik, saham-saham tersebut juga memberikan gambaran bagaimana diversifikasi dan strategi bisnis yang tepat dapat membentuk fondasi investasi yang kuat.