Dalam dunia bisnis dan investasi Indonesia, nama Garibaldi Thohir atau yang akrab disapa Boy Thohir menjadi salah satu tokoh yang memiliki pengaruh besar. Selain dikenal sebagai kakak dari Menteri BUMN Erick Thohir, ia juga merupakan seorang investor ulung yang kerap menjadi sorotan di lantai bursa.
Melalui berbagai aksi korporasi dan keputusan investasi strategis, Boy Thohir telah membuktikan kemampuannya membangun dan mempertahankan portofolio yang solid, bahkan di tengah tantangan ekonomi global. Tak heran jika daftar saham Boy Thohir menjadi referensi bagi banyak investor yang mencari arah pasar.
Daftar Saham Boy Thohir yang Patut Diperhatikan
Berikut ini adalah saham-saham yang terafiliasi dengan Boy Thohir, baik secara langsung maupun melalui entitas yang dimilikinya. Sebagian besar saham ini mewakili sektor energi, keuangan, dan teknologi, mencerminkan pendekatan diversifikasi yang cerdas.
PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO)
Sebagai Presiden Direktur, Boy Thohir memegang peran penting dalam mengarahkan strategi ADRO—produsen batu bara terbesar di Indonesia. Di tengah isu transisi energi global, ADRO tetap menjadi andalan dengan mulai menjajaki sektor energi baru dan terbarukan.
PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI)
Boy Thohir memiliki sekitar 5,78% saham di perusahaan ini. AADI adalah bagian dari grup Adaro yang terus memperkuat posisi di industri tambang dan energi dengan pendekatan efisiensi dan ekspansi berkelanjutan.
PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA)
MDKA adalah pemain penting di industri tambang logam. Boy Thohir mengakumulasi saham perusahaan ini ketika harganya terkoreksi, mencerminkan keyakinan akan prospek jangka panjang. MDKA juga merupakan induk dari EMAS, yang baru saja melakukan IPO.
PT Merdeka Gold Resources Tbk (EMAS)
Baru saja melantai di bursa, EMAS merupakan anak usaha MDKA yang bergerak di tambang emas dan mineral. Boy Thohir tercatat memiliki 6,21% saham EMAS secara langsung, menunjukkan keterlibatannya dalam ekspansi tambang emas nasional. Dengan cadangan emas sebesar 1,9 juta ons di Proyek Emas Pani dan umur tambang hingga tahun 2041, EMAS memiliki potensi pertumbuhan luar biasa. IPO EMAS sendiri diperkirakan akan meraup dana hingga Rp4,88 triliun.
PT Provident Investasi Bersama Tbk (PALM)
PALM adalah emiten investasi yang digunakan Boy Thohir untuk melakukan diversifikasi portofolio. Kinerjanya yang membaik dalam beberapa tahun terakhir menjadi bukti pendekatan investasi yang selektif dan jangka panjang.
PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (TRIM)
Di sektor pasar modal, TRIM menjadi perusahaan sekuritas yang cukup diperhitungkan. Boy Thohir menjadi pemegang saham pengendali dengan kepemilikan lebih dari 34%. Perusahaan ini juga menjadi salah satu penjamin IPO EMAS, memperkuat sinergi dalam portofolio Boy Thohir.
PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR)
Sebagai anak usaha ADRO, ADMR berfokus pada batubara metalurgi yang digunakan dalam industri baja. Permintaan global terhadap baja membuat prospek ADMR tetap cerah, terlebih dengan strategi efisiensi dan eksplorasi yang terus dijalankan.
PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA)
ESSA merupakan pemain besar di sektor energi berbasis gas, terutama LPG dan amoniak. Boy Thohir menguasai lebih dari 14% saham ESSA, menandakan kepercayaan terhadap masa depan energi alternatif di Indonesia.
PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN)
Melalui Trinugraha Capital, Boy memiliki kepemilikan tidak langsung hampir 48% di BFIN. Perusahaan ini adalah salah satu multifinance tertua yang memiliki jaringan nasional luas dan track record profitabilitas yang baik.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOMF)
WOMF bergerak di bidang pembiayaan kendaraan bermotor. Boy Thohir memiliki kepemilikan tidak langsung sebesar 25%, menandakan fokus investasinya yang juga menyasar kebutuhan konsumen kelas menengah.
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO)
GOTO adalah simbol investasi Boy Thohir di sektor teknologi digital. Meskipun kepemilikannya hanya 0,09%, keterlibatan sebagai komisaris menunjukkan dukungannya terhadap pengembangan ekosistem digital Indonesia.
Strategi Diversifikasi: Kunci Konsistensi Investasi Boy Thohir
Satu aspek yang membedakan Boy Thohir dari investor lain adalah kemampuannya membaca arah ekonomi, serta melakukan diversifikasi tidak hanya antar sektor, tetapi juga antar fase pertumbuhan perusahaan. Dari perusahaan mapan seperti ADRO hingga yang baru IPO seperti EMAS, semuanya menunjukkan satu benang merah: berorientasi pada nilai jangka panjang.
Tak hanya bermain di sektor konvensional, Boy juga mulai masuk ke sektor teknologi dan digital melalui GOTO. Pendekatan ini sejalan dengan transformasi ekonomi Indonesia yang bergerak ke arah digitalisasi dan energi terbarukan.
Prospek Saham Boy Thohir Tahun 2025
Dengan adanya perubahan global dalam cara dunia memproduksi dan mengonsumsi energi, serta pertumbuhan ekonomi digital di Asia Tenggara, portofolio Boy Thohir tetap relevan dan potensial.
- ADRO dan ADMR: Tetap kuat meski batu bara menghadapi tekanan, berkat strategi adaptif ke energi terbarukan dan hilirisasi.
- MDKA dan EMAS: Tambang logam dan emas akan semakin strategis di tengah ketegangan geopolitik dan permintaan dari industri teknologi.
- ESSA: Berpeluang naik seiring meningkatnya kebutuhan energi alternatif.
- BFIN dan TRIM: Stabil di tengah ekspansi finansial dan inklusi keuangan nasional.
- GOTO: Masih berpotensi tumbuh pesat jika mampu mencapai profitabilitas dan memperluas ekosistem layanan digital.
Penutup
Dari daftar saham Boy Thohir yang telah dibahas, terlihat bahwa pendekatan investasinya sangat strategis: terukur, terdiversifikasi, dan adaptif terhadap perubahan zaman. Ia tidak ragu menanamkan modal di sektor baru seperti emas dan teknologi, sekaligus tetap menjaga basis kuat di sektor energi dan keuangan.
Bagi investor ritel, portofolio ini bisa dijadikan acuan untuk menyusun strategi investasi jangka panjang. Namun tetap penting untuk melakukan riset dan analisis mandiri sebelum mengikuti jejak investor manapun.
Investasi terbaik bukan yang paling populer, tetapi yang paling sesuai dengan tujuan keuangan dan toleransi risiko Anda.