Perkembangan teknologi finansial mendorong munculnya semakin banyak layanan perbankan berbasis digital di Indonesia. Hal ini juga tercermin di pasar modal, di mana sejumlah bank digital kini telah resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Banyak investor mulai melirik sektor ini karena dinilai memiliki potensi pertumbuhan besar seiring meningkatnya adopsi digital banking oleh masyarakat.
Untuk membantu Anda mengenali peluang tersebut, berikut daftar saham bank digital di BEI beserta profil dan inovasi terbaru masing-masing emiten, termasuk rencana IPO Superbank pada 2025.
Daftar Saham Bank Digital di BEI
Langsung saja mari kita bahas satu persatu sekarang juga:
PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB)
Bank Neo Commerce, yang sebelumnya bernama Bank Yudha Bhakti, menjadi salah satu pemain digital yang cepat menarik perhatian generasi muda. Transformasinya dimulai beberapa tahun setelah berdiri pada 1989, hingga akhirnya memiliki lebih dari 23 juta nasabah pada 2023.
Produk dan Layanan Utama:
- Tabungan dan deposito digital
- Pinjaman untuk individu dan segmen bisnis
- Layanan pembayaran terpadu
- Cash management dan API banking untuk korporasi
Kredit yang disalurkan BBYB mencapai Rp10,11 triliun pada 2023, mencerminkan pertumbuhan kuat di sektor pembiayaan. Bank ini terus berevolusi dengan menambah fitur transaksi dan memperkuat platform digitalnya.
PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI)
Allo Bank adalah salah satu bank digital yang berada di bawah naungan Mega Corpora. Perjalanan bank ini dimulai pada 1992 sebagai Bank Arta Griya. Transformasinya semakin menonjol setelah diakuisisi pada 2021 dan berganti nama menjadi Allo Bank.
Produk dan Kelebihan :
- Tabungan dan deposito digital
- Fasilitas kredit instan dan layanan paylater
- Program loyalitas terpadu dengan ekosistem CT Corp
Allo Bank fokus pada pengalaman pengguna yang praktis serta integrasi produk digital di dalam ekosistem hiburan, ritel, dan gaya hidup.
PT Bank Jago Tbk (ARTO)
Bank Jago, yang sempat menggebrak pasar modal pada 2020–2022, dikenal karena inovasi fitur dompet digital yang memungkinkan nasabah mengalokasikan keuangannya ke berbagai kantong. Bank ini juga menyediakan pengalaman aplikasi yang intuitif dan ramah pengguna.
Layanan dan Kekuatan Utama:
- Tabungan serta deposito terintegrasi
- Fitur virtual pocket untuk pengaturan anggaran
- Analisis pengeluaran dan kartu debit
- Kerja sama kredit dengan pihak ketiga, seperti Kredit Pintar
Berdiri sejak 1992 sebagai Bank Artos, ARTO semakin berkembang pesat setelah masuknya pemegang saham strategis yang berfokus pada digitalisasi layanan.
PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO)
Bank Raya merupakan anak usaha Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang fokus pada segmen UMKM dan masyarakat digital. Bank ini awalnya didirikan oleh Dana Pensiunan Perkebunan pada 1989 sebelum akhirnya diakuisisi BRI pada 2011.
Fitur Unggulan:
- Saku tabungan seperti Saku Jaga, Saku Bujet, dan Saku Bareng
- Paylater dan pinjaman multiguna
- Pinjaman untuk karyawan tetap dan pelaku UMKM
Bank Raya terus memperkuat perannya sebagai bank digital pendamping pelaku usaha kecil lewat beragam inovasi produk.
PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK)
Bank Aladin Syariah adalah bank digital syariah pertama yang hadir di Indonesia. Perusahaan ini telah berdiri sejak 1994 dan kini dimiliki oleh Aladin Global Ventures.
Produk dan Keunggulan:
- Tabungan syariah, deposito, dan rekening harian
- Tabungan haji dan umrah
- Layanan premium untuk nasabah prioritas
- Segmen nasabah meliputi perorangan dan bisnis
Bank Aladin memadukan teknologi digital dengan prinsip syariah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang ingin layanan keuangan modern namun tetap berlandaskan syariat.
PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR)
Bank Amar telah berdiri sejak 1991 dan menjadi pelopor fintech lending melalui platform Tunaiku. Transformasi digital besar-besaran dilakukan sejak 2015 dan terus berkembang hingga kini.
Fokus Layanan:
- Tabungan proteksi, tabungan celengan, dan produk simpanan lainnya
- Pinjaman digital bagi segmen ritel
- Pembiayaan untuk pelaku bisnis kecil
AMAR menjadi salah satu bank yang konsisten memperluas jangkauan kredit dengan pendekatan digital.
PT Super Bank Indonesia (SUPA) – Segera Melantai di BEI (Desember 2025)
Superbank akan menjadi bank digital terbaru yang resmi masuk BEI pada akhir 2025. Sebelumnya dikenal sebagai Bank Fama International, bank ini menjalani transformasi besar setelah diakuisisi Emtek Group pada 2021.
Setelah berubah nama pada 2023, Superbank memperkuat dirinya dengan dukungan pemegang saham besar seperti Emtek, Grab, Singtel, dan KakaoBank. Kolaborasi ini memberi fondasi kuat bagi Superbank dalam mengembangkan teknologi, fitur digital, dan strategi pertumbuhan.
Produk dan Layanan Digital:
- Saku by Superbank
- Celengan by Superbank
- Deposito dan Pinjaman Atur Sendiri (PAS)
- Integrasi OVO Nabung
- QRIS untuk transaksi digital (mulai 2025)
Pada kuartal I 2025, Superbank mencatat laba bersih pertama sebesar Rp60,1 miliar, berbalik dari kerugian tahun sebelumnya. Nasabahnya juga telah mencapai 4 juta pengguna.
Jadwal IPO Superbank (SUPA)
- Book Building: 25 Nov – 1 Des 2025
- Penawaran Umum: 10 – 15 Des 2025
- Penjatahan: 15 Des 2025
- Listing di BEI: 17 Des 2025
- Target dana: Rp3,06 triliun
Kehadiran SUPA akan memperkaya pilihan investor yang ingin masuk ke sektor bank digital Indonesia.
Persaingan Bank Digital Semakin Ketat
Selain bertumbuh pesat, industri bank digital menghadapi tantangan berupa tingginya biaya akuisisi nasabah dan persaingan bunga simpanan yang agresif. Bank digital harus terus berinovasi agar tetap kompetitif dan mampu meraih profitabilitas jangka panjang. Hal ini menjadi faktor penting bagi investor dalam menilai potensi pertumbuhan masing-masing bank.
Penutup
Dengan semakin banyaknya bank digital yang melantai di BEI, investor kini memiliki lebih banyak pilihan untuk berpartisipasi dalam perkembangan industri keuangan berbasis teknologi.
Daftar saham bank digital di BEI tersebut menunjukkan bagaimana inovasi terus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat modern yang menginginkan kemudahan dan efisiensi dalam bertransaksi. Kehadiran Superbank pada 2025 juga memperluas peluang investasi, terutama bagi mereka yang optimis dengan masa depan perbankan digital di Indonesia.
Sebelum mengambil keputusan, pastikan untuk memahami profil setiap emiten, strategi bisnisnya, serta prospek jangka panjangnya.
Sumber: IDX Channel


