Memasuki awal pekan ini, pasar saham Indonesia menunjukkan tren yang sangat positif. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka dengan lonjakan signifikan, dan dua emiten langsung mencuri perhatian investor karena pergerakannya yang ekstrem. CDIA dan COIN menjadi bintang utama di lantai bursa, dengan kenaikan harga yang menembus batas atas auto rejection (ARA).
Kedua saham ini bukan hanya menjadi top gainers, tetapi juga menjadi sinyal bahwa sektor-sektor tertentu mulai menunjukkan kekuatan baru. Di tengah dinamika pasar yang fluktuatif, lonjakan harga ini menandakan adanya minat kuat dari pelaku pasar terhadap saham-saham tersebut.
IHSG Dibuka Menguat, Sinyal Positif untuk Awal Pekan
Pada sesi pertama perdagangan Senin, 21 Juli 2025, IHSG melaju naik sebesar 29,46 poin atau sekitar 0,4% dan menempati posisi 7.341,3. Dalam waktu singkat, indeks bergerak di zona hijau dengan kisaran 7.363 hingga 7.375, menunjukkan bahwa pasar dibuka dengan semangat beli yang kuat dari investor domestik maupun asing.
Kenaikan IHSG ini bukan terjadi secara kebetulan. Dukungan dari berbagai faktor eksternal dan internal membuat pasar modal dalam negeri kembali atraktif. Salah satu katalis utamanya adalah pergerakan saham-saham unggulan yang menunjukkan performa luar biasa—dan di sinilah CDIA dan COIN menunjukkan taringnya.
Beli Saham e-IPO di M-STOCK
Bagi Anda yang tertarik beli e-IPO CDIA, prosesnya kini makin mudah lewat aplikasi investasi seperti M-STOCK dari Mirae Asset Sekuritas. Platform ini menyediakan fitur e-IPO, analisis emiten, dan transaksi real-time.
Dengan e-IPO, Anda bisa mengikuti seluruh proses penawaran saham seperti PSAT secara digital tanpa ribet, cukup lewat ponsel atau desktop Anda. Klik banner di bawah ini untuk mengikuti IPOnya.
CDIA dan COIN Tembus ARA, Minat Investor Meningkat Drastis
Detailnya:
CDIA: Lonjakan Tajam 24,6% dalam Hitungan Menit
PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) berhasil menjadi sorotan utama setelah mengalami lonjakan harga yang sangat signifikan, yakni sebesar 24,6%. Kenaikan ini membuat saham CDIA langsung mentok di batas auto rejection atas (ARA), menandakan bahwa harga saham tidak bisa naik lebih tinggi lagi dalam satu hari perdagangan.
Investor meminati CDIA karena ada spekulasi bahwa perusahaan ini tengah melakukan ekspansi besar di sektor investasi energi dan properti, dua sektor yang diprediksi akan tumbuh pesat di kuartal mendatang. Walaupun belum ada rilis resmi dari manajemen, sentimen positif sudah cukup untuk mengangkat minat beli secara masif.
COIN: Kinerja Setara, Melejit 24,5% dan Ikut Mentok ARA
Tidak mau kalah, PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN) juga mengalami pergerakan luar biasa. Saham ini melonjak 24,5%, juga mencapai batas ARA dalam waktu singkat setelah pembukaan pasar. COIN selama ini dikenal sebagai perusahaan yang bergerak di sektor kripto dan teknologi blockchain, dua sektor yang kembali dilirik karena mulai menunjukkan sinyal rebound global.
Lonjakan COIN kemungkinan besar dipicu oleh ekspektasi peluncuran produk digital terbaru dan kerja sama strategis dengan platform internasional. Walau belum dikonfirmasi sepenuhnya, rumor ini cukup untuk membuat para spekulan langsung masuk.
Saham Lain Juga Bersinar, Tapi CDIA dan COIN Tetap Paling Cemerlang
Walaupun CDIA dan COIN menjadi dua nama paling panas hari ini, beberapa saham lain juga mengalami lonjakan signifikan. Saham PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRCA) ikut melesat 24,5%, juga menyentuh batas ARA. Sementara itu, saham OKAS (Ancora Indonesia Resources) naik 19,4%, dan MERI (Merry Riana Edukasi) ikut terkerek hingga 16,8%.
Namun tetap saja, baik dari sisi volume perdagangan, frekuensi transaksi, maupun minat investor, CDIA dan COIN tetap menjadi dua saham yang paling banyak dibicarakan di forum-forum investor sepanjang hari ini.
Aktivitas Perdagangan: Volume Tinggi, Transaksi Aktif
Di menit-menit awal perdagangan sesi I, tercatat 720,56 juta saham telah berpindah tangan, dengan total nilai transaksi mencapai Rp 474,67 miliar. Jumlah transaksi pun tidak kalah aktif, menyentuh 64.065 kali, sebuah angka yang menunjukkan antusiasme tinggi dari pelaku pasar.
Sebanyak 242 saham mengalami kenaikan, 100 saham terkoreksi, dan 268 saham lainnya stagnan. Statistik ini mencerminkan bahwa mayoritas investor memang sedang dalam posisi beli, dan memilih saham-saham yang berpotensi mengalami breakout dalam jangka pendek.
Peluang dan Risiko di Balik Lonjakan Harga
Meskipun kenaikan tajam seperti yang dialami oleh CDIA dan COIN memberikan potensi keuntungan besar dalam waktu singkat, penting untuk diingat bahwa risiko koreksi juga bisa terjadi sewaktu-waktu. Harga yang sudah naik drastis dalam satu hari sering kali diikuti oleh aksi ambil untung (profit taking) pada hari-hari berikutnya.
Investor yang tertarik masuk ke saham-saham seperti CDIA dan COIN perlu memperhatikan rilis informasi terbaru dari perusahaan, serta memantau pergerakan harga dan volume secara teknikal agar tidak terjebak di harga puncak.
Sektor Teknologi dan Energi Mulai Dilirik Kembali
Lonjakan saham-saham seperti COIN dan CDIA juga menjadi indikasi bahwa sektor teknologi dan energi mulai mendapatkan perhatian investor kembali. Dengan adanya wacana stimulus pemerintah dan peningkatan harga komoditas global, emiten-emiten yang terkait dengan kedua sektor ini berpotensi menjadi penggerak IHSG di kuartal ketiga tahun ini.
Penutup
Kinerja spektakuler CDIA dan COIN hari ini menjadi indikator bahwa pasar modal Indonesia sedang dalam fase pemulihan yang cukup kuat. Lonjakan tajam kedua saham ini tidak hanya menjadi euforia sesaat, tapi juga menggambarkan bahwa pelaku pasar mulai aktif kembali mencari peluang di sektor-sektor potensial.
Bagi investor ritel maupun institusi, ini bisa menjadi momentum untuk menyusun strategi baru dan memanfaatkan tren yang sedang berkembang. Namun, seperti biasa, penting untuk tetap berhati-hati, melakukan riset mandiri, dan tidak hanya terpaku pada momentum jangka pendek.
- Sumber data: investor.id
- Sumber gambar : kompas.com