Mudah! Cara Menghitung Dividen Saham dan Contohnya

cara menghitung dividen saham

Bagi investor pemula yang baru memasuki dunia saham, memahami cara menghitung dividen saham adalah salah satu kunci penting dalam menilai potensi keuntungan investasi. Dividen merupakan bentuk imbal hasil nyata yang dibagikan perusahaan kepada pemegang saham dari sebagian labanya.

Jika Anda ingin menjadikan dividen sebagai sumber pendapatan pasif jangka panjang, penting untuk memahami bagaimana dividen dihitung, kapan dibagikan, dan bagaimana pengaruhnya terhadap keputusan investasi Anda.

Mengenal Apa Itu Dividen Saham

Dividen saham adalah pembagian keuntungan perusahaan kepada para pemegang saham berdasarkan jumlah kepemilikan saham yang dimiliki. Besarnya ditentukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan biasanya berasal dari laba bersih perusahaan.

Perusahaan tidak wajib membagikan semua keuntungannya. Sebagian laba dapat ditahan sebagai modal kerja atau untuk ekspansi, sementara sisanya dibagikan sebagai dividen tunai atau dividen saham.

Mengapa Perlu Tahu Cara Menghitung Dividen Saham?

Mengetahui cara menghitung dividen saham akan membantu Anda:

  • Mengukur potensi pendapatan dari saham yang dimiliki
  • Menilai kinerja perusahaan secara keuangan
  • Menentukan strategi investasi jangka panjang
  • Memilih saham-saham dengan imbal hasil dividen menarik (dividend yield tinggi)


Rumus Menghitung Dividen Saham

Langsung saja mari kita cari tahu bagaimana menghitung dividen saham.

Rumus DPS (Dividend per Share)

  • DPS = Total Dividen / Jumlah Saham Beredar

Rumus ini menunjukkan berapa besar dividen yang akan diterima oleh investor untuk setiap lembar saham yang dimilikinya.

Contoh Perhitungan Dividen Saham

Misalnya, sebuah perusahaan publik bernama PT Sinar Mentari Tbk mencetak laba bersih sebesar Rp 2.500.000.000 di akhir tahun. Dalam RUPS, disetujui bahwa 35% dari laba tersebut akan dibagikan sebagai dividen tunai.

  • Jumlah saham beredar: 2.000.000 lembar
  • Jumlah saham yang dimiliki investor A: 300 lembar

Langkah-langkah perhitungan:

Cara menghitungnya cukup simpel yaitu:

  • Langkah 1: Hitung Total Dividen
    Total Dividen = 35% x Rp 2.500.000.000
    Total Dividen = Rp 875.000.000
  • Langkah 2: Hitung DPS
    DPS = Rp 875.000.000 / 2.000.000
    DPS = Rp 437,50 per saham
  • Langkah 3: Hitung Dividen yang Diterima Investor
    Dividen Investor A = 300 x Rp 437,50
    Dividen = Rp 131.250

Frekuensi Pembagian Dividen

Perusahaan tidak harus membagikan dividen setiap bulan. Frekuensi pembagian dividen bisa berbeda-beda:

  • Bulanan – Umum di luar negeri
  • Triwulanan – Beberapa perusahaan besar menerapkannya
  • Tahunan – Umum di Indonesia, biasanya setelah laporan tahunan disahkan

Pajak atas Dividen

Anda juga harus tahu kalau dividen itu dikenai pajak, yaitu:

  • Pajak Dividen untuk Investor Pribadi: Dividen dikenakan PPh Final sebesar 10%. Pajak ini dipotong langsung oleh perusahaan sebelum dividen masuk ke rekening investor.
  • Pajak Dividen untuk Badan Usaha: Jika dividen diterima oleh badan usaha dalam negeri atau BUT (Bentuk Usaha Tetap), maka berlaku PPh Pasal 23 sebesar 15% dari jumlah dividen bruto.


Rumus Dividend Yield

Dividend yield menunjukkan seberapa besar imbal hasil dari dividen dibandingkan harga saham di pasar. Ini adalah indikator penting bagi investor yang mengincar pendapatan pasif dari dividen.

Rumus Dividend Yield

Dividend Yield = (DPS / Harga Saham) x 100%

Contoh:

Jika harga saham PT Sinar Mentari Tbk = Rp 3.500
DPS = Rp 437,50

  • Dividend Yield = (437,50 / 3.500) x 100%
  • Dividend Yield = 12,5%

Artinya, investor mendapatkan imbal hasil 12,5% per tahun dari dividen saja.

Dividen: Aset atau Kewajiban?

Apakah dividen itu aset? Anda juga harus tahu mengenai ini:

  • Bagi investor, dividen adalah aset karena menjadi bagian dari pendapatan.
  • Bagi perusahaan, dividen menjadi liabilitas (utang) setelah diumumkan, hingga benar-benar dibayarkan.

Penutup

Memahami cara menghitung dividen saham adalah keterampilan dasar yang wajib dimiliki oleh setiap investor, terutama jika Anda ingin membangun portofolio jangka panjang dengan pendapatan pasif yang stabil.

Dengan memahami konsep DPS, frekuensi pembagian, pajak, dan dividend yield, Anda bisa mengambil keputusan investasi yang lebih cerdas dan terukur.