Apa Itu Saham Lapis Satu, Dua, Tiga? Ini Ulasannya!

Apa Itu Saham Lapis Satu, Dua, Tiga

Dalam dunia investasi saham, kamu mungkin pernah mendengar istilah seperti saham lapis satu, lapis dua, dan lapis tiga. Ketiga istilah ini merujuk pada pengelompokan saham berdasarkan berbagai kriteria seperti kapitalisasi pasar, likuiditas, reputasi perusahaan, hingga stabilitas kinerjanya di bursa. Namun, tidak sedikit investor pemula yang masih bingung membedakan ketiganya.

Melalui artikel ini, kamu akan mengenal lebih dekat apa itu saham lapis satu, dua, dan tiga, serta karakteristik masing-masingnya. Dengan pemahaman yang lebih mendalam, kamu bisa menyusun strategi investasi yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuanganmu.

Memahami Konsep Pengelompokan Saham

Sebelum masuk ke masing-masing kategori, penting untuk mengetahui alasan mengapa saham dibagi ke dalam beberapa lapisan. Tujuan utamanya adalah untuk memudahkan investor dalam mengukur tingkat risiko dan potensi keuntungan. Selain itu, pengelompokan ini juga membantu analis, fund manager, hingga pelaku pasar dalam menyusun portofolio yang sehat dan seimbang.

Saham Lapis Satu: Pilihan Favorit Investor Institusi

Simak mengapa saham lapis satu jadi incaran utama investor institusi saat ini.

Karakteristik Saham Lapis Satu

Saham lapis pertama, atau biasa disebut blue chip, adalah saham-saham dari perusahaan besar dengan fundamental kuat dan reputasi tinggi di mata investor. Saham jenis ini biasanya berasal dari emiten yang memiliki kapitalisasi pasar besar dan telah eksis di industri selama puluhan tahun.

Ciri khas saham lapis satu antara lain:

  • Volume transaksi tinggi setiap harinya
  • Stabilitas harga relatif lebih baik
  • Kinerja keuangan konsisten dan sehat
  • Pembagian dividen rutin
  • Dikelola oleh manajemen profesional

Contoh saham lapis satu di Indonesia antara lain: BBRI (Bank Rakyat Indonesia), BBCA (Bank Central Asia), UNVR (Unilever Indonesia), dan TLKM (Telkom Indonesia).

Siapa yang Cocok Memilih Saham Ini?

Saham lapis satu cocok untuk investor jangka panjang yang mencari kestabilan dan pertumbuhan nilai investasi secara perlahan namun pasti. Banyak dana pensiun, institusi besar, dan investor konservatif menjadikan saham blue chip sebagai inti portofolio mereka.

Saham Lapis Dua: Si Potensial yang Sering Terlupakan

Inilah gambaran mengapa saham lapis dua layak mendapat perhatian lebih dari investor.

Apa Itu Saham Lapis Dua?

Berbeda dengan saham blue chip, saham lapis dua adalah saham dari perusahaan dengan kapitalisasi pasar menengah. Meski tidak sebesar pemain utama, perusahaan-perusahaan ini biasanya memiliki pertumbuhan pendapatan yang cepat dan potensi kenaikan harga saham yang menjanjikan.

Ciri-ciri utama saham lapis dua:

  • Volume perdagangan sedang hingga tinggi
  • Fluktuasi harga lebih dinamis
  • Laporan keuangan umumnya sehat, meski tidak sekuat blue chip
  • Potensi pertumbuhan tinggi dalam jangka menengah hingga panjang

Contoh dari saham lapis dua di Indonesia antara lain: INKP (Indah Kiat Pulp & Paper), ADRO (Adaro Energy), dan AKRA (AKR Corporindo).

Keunggulan dan Risiko Saham Lapis Dua

Saham lapis dua menjadi favorit bagi investor yang agresif namun masih menginginkan sisi fundamental yang cukup kuat. Perlu diingat, saham lapis dua tetap memiliki risiko volatilitas yang lebih tinggi dibandingkan blue chip, meski tidak seberisiko saham lapis tiga.

Saham Lapis Tiga: Tinggi Risiko, Tapi Bisa Memberi Cuan Tinggi

Potensi besar datang seiring risiko besar—simak alasan di balik minat terhadap saham ini.

Mengenal Saham Lapis Tiga

Saham lapis tiga biasanya berasal dari perusahaan kecil atau baru berkembang, dengan kapitalisasi pasar rendah. Saham-saham ini sering disebut juga sebagai saham gorengan, karena harganya mudah naik turun secara ekstrem dalam waktu singkat.

Karakteristik umum saham lapis tiga:

  • Likuiditas rendah
  • Harga saham sangat fluktuatif
  • Kinerja keuangan tidak stabil, bahkan bisa merugi
  • Rentan terhadap spekulasi pasar
  • Jarang membagikan dividen

Beberapa contoh saham lapis tiga dapat ditemukan pada emiten-emiten yang belum populer atau perusahaan dengan laporan keuangan yang tidak konsisten.

Apakah Saham Lapis Tiga Layak Dipilih?

Meski berisiko tinggi, bukan berarti saham lapis tiga tidak menarik. Investor yang menyukai spekulasi dan jago membaca momentum pasar kerap mendapatkan keuntungan besar dari saham jenis ini. Namun, perlu analisis yang sangat mendalam dan pengelolaan risiko yang ketat untuk bisa bertahan di ranah ini.

Perbedaan Mendasar Antara Ketiganya

Untuk mempermudah pemahaman, berikut ini adalah perbandingan antara ketiga jenis saham tersebut:

Aspek Lapis Satu (Blue Chip) Lapis Dua Lapis Tiga
Kapitalisasi Pasar Besar Menengah Kecil
Stabilitas Tinggi Sedang Rendah
Risiko Rendah Sedang Tinggi
Potensi Cuan Moderat & Konsisten Menarik Spekulatif
Cocok Untuk Investor Jangka Panjang Investor Growth Trader Agresif

Peran Likuiditas dalam Penentuan Lapis Saham

Satu poin penting yang perlu ditambahkan dalam diskusi ini adalah likuiditas. Selain kapitalisasi pasar dan fundamental perusahaan, faktor likuiditas (seberapa mudah saham diperjualbelikan di pasar) sangat menentukan masuk ke lapis berapa suatu saham.

Saham dengan volume perdagangan rendah akan sulit dijual saat kamu butuh, meskipun harganya sedang tinggi. Hal ini banyak ditemukan di saham lapis tiga. Sebaliknya, saham blue chip memiliki likuiditas tinggi sehingga lebih aman untuk dijual kapan saja tanpa khawatir kesulitan menemukan pembeli.

Penutup

Memahami apa itu saham lapis satu, dua, dan tiga adalah langkah awal yang penting dalam menyusun portofolio investasi. Masing-masing kategori memiliki keunggulan dan tantangannya sendiri. Saham lapis satu memberikan stabilitas, saham lapis dua menawarkan potensi pertumbuhan, sedangkan saham lapis tiga menjadi arena spekulasi yang berani.

Daripada terjebak hanya mengejar cuan, lebih baik pilih saham sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuanganmu. Jangan lupa untuk selalu melakukan riset sebelum membeli saham, dan jangan mudah tergoda oleh rumor pasar.

Ingat, dunia investasi bukan ajang untuk cepat kaya, tetapi jalan untuk membangun kekayaan secara bertahap dan cerdas.


  • Sumber: most.co.id
  • Sumber Gambar Utama: https://unsplash.com/photos/person-holding-ballpoint-pen-writing-on-notebook-505eectW54k