Apa Itu Lock Up Saham? Inilah Ulasan Lengkapnya!

apa itu lock up saham

Saat perusahaan baru saja melantai di bursa melalui Initial Public Offering (IPO), ada banyak hal yang perlu diperhatikan oleh para calon investor. Salah satunya adalah masa lock up saham.

Bagi kamu yang masih baru di dunia investasi atau belum familiar dengan istilah ini, penting untuk memahami pengaruhnya terhadap strategi investasi, stabilitas pasar, hingga psikologi pelaku pasar.

Lalu, sebenarnya, apa itu lock up saham dan mengapa kebijakan ini begitu penting? Simak ulasan lengkap dan menyeluruh berikut ini.

Memahami Apa Itu Lock Up Saham?

Lock up saham merujuk pada periode tertentu di mana pemegang saham tertentu dilarang menjual saham yang mereka miliki. Biasanya, aturan ini berlaku setelah perusahaan melakukan IPO dan bertujuan untuk menghindari tekanan jual besar-besaran yang dapat mempengaruhi harga saham di pasar.

Kebijakan ini umumnya diberlakukan kepada pihak internal seperti pendiri perusahaan, eksekutif, investor awal (venture capital), hingga karyawan yang memperoleh saham sebagai bentuk kompensasi. Periode lock up biasanya berlangsung antara 90 hingga 180 hari, namun bisa juga lebih lama tergantung kesepakatan dan regulasi yang berlaku.



Tujuan Utama Diberlakukannya Lock Up Saham

Beberapa tujuannya yaitu:

Menjaga Keseimbangan Pasar

Salah satu alasan utama diberlakukannya masa lock up adalah untuk menghindari banjirnya saham di pasar, yang bisa menyebabkan harga saham anjlok secara tiba-tiba. Bayangkan jika semua pemegang saham besar menjual saham mereka secara bersamaan—hal ini tentu bisa memicu kepanikan di pasar.

Memberi Waktu untuk Penyesuaian

Lock up saham juga memberikan ruang bagi pasar untuk menyesuaikan nilai saham secara alami. Dengan tidak adanya tekanan jual dari pemegang saham besar, pasar memiliki waktu untuk mengevaluasi kinerja perusahaan secara objektif.

Menunjukkan Komitmen Manajemen

Dengan bersedia mengikuti masa lock up, pihak internal perusahaan menunjukkan komitmen jangka panjang terhadap pertumbuhan bisnis. Ini bisa menjadi sinyal positif bagi investor ritel.

Manfaat Penerapan Lock Up Saham

Adapun manfaat adanya lock up saham yaitu:

  • Mengurangi Volatilitas Awal : Saat saham baru saja diperdagangkan, fluktuasi harga bisa sangat tinggi. Masa lock up membantu mengurangi tekanan jual dari pemegang saham besar sehingga harga saham lebih stabil dalam masa-masa awal perdagangan.
  • Perlindungan bagi Investor Ritel: Investor individu cenderung tidak memiliki informasi sebanyak investor internal. Dengan adanya lock up, mereka tidak dirugikan oleh aksi jual besar-besaran yang bisa menurunkan nilai saham secara drastis.
  • Membentuk Harga Berdasarkan Permintaan dan Penawaran: Tanpa gangguan dari aksi jual internal, harga saham akan terbentuk lebih organik sesuai mekanisme pasar, mencerminkan minat nyata dari publik terhadap perusahaan tersebut.
  • Meningkatkan Kepercayaan Investor: Investor akan lebih yakin berinvestasi jika tahu bahwa pihak manajemen dan pemegang saham awal tidak buru-buru menjual kepemilikan mereka, karena ini bisa diartikan sebagai kepercayaan terhadap prospek bisnis perusahaan.

Contoh Penerapan Lock Up Saham di Indonesia

Bukalapak (BUKA)

Pada saat IPO di bulan Agustus 2021, Bukalapak menerapkan kebijakan lock up dengan skema berbeda-beda:

  • Karyawan: saham dikunci selama 3 bulan.
  • Pemegang saham yang mendapatkan harga di bawah IPO: wajib lock up selama 6 bulan.
  • Investor besar: secara sukarela melakukan lock up selama 8 bulan.

Langkah ini dilakukan untuk menjaga stabilitas harga saham BUKA setelah debutnya di pasar modal.

Allo Bank (BBHI)

Berbeda dengan Bukalapak, Allo Bank memberlakukan kebijakan lock up lebih panjang, yaitu selama 3 tahun penuh. Kebijakan ini ditujukan untuk mitra strategis, baik dari internal CT Corp maupun pihak eksternal seperti Salim Group, Grab, Carro, dan lainnya. Tujuannya adalah menjaga komitmen jangka panjang dan stabilitas ekosistem perbankan digital.


Bagi Anda yang tertarik beli e-IPO CDIA, prosesnya kini makin mudah lewat aplikasi investasi seperti M-STOCK dari Mirae Asset Sekuritas. Platform ini menyediakan fitur e-IPO, analisis emiten, dan transaksi real-time.

Dengan e-IPO, Anda bisa mengikuti seluruh proses penawaran saham seperti PSAT secara digital tanpa ribet, cukup lewat ponsel atau desktop Anda. Klik banner di bawah ini untuk mengikuti IPOnya.


Kelebihan dan Kekurangan Lock Up Saham

Berikut adalah tabel yang merangkum kelebihan dan kekurangan Lock Up Saham:

Aspek Kelebihan Kekurangan
Volatilitas Menghindari lonjakan volatilitas pada awal perdagangan saham. Setelah masa lock up berakhir, berpotensi terjadi penurunan harga akibat penjualan massal.
Kepercayaan Memberi waktu pada perusahaan untuk membangun kredibilitas di mata investor.
Dampak Investor eksternal tidak terdampak langsung karena hanya berlaku untuk internal.
Likuiditas Likuiditas terbatas untuk pihak internal; tidak bisa langsung mencairkan keuntungan saham.

Dampak Psikologis Masa Lock Up

Satu aspek penting yang jarang dibahas dalam lock up saham adalah dampak psikologis pada pasar dan investor. Menjelang akhir periode lock up, banyak investor memperkirakan akan terjadi aksi jual besar-besaran, sehingga mereka mulai mengambil posisi jual lebih dulu. Hal ini bisa menciptakan sentimen negatif dan menekan harga saham bahkan sebelum lock up berakhir.

Bagi investor pemula, penting untuk memahami pola ini agar bisa menyusun strategi masuk atau keluar yang lebih matang berdasarkan waktu dan volume transaksi di pasar.

Penutup

Dari pembahasan di atas, kita bisa memahami bahwa apa itu lock up saham bukan sekadar aturan teknis, tapi bagian dari strategi untuk menjaga stabilitas dan membangun kepercayaan pasar terhadap perusahaan yang baru IPO. Dengan lock up, perusahaan memberi sinyal bahwa mereka tidak hanya fokus pada keuntungan jangka pendek, tapi juga berkomitmen pada pertumbuhan jangka panjang.

Bagi kamu yang ingin terjun ke dunia saham, penting untuk selalu memperhatikan apakah perusahaan menerapkan lock up saham dan siapa saja yang terikat oleh kebijakan tersebut. Dengan memahami ini, kamu bisa mengambil keputusan investasi yang lebih cerdas dan mengurangi risiko yang tidak perlu.


Sumber gambar: liputan6.com