Di dunia pasar modal, istilah-istilah teknis kerap membingungkan, apalagi bagi investor pemula. Salah satu istilah yang akhir-akhir ini banyak diperbincangkan adalah FCA. Seiring implementasi mekanisme ini oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) pada saham-saham tertentu, penting bagi investor untuk memahami apa itu FCA dan bagaimana sistem ini bekerja. Terlebih lagi, saham PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN) menjadi contoh terbaru perusahaan yang masuk ke dalam mekanisme perdagangan ini.
Dalam artikel ini, kita akan mengupas tuntas tentang FCA, durasi saham dalam sistem ini, aturan baru BEI, dan studi kasus saham COIN yang memberikan gambaran konkret bagaimana mekanisme ini diterapkan dalam praktik.
Memahami Apa Itu FCA Saham?
FCA, atau Full Call Auction, adalah sistem perdagangan saham di mana order beli dan jual dikumpulkan terlebih dahulu dalam satu periode waktu tertentu, kemudian dicocokkan dan dieksekusi pada saat yang telah ditentukan.
Tidak seperti perdagangan reguler yang berlangsung secara terus menerus, FCA hanya mengeksekusi order pada waktu khusus dengan harga yang mencerminkan titik keseimbangan antara permintaan dan penawaran.
Sistem ini diperuntukkan bagi saham-saham tidak likuid, atau yang tergolong dalam Papan Pemantauan Khusus (PPK), serta saham yang mengalami kondisi tertentu, seperti suspensi perdagangan.
Saham COIN: Contoh Nyata Penerapan FCA
Pada Kamis, 24 Juli 2025, BEI resmi membuka kembali suspensi perdagangan saham PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN) setelah sebelumnya disuspensi pada 21 Juli 2025. Meski dibuka kembali, saham COIN tidak langsung diperdagangkan secara normal, melainkan menggunakan mekanisme FCA.
Apa Dampaknya?
Karena masuk FCA, maka:
- Posisi bid dan offer tidak terlihat seperti pada perdagangan reguler.
- Saham COIN hanya bisa diperdagangkan pada jam-jam tertentu sesuai sesi Full Call Auction.
- Hingga pukul 10.00 WIB di hari yang sama, saham COIN turun 1,4% ke level Rp 725 dengan nilai transaksi mencapai Rp 26,9 miliar dan volume sebanyak 371.130 lot.
Mengapa COIN Masuk FCA?
Sesuai dengan ketentuan Peraturan Bursa Nomor I-X, saham yang mengalami suspensi lebih dari satu hari perdagangan dapat langsung masuk ke mekanisme FCA. Dalam kasus COIN, suspensi yang berlangsung sejak 21 Juli hingga 23 Juli 2025 menjadi dasar BEI menempatkan saham ini dalam sistem FCA.
Durasi Saham di FCA: Berapa Lama?
Mengacu pada perubahan terbaru dari BEI, per 21 Juni 2024, saham yang masuk ke dalam Papan Pemantauan Khusus dan mekanisme FCA tidak lagi harus berada di dalamnya selama 30 hari.
Kini, cukup 7 hari bursa berturut-turut, selama syarat-syarat lainnya terpenuhi, saham bisa dievaluasi untuk keluar dari FCA. Beberapa syarat yang harus dipenuhi yaitu:
-
Sudah berada di PPK selama minimal 7 hari bursa.
-
Memiliki likuiditas yang sehat, yakni:
-
Rata-rata nilai transaksi harian lebih dari Rp 5 juta.
-
Rata-rata volume transaksi harian lebih dari 10.000 saham dalam 3 bulan terakhir.
-
-
Untuk saham dengan harga rata-rata di bawah Rp 51:
-
Harga saham harus naik di atas batas tersebut, atau
-
Emiten harus membagikan dividen tunai melalui RUPS.
-
-
Masuk ke Daftar Efek Liquidity Provider dan memiliki Liquidity Provider aktif.
Mekanisme Perdagangan Full Call Auction (FCA)
Adapun mekanisme di FCA yaitu:
Periode Pengumpulan Order
Seluruh order beli dan jual dikumpulkan dalam periode khusus (misalnya 5 menit sebelum sesi pembukaan). Tidak ada eksekusi selama periode ini.
Pencocokan Berdasarkan Harga dan Volume
Pada akhir periode, sistem mencocokkan semua order untuk mencari titik harga di mana jumlah saham yang diminta dan ditawarkan paling seimbang.
Penentuan Harga Keseimbangan
Harga yang terbentuk dari proses ini disebut harga keseimbangan, yang menjadi dasar transaksi FCA pada saat itu.
Eksekusi Order
Hanya order yang sesuai dengan harga keseimbangan yang dieksekusi. Order lainnya bisa ditolak atau dibawa ke sesi selanjutnya.
Publikasi Hasil
Hasil eksekusi, harga akhir, dan volume transaksi dipublikasikan oleh BEI setelah sesi FCA berakhir.
Bagi Anda yang tertarik beli e-IPO CDIA, prosesnya kini makin mudah lewat aplikasi investasi seperti M-STOCK dari Mirae Asset Sekuritas. Platform ini menyediakan fitur e-IPO, analisis emiten, dan transaksi real-time.
Dengan e-IPO, Anda bisa mengikuti seluruh proses penawaran saham seperti PSAT secara digital tanpa ribet, cukup lewat ponsel atau desktop Anda. Klik banner di bawah ini untuk mengikuti IPOnya.
Perbedaan FCA dan Perdagangan Reguler
Sebagai tambahan, penting untuk memahami perbedaan antara FCA dan perdagangan kontinu:
Aspek | FCA (Full Call Auction) | Perdagangan Reguler (Continuous) |
---|---|---|
Waktu Eksekusi | Pada satu waktu tertentu | Sepanjang sesi pasar |
Harga | Berdasarkan titik keseimbangan | Berdasarkan permintaan dan penawaran saat itu |
Cocok untuk saham | Tidak likuid / jarang diperdagangkan | Likuid / aktif diperdagangkan |
Frekuensi Transaksi | Terbatas pada waktu tertentu | Bebas sepanjang jam perdagangan |
Tips Menghadapi Saham di FCA
Beberapa tips menerapkan menghadapi saham yang ada di FCA yaitu:
- Pantau waktu sesi perdagangan FCA agar tidak ketinggalan memasukkan order.
- Gunakan limit order untuk memastikan kendali atas harga transaksi.
- Periksa status saham di website resmi BEI apakah masih dalam FCA atau sudah keluar.
- Waspadai harga auto rejection bawah (ARB) dan atas (ARA). Untuk saham dengan harga Rp 1–Rp 10, auto rejection bawahnya hanya Rp 1, sementara di atas Rp 10, batasnya ±10%.
Penutup
Apa itu FCA? FCA atau Full Call Auction adalah metode perdagangan saham berbasis pengumpulan order yang digunakan pada saham tidak likuid atau yang terkena tindakan suspensi. Sistem ini memberikan transparansi dan kestabilan harga yang lebih baik daripada perdagangan reguler.
Contoh terbaru dari penerapan FCA adalah saham PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN), yang masuk ke mekanisme ini setelah mengalami suspensi lebih dari satu hari. Dengan aturan baru BEI, saham hanya perlu berada dalam FCA selama 7 hari bursa untuk bisa dievaluasi keluar, asalkan syarat likuiditas dan aksi korporasi terpenuhi.
Sebagai investor, pemahaman terhadap mekanisme seperti FCA sangat penting agar keputusan investasi tetap rasional, terinformasi, dan sesuai dengan kondisi pasar yang sebenarnya.
- Sumber data: CNBC Indonesia
- Sumber gambar utama: IDX Channel