Prospek Saham CDIA Setelah IPO: Peluang Cuan Seperti CUAN?

Prospek Saham CDIA Setelah IPO

PT Chandra Daya Investasi Tbk. (CDIA) tengah mencuri perhatian menjelang pencatatan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dengan nilai penawaran yang mencapai Rp2,37 triliun, dan latar belakang kuat sebagai bagian dari grup konglomerat Barito Pacific, wajar bila banyak investor bertanya: Bagaimana prospek saham CDIA setelah IPO?

Pertanyaan itu penting, terutama bagi mereka yang ingin menangkap peluang dari saham-saham baru potensial di tahun 2025. Melalui artikel ini M-STOCK akan mengulas secara menyeluruh arah bisnis CDIA, alokasi dana IPO, afiliasi grup, serta faktor pasar yang memengaruhi nilai saham ini ke depan.

CDIA Merupakan Anak Usaha Strategis di Bawah Barito Group

CDIA merupakan anak perusahaan dari PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) yang memiliki kepemilikan sebesar 60%. Dengan posisi ini, CDIA menjadi bagian penting dari Barito Pacific Group, salah satu konglomerasi besar milik Prajogo Pangestu yang memiliki rekam jejak kuat di sektor energi, petrokimia, dan infrastruktur.

Bergerak di bidang infrastruktur industri, CDIA menyediakan layanan untuk sektor strategis seperti energi, logistik, air, serta fasilitas penyimpanan dan kepelabuhanan. Model bisnis ini menjadikan CDIA tidak hanya sebagai perusahaan logistik biasa, tapi sebagai penyedia infrastruktur penopang rantai pasok industri nasional.



Rincian IPO CDIA dan Tujuan Penggalangan Dana

CDIA akan menawarkan 12.482.937.500 saham dengan harga penawaran di angka Rp190 per lembar, yang merupakan batas atas dari masa bookbuilding. Dengan skema ini, perusahaan berpotensi menghimpun dana segar sebesar Rp2,37 triliun.

  • Masa penawaran umum: 2–7 Juli 2025
  • Pencatatan saham di BEI: 9 Juli 2025
  • Penjamin pelaksana emisi: BCA Sekuritas, BNI Sekuritas, DBS Vickers, Henan Putihrai, OCBC Sekuritas, Trimegah Sekuritas.

Dana hasil IPO ini akan difokuskan untuk memperkuat dua sektor utama:

  • Rp871,76 miliar: Untuk mendukung ekspansi bisnis logistik, termasuk penyertaan modal ke anak usaha guna pembelian kapal dan pembiayaan operasional.
  • Rp1,5 triliun: Dialokasikan ke pengembangan sektor kepelabuhanan dan penyimpanan, seperti pembangunan tangki penyimpanan, jaringan pipa ethylene, dan fasilitas pendukung lainnya.

Langkah ini memperlihatkan arah strategis CDIA dalam memperkuat rantai pasok cair dan gas yang berstandar tinggi, menjadikannya mitra krusial untuk industri hilir dalam negeri.


Beli Saham e-IPO di M-STOCK 

Bagi Anda yang tertarik beli e-IPO CDIA, prosesnya kini makin mudah lewat aplikasi investasi seperti M-STOCK dari Mirae Asset Sekuritas. Platform ini menyediakan fitur e-IPO, analisis emiten, dan transaksi real-time.

Dengan e-IPO, Anda bisa mengikuti seluruh proses penawaran saham seperti CDIA secara digital tanpa ribet, cukup lewat ponsel atau desktop Anda. Klik banner di bawah ini untuk mengikuti IPOnya.


Kinerja Keuangan: Fondasi Pertumbuhan yang Solid

Per 31 Desember 2024, CDIA mencatat pendapatan sebesar US$102,25 juta. Rinciannya sebagai berikut:

  • Penjualan listrik dan jasa kelistrikan: US$80,44 juta
  • Penjualan bahan bakar: US$11,42 juta
  • Pendapatan dari sewa kapal: US$5,62 juta
  • Sewa tangki dan dermaga: US$4,77 juta

Komposisi pendapatan ini mencerminkan diversifikasi lini usaha dan menandakan bahwa CDIA tidak mengandalkan satu sumber pendapatan saja. Ini menjadi nilai tambah tersendiri dalam menilai prospek jangka panjang sahamnya.

Faktor Pendukung Prospek Saham CDIA Setelah IPO

Beberapa faktor pendukung saham ini yaitu:

Afliasi Kuat dengan Grup Sukses

Kepercayaan pasar terhadap saham CDIA sebagian besar ditopang oleh reputasi grup induknya, Barito Pacific. Nama Prajogo Pangestu telah menjadi jaminan bagi investor dalam melihat kredibilitas dan kapasitas ekspansi perusahaan.

Keberhasilan emiten afiliasi sebelumnya, seperti PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) yang IPO di harga Rp200 dan sempat menembus Rp10.000, menjadi pembanding yang membangkitkan antusiasme terhadap CDIA.

“Kalau lihat historisnya, saham CUAN dulu IPO di Rp200 dan sempat naik sampai Rp10.000. Jadi, potensi seperti itu bukan hal mustahil untuk CDIA,” kata Andry Hakim, Founder & CIO Stockwise.

Fokus pada Infrastruktur Industri

CDIA bukan sekadar perusahaan logistik, tetapi menggarap proyek-proyek infrastruktur yang krusial untuk sektor industri seperti jaringan pipa ethylene dan tangki penyimpanan gas dan cairan kimia.

Dengan meningkatnya kebutuhan akan fasilitas penyimpanan dan distribusi energi, posisi CDIA akan menjadi semakin strategis dalam ekosistem industri nasional, apalagi ketika tren hilirisasi masih menjadi agenda utama pemerintah.

Momentum Pasar dan Antusiasme Investor

IPO CDIA hadir di tengah antusiasme pasar terhadap emiten baru di sektor infrastruktur. Setelah IPO CUAN dan perusahaan lain yang masih terafiliasi dengan grup yang sama mencatatkan kinerja spektakuler, banyak investor berharap hal serupa dapat terjadi di CDIA.

Masa penawaran yang relatif singkat (2–7 Juli 2025) dan jadwal pencatatan yang segera menyusul (9 Juli) juga memperlihatkan kepercayaan diri manajemen akan respon pasar yang kuat.

Potensi Sinergi dalam Grup Usaha

Satu poin menarik yang belum banyak disorot adalah potensi sinergi CDIA dengan entitas lain dalam ekosistem Barito Group. Dengan Barito memiliki portofolio di sektor energi, petrokimia, dan konstruksi, CDIA berpeluang menjadi penghubung logistik antar anak usaha grup itu sendiri.

Jika sinergi ini dioptimalkan, CDIA bisa mendapatkan kontrak-kontrak internal bernilai besar yang bersifat jangka panjang, sekaligus memperkuat arus kas dan kestabilan pertumbuhan pendapatan.



Penutup

Melihat struktur bisnis, dukungan konglomerasi, strategi ekspansi, serta kondisi pasar saat ini, prospek saham CDIA setelah IPO tampak cukup menjanjikan—terutama bagi investor jangka menengah hingga panjang yang mencari saham di sektor infrastruktur dengan potensi pertumbuhan berkelanjutan.

Meski tetap harus mempertimbangkan risiko pasar dan faktor makroekonomi, IPO CDIA tampak memiliki fondasi yang lebih kuat dibanding banyak IPO spekulatif lainnya. Didukung oleh nama besar Prajogo Pangestu dan rekam jejak grup Barito, saham CDIA berpeluang menjadi pemain utama di pasar logistik dan infrastruktur Indonesia.


  • Sumber data: bisnis.com
  • Sumber gambar utama: katadata.com