Ini Dia 3 Emiten Rumah Produksi di BEI

Emiten Rumah Produksi di BEI

Industri perfilman Indonesia semakin menunjukkan geliat yang positif, tidak hanya dari sisi kreativitas tapi juga dari segi bisnis dan investasi. Salah satu indikasi berkembangnya industri ini adalah keberadaan beberapa emiten rumah produksi yang sudah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Bagi para investor yang tertarik dengan sektor hiburan, khususnya film dan konten audiovisual, memahami profil dan performa emiten rumah produksi di BEI bisa menjadi peluang menarik untuk menambah portofolio investasi.

Artikel ini akan membahas beberapa perusahaan rumah produksi yang sudah terdaftar di BEI, beserta kinerja dan potensi mereka di masa depan.

Mengenal Apa itu Emiten Rumah Produksi

Secara sederhana, emiten rumah produksi adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi konten audiovisual seperti film, iklan, web series, hingga berbagai jenis hiburan digital.

Ketika perusahaan-perusahaan ini melakukan penawaran umum saham perdana (Initial Public Offering/IPO) dan terdaftar di BEI, saham mereka bisa dibeli dan diperdagangkan oleh masyarakat umum. Industri ini masuk dalam sektor Barang Konsumen Non Primer, khususnya sub-sektor hiburan dan film.

Dengan semakin banyaknya masyarakat yang menikmati konten lokal, saham emiten rumah produksi menawarkan prospek pertumbuhan yang menarik. Selain itu, keberadaan saham-saham ini membuka kesempatan bagi investor untuk ikut serta dalam perkembangan industri kreatif tanah air.

Daftar Emiten Rumah Produksi di BEI dan Profil Singkatnya

Berikut ini tiga emiten rumah produksi yang sudah melantai di Bursa Efek Indonesia dan menjadi sorotan investor karena performa serta rekam jejaknya yang cukup baik.

PT MD Pictures Tbk (Kode Saham: FILM)

MD Pictures adalah salah satu rumah produksi terbesar di Indonesia yang berdiri sejak tahun 2006 dan dikenal dengan karya-karya film box office seperti Habibie & Ainun dan Ayat-Ayat Cinta. Perusahaan ini didirikan oleh Dhamoo Punjabi dan Manoj Punjabi, dua tokoh penting di industri perfilman nasional.

FILM resmi melantai di BEI pada 7 Agustus 2018 dengan harga IPO sebesar Rp210 per saham dan berhasil mengumpulkan dana segar sekitar Rp274,63 miliar. Sejak saat itu, saham FILM menunjukkan tren positif, baik dari sisi kapitalisasi pasar maupun kinerja keuangan.

Pada kuartal pertama 2024, MD Pictures mencatatkan laba bersih sebesar Rp4,59 miliar, meningkat signifikan hingga 59,18% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Pendapatannya juga tumbuh hampir dua kali lipat, mencapai Rp36 miliar atau naik 94% YoY. Di awal Agustus 2025, kapitalisasi pasar FILM mencapai Rp36,6 triliun dengan harga saham mencapai Rp3.850 per lembar, menjadikannya sebagai pemimpin di sektor rumah produksi.

PT MNC Digital Entertainment Tbk (Kode Saham: MSIN)

Berbeda dengan FILM, MSIN merupakan salah satu pemain besar dalam penyediaan konten media terbesar di Indonesia, yang tidak hanya bergerak di film, tapi juga drama, web series, dan musik. Perusahaan ini awalnya berdiri dengan nama PT Bhakti Media Internasional pada tahun 2000 dan kini dipimpin oleh Noersing sebagai Direktur Utama.

MSIN mulai IPO pada 8 Juni 2018 dengan harga penawaran Rp500 per saham dan berhasil menggalang dana sekitar Rp780 miliar. Dengan bisnis yang cukup beragam, MSIN terus meningkatkan produksi dan distribusi konten untuk berbagai platform media.

Nilai kapitalisasi pasar MSIN pada Agustus 2025 mencapai Rp35,2 triliun dengan harga saham tertinggi mencapai Rp2.900 per lembar. Kinerja MSIN yang stabil dan kapasitas produksinya yang besar membuatnya menjadi pilihan menarik bagi investor yang ingin menanamkan modal di industri hiburan.

PT Tripar Multivision Tbk (Kode Saham: RAAM)

RAAM adalah emiten rumah produksi yang relatif baru melantai di BEI, tepatnya pada 5 Mei 2023. Didirikan oleh Raam Jethmal Punjabi pada tahun 1990, perusahaan ini berfokus pada produksi dan distribusi video serta berbagai kegiatan terkait hiburan.

Pada saat IPO, RAAM menawarkan saham sebanyak 929,2 juta lembar dengan harga Rp234 per saham, mengumpulkan dana sekitar Rp217,43 miliar. Dana ini sebagian besar digunakan untuk modal kerja, khususnya mendukung proses produksi film.

Meski masih baru, RAAM menunjukkan pertumbuhan yang luar biasa dengan pendapatan kuartal pertama 2024 naik dua kali lipat menjadi Rp64,09 miliar dibanding periode yang sama tahun lalu. Kapitalisasi pasar RAAM saat ini berada di angka Rp3,1 triliun dengan harga saham Rp500 per lembar.



Potensi dan Tantangan Emiten Rumah Produksi di BEI

Seiring dengan meningkatnya konsumsi konten lokal, emiten rumah produksi memiliki peluang besar untuk tumbuh dan memberikan keuntungan bagi para investor. Pertumbuhan pesat pada pendapatan dan laba bersih dari ketiga perusahaan di atas menunjukkan bahwa industri hiburan di Indonesia memiliki fondasi yang kuat dan prospek yang cerah.

Namun, tantangan utama yang dihadapi adalah ketatnya persaingan di industri kreatif, perubahan tren konsumen yang cepat, serta kebutuhan investasi besar dalam produksi konten berkualitas. Selain itu, keberhasilan suatu rumah produksi juga sangat bergantung pada kualitas dan daya tarik karya yang mereka hasilkan.

Mengapa Investasi di Emiten Rumah Produksi Layak Dipertimbangkan?

Investasi di saham rumah produksi dapat memberikan diversifikasi yang baik untuk portofolio, terutama bagi investor yang ingin terlibat dalam sektor kreatif dan hiburan yang sedang naik daun. Selain potensi kenaikan nilai saham, keuntungan juga bisa didapat dari perkembangan industri perfilman dan media digital di Indonesia yang semakin maju.

Dengan dukungan teknologi digital, distribusi konten kini lebih mudah dan cepat menjangkau audiens luas. Hal ini semakin membuka peluang bagi rumah produksi untuk meningkatkan pendapatan dari berbagai platform, baik melalui bioskop, streaming, hingga kerjasama lisensi.


Bagi Anda yang tertarik beli e-IPO CDIA, prosesnya kini makin mudah lewat aplikasi investasi seperti M-STOCK dari Mirae Asset Sekuritas. Platform ini menyediakan fitur e-IPO, analisis emiten, dan transaksi real-time.

Dengan e-IPO, Anda bisa mengikuti seluruh proses penawaran saham seperti PSAT secara digital tanpa ribet, cukup lewat ponsel atau desktop Anda. Klik banner di bawah ini untuk mengikuti IPOnya.


Penutup

Industri rumah produksi di Indonesia tengah berada dalam masa pertumbuhan yang menggembirakan. Kehadiran beberapa emiten rumah produksi di Bursa Efek Indonesia memberikan kesempatan bagi masyarakat umum untuk berinvestasi dan ikut merasakan keuntungan dari perkembangan sektor hiburan yang semakin dinamis.

Perusahaan seperti PT MD Pictures (FILM), PT MNC Digital Entertainment (MSIN), dan PT Tripar Multivision (RAAM) menunjukkan kinerja yang solid dan terus membukukan peningkatan pendapatan serta laba. Ini menjadi tanda positif bahwa investasi di emiten rumah produksi layak diperhitungkan untuk jangka menengah hingga panjang.

Bagi kamu yang ingin berinvestasi di sektor yang dekat dengan keseharian dan passion masyarakat Indonesia, saham emiten rumah produksi di BEI bisa menjadi pilihan yang tidak hanya menguntungkan secara finansial, tapi juga memberi kontribusi pada perkembangan industri kreatif tanah air.


Sumber Gambar Utama: Detik.com