5 Daftar Saham Ritel yang Terdaftar di BEI dan Prospeknya

Saham Ritel yang Terdaftar di BEI

Sektor ritel di Indonesia telah menjadi salah satu penopang utama pertumbuhan ekonomi berbasis konsumsi. Dengan populasi besar, mobilitas tinggi, serta pesatnya adaptasi teknologi belanja online, daya tarik saham ritel yang terdaftar di BEI semakin kuat di mata para investor. Di tengah pergeseran perilaku belanja dan meningkatnya daya beli masyarakat, sejumlah emiten berhasil menunjukkan ketahanan sekaligus momentum pertumbuhan baru.

Untuk memberikan gambaran yang lebih komprehensif, artikel ini merangkum lima saham ritel yang memiliki fundamental solid, rekam jejak kuat, serta peluang ekspansi yang masih terbuka. Selain meninjau profil bisnis masing-masing perusahaan, artikel ini juga memuat satu insight tambahan sebagai nilai lebih bagi pembaca.

Saham Ritel yang Terdaftar di BEI dan Menawarkan Potensi Menarik

Langsung saja mari kita bahas sekarang juga:

PT Matahari Department Store Tbk (LPPF)

Matahari Department Store merupakan salah satu jaringan ritel fashion modern terbesar di Indonesia. Setelah terpukul pandemi, perusahaan ini mampu berbenah melalui transformasi operasional dan penguatan kanal omnichannel. Integrasi antara toko fisik dan platform digital membuat pengalaman berbelanja pelanggan menjadi lebih efisien dan adaptif dengan tren belanja pascapandemi.

Valuasi LPPF saat ini dinilai cukup kompetitif, terutama bagi investor yang menargetkan pertumbuhan jangka menengah hingga panjang. Potensi pemulihan konsumsi kelas menengah juga menjadi katalis penting mengingat Matahari merupakan destinasi belanja utama masyarakat urban. Pada perdagangan 28 Oktober 2025, saham LPPF diperdagangkan di kisaran Rp1.690, menunjukkan stabilitas sekaligus peluang kenaikan di masa mendatang.



PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI)

Mitra Adiperkasa adalah pemegang lisensi berbagai merek global yang sudah sangat dikenal masyarakat, mulai dari fashion seperti Zara hingga brand gaya hidup seperti Starbucks dan Skechers. Kekuatan utama MAPI terletak pada portofolio produk internasional yang terus berkembang serta penetrasi pasar yang agresif di sektor lifestyle dan olahraga.

Perusahaan ini berhasil menangkap tren konsumen yang semakin mengutamakan fashion modern dan produk kesehatan. Seiring meningkatnya kesadaran gaya hidup aktif, MAPI menjadi salah satu perusahaan yang menikmati lonjakan permintaan di segmen sportswear. Pada perdagangan 28 Oktober 2025, saham MAPI naik signifikan menjadi Rp1.250 dengan pertumbuhan harian mencapai 5,49%.



PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES)

Ace Hardware identik dengan produk home improvement dan perlengkapan rumah tangga. Meskipun sempat mengalami tekanan akibat penurunan daya beli, ACES tetap mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar berkat jaringan toko yang luas dan loyalitas konsumennya.

Keunggulan ACES tidak hanya terletak pada ragam produk, tetapi juga pada strategi pendekatan pelanggan yang konsisten. Kesetiaan pelanggan menjadi pondasi kuat bagi kinerja perusahaan, terutama ketika ekonomi mulai kembali pulih. Dengan rekam jejak panjang dan pertumbuhan berkelanjutan, ACES tetap menjadi salah satu saham ritel yang terdaftar di BEI dengan prospek stabil.

PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT)

Alfamart, sebagai salah satu jaringan minimarket terbesar di Indonesia, berada di bawah naungan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. Perusahaan ini terus memperluas jangkauannya hingga ke berbagai wilayah pelosok Indonesia, memastikan kebutuhan harian masyarakat lebih mudah dijangkau.

AMRT menjadi favorit investor ritel dan institusional berkat kestabilan bisnisnya. Pertumbuhan pendapatan yang konsisten, ditambah model bisnis yang relatif tahan terhadap gejolak ekonomi, menjadi daya tarik utama. Pada 28 Oktober 2025, AMRT diperdagangkan di level Rp2.060, memperlihatkan kepercayaan pasar terhadap kemampuan perusahaan mempertahankan ekspansi.

PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET)

Meski Indomaret belum terdaftar di BEI, para investor tetap dapat menikmati pertumbuhan bisnisnya melalui DNET, perusahaan induk yang memiliki kepemilikan saham signifikan pada Indomaret. Posisi ini menjadikan DNET sebagai pilihan menarik bagi mereka yang ingin mendapatkan eksposur terhadap perkembangan ritel modern terbesar di Indonesia.

Selain pertumbuhan jaringan toko, Indomaret juga aktif memperkuat kanal digital melalui layanan cashless, aplikasi, dan fitur belanja online. Sinergi digital ini memberikan nilai tambah bagi DNET yang secara tidak langsung mendapatkan manfaat dari ekspansi tersebut. Dengan demikian, DNET menjadi alternatif unik dalam kategori saham ritel yang terdaftar di BEI.



Digitalisasi Ritel Menjadi Katalis Jangka Panjang

Satu faktor penting yang semakin memperkuat prospek sektor ritel Indonesia adalah percepatan digitalisasi. Integrasi antara toko fisik dan platform online, penggunaan sistem kasir modern, hingga pemanfaatan big data untuk memahami perilaku pelanggan, semuanya memperbesar peluang pertumbuhan emiten ritel.

Digitalisasi bukan hanya mempermudah transaksi, tetapi juga meningkatkan efisiensi operasional, mempercepat logistik, dan membuka kanal penjualan baru. Emiten yang mampu beradaptasi cepat dengan teknologi diperkirakan akan memiliki keunggulan kompetitif di masa depan.

Penutup 

Dengan konsumsi domestik yang tetap kuat dan semakin inklusif, saham ritel yang terdaftar di BEI menawarkan peluang menarik bagi investor yang mencari kombinasi antara stabilitas dan pertumbuhan. LPPF, MAPI, ACES, AMRT, dan DNET masing-masing memiliki karakteristik unik yang dapat disesuaikan dengan strategi investasi jangka pendek maupun panjang.

Meski begitu, analisis mendalam tetap diperlukan sebelum membuat keputusan. Menggabungkan analisis fundamental, teknikal, dan pemahaman terhadap tren industri akan memberikan gambaran lebih akurat mengenai prospek masing-masing saham.