Dalam beberapa tahun terakhir, sektor asuransi di Indonesia menunjukkan perkembangan yang sangat menarik. Lonjakan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya perlindungan finansial—terutama setelah pandemi—mendorong industri ini tumbuh jauh lebih cepat dibanding banyak sektor lainnya. Jumlah peserta asuransi meningkat hingga puluhan juta, sementara premi industri juga terus bertambah. Kondisi ini membuat saham asuransi yang terdaftar di BEI perlahan naik daun sebagai instrumen investasi yang semakin banyak dipertimbangkan.
Walaupun belum sepopuler saham energi atau tambang, perusahaan asuransi menawarkan stabilitas, keberlanjutan bisnis, serta permintaan jangka panjang yang relatif konsisten. Artikel ini akan membahas secara lengkap daftar emiten asuransi di Bursa Efek Indonesia sekaligus memberikan gambaran tentang kekuatan dan karakteristik masing-masing perusahaan.
Perusahaan Asuransi dan Jenisnya
Perusahaan asuransi berperan sebagai pihak yang menanggung risiko finansial bagi masyarakat maupun badan usaha. Dengan membayar premi, nasabah mendapatkan jaminan perlindungan atas berbagai kejadian tak terduga—mulai dari kesehatan, kecelakaan, hingga kerusakan aset. Peran strategis inilah yang membuat industri asuransi jarang kehilangan relevansi.
Agar pemahaman semakin lengkap, berikut kategori utama layanan yang ditawarkan perusahaan asuransi:
- Asuransi Jiwa – Proteksi bagi keluarga atau ahli waris jika tertanggung meninggal dunia.
- Asuransi Kesehatan – Mengurangi beban biaya perawatan medis.
- Asuransi Kendaraan – Melindungi mobil atau motor dari kehilangan maupun kerusakan.
- Asuransi Properti – Menjaga aset fisik seperti rumah atau gedung dari bencana atau pencurian.
- Asuransi Perjalanan – Menjamin keamanan perjalanan wisata maupun bisnis.
- Asuransi Bisnis – Menangani risiko operasional perusahaan.
- Reasuransi – Perlindungan untuk perusahaan asuransi itu sendiri.
Keberagaman kategori ini menunjukkan betapa luasnya ruang pertumbuhan industri asuransi.
Kinerja Sektor Asuransi di BEI
Salah satu alasan mengapa saham sektor ini menarik adalah ketahanan industrinya selama masa pandemi. Ketika banyak perusahaan terpukul, asuransi tetap mendapat permintaan tinggi. Setiap tahun, premi industri menunjukkan kenaikan, dan di sisi lain, tingkat literasi keuangan masyarakat yang membaik ikut mendorong pertumbuhan.
Bursa Efek Indonesia mencatat sekitar 18 perusahaan dari industri asuransi yang telah menjadi emiten. Dari jumlah tersebut, sebagian besar bergerak pada segmen asuransi umum, jiwa, dan reasuransi. Fakta bahwa perusahaan-perusahaan ini berhasil bertahan dan terus mencatatkan pendapatan menjadikannya pilihan menarik untuk diversifikasi portofolio.
Daftar Saham Asuransi yang Terdaftar di BEI
Di bawah ini adalah daftar 15 perusahaan asuransi yang berstatus perusahaan publik di BEI, lengkap dengan gambaran singkat perusahaannya.
Panin Financial Tbk (PNLF)
PNLF merupakan pelopor perusahaan asuransi jiwa yang masuk bursa sejak 1983. Tidak hanya fokus pada proteksi jiwa, tetapi juga memiliki lini usaha di bidang investasi. Kinerjanya stabil dan menjadi salah satu perusahaan lama yang tetap bertahan di industri.
Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi Tbk (JMAS)
JMAS menawarkan layanan asuransi jiwa berbasis syariah. Berdiri tahun 2014 dan melantai pada 2017, perusahaan ini menjadi salah satu pilihan utama investor yang ingin berinvestasi pada entitas syariah.
Asuransi Bina Dana Arta Tbk (ABDA)
ABDA, yang kini beroperasi dengan brand Oona Indonesia, fokus pada asuransi umum. Dengan tujuh produk utama, ABDA cukup dikenal pada segmen kendaraan dan properti.
Asuransi Dayin Mitra Tbk (ASDM)
Perusahaan ini memiliki lini produk yang luas mulai dari asuransi kargo, alat berat, hingga perjalanan. ASDM sudah aktif di bursa sejak 1989.
Lippo General Insurance Tbk (LPGI)
Sebagai bagian dari Lippo Group, LPGI berfokus pada asuransi umum dan menjadi salah satu pemain besar di industrinya.
MSIG Life Insurance Indonesia Tbk (LIFE)
Dulunya bernama Sinarmas MSIG Life, perusahaan ini bertransformasi menjadi entitas milik grup Mitsui Sumitomo. Fokus pada layanan asuransi jiwa dan kesehatan.
Asuransi Ramayana Tbk (ASRM)
ASRM adalah salah satu perusahaan tertua, berdiri sejak 1956. Selain asuransi umum, mereka juga mengembangkan layanan syariah.
Asuransi Multi Artha Guna Tbk (AMAG)
AMAG pernah merger dengan Panin Insurance dan kini berada di bawah Fairfax Group. Produk utamanya mencakup asuransi kendaraan dan properti.
Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk (MREI)
Marein menjadi perusahaan reasuransi pertama yang tercatat di BEI. Perannya vital karena memberikan perlindungan kepada perusahaan asuransi lain.
Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU)
TUGU merupakan anak perusahaan Pertamina yang fokus pada asuransi umum, terutama di sektor energi dan industri.
Asuransi Bintang Tbk (ASBI)
Sejak 1955, ASBI telah melewati berbagai fase penting dalam sejarah Indonesia, termasuk kasus klaim besar pada masa kerusuhan 1998 dan bencana lain.
Asuransi Jasa Tania Tbk (ASJT)
ASJT dikenal di sektor asuransi umum dan pernah melakukan private placement pada 2021 untuk memperkuat struktur permodalan.
Victoria Insurance Tbk (VINS)
Berada di bawah Victoria Investama Group, VINS menawarkan berbagai produk asuransi umum dan telah listing sejak 2015.
Malacca Trust Wuwungan Insurance Tbk (MTWI)
MTWI adalah salah satu perusahaan asuransi tertua yang berdiri tahun 1952 dan sempat berada di bawah naungan perusahaan asal Singapura.
Diversifikasi Produk Jadi Kunci Pertumbuhan
Salah satu faktor yang membuat sektor asuransi tetap berkembang adalah inovasi produk. Baik perusahaan umum maupun syariah kini menawarkan layanan yang lebih variatif, menyesuaikan kebutuhan masyarakat modern. Mulai dari asuransi digital, mikro, hingga bundling dengan layanan perbankan, inovasi inilah yang mendorong peningkatan premi dan memperbesar potensi pendapatan emiten.
Penutup
Melihat tren pertumbuhan industri, meningkatnya kesadaran masyarakat, serta kinerja banyak perusahaan yang relatif stabil, saham asuransi yang terdaftar di BEI dapat menjadi pilihan menarik untuk diversifikasi. Meski tidak selalu memberikan lonjakan harga yang agresif seperti saham komoditas, sektor ini menawarkan fundamental kuat, prospek jangka panjang, serta potensi pasar yang masih sangat luas.
Jika kamu mencari sektor yang tahan banting dan memiliki peluang pertumbuhan berkelanjutan, saham-saham asuransi patut masuk radar investasimu. Pastikan tetap melakukan riset tambahan, memahami profil risiko, dan mengikuti perkembangan industri agar dapat menentukan keputusan terbaik.


