4 Daftar Saham Milik Dato’ Sri Tahir di BEI

Daftar Saham Milik Dato’ Sri Tahir di BEI

Nama Dato’ Sri Tahir sudah lama melekat sebagai salah satu tokoh bisnis paling berpengaruh di Indonesia. Kiprahnya melintasi berbagai sektor, mulai dari perbankan, kesehatan, properti, hingga ritel dan pariwisata. Perjalanan panjangnya dimulai dari aktivitas sederhana saat masih menempuh pendidikan di Singapura, di mana ia membeli barang-barang dari Negeri Singa dan menjualnya kembali di Surabaya. Langkah kecil tersebut menjadi fondasi yang kemudian berkembang menjadi kerajaan bisnis raksasa bernama Mayapada Group.

Selain dikenal sebagai pengusaha, Tahir juga memiliki reputasi kuat sebagai dermawan sekaligus investor aktif di pasar modal. Beberapa perusahaan yang berada dalam lingkup usahanya tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), dan sebagian sahamnya dimiliki langsung oleh beliau maupun melalui perusahaan-perusahaan yang menjadi penerima manfaat akhir. Bagi investor, memahami Daftar Saham Milik Dato’ Sri Tahir dapat menjadi referensi menarik untuk mempelajari strategi diversifikasi seorang konglomerat papan atas.

Artikel ini mengulas secara rinci daftar saham tersebut, profil bisnis masing-masing perusahaan, hingga kinerja terbaru mereka di pasar modal.

Daftar Saham Milik Dato’ Sri Tahir di Bursa Efek Indonesia

Langsung saja mari kita bahas satu persatu sekarang juga:

PT Bank Mayapada Internasional Tbk (MAYA)

Bank Mayapada merupakan pilar utama dari kerajaan usaha Tahir. Berdiri sejak akhir 1980-an, institusi ini berkembang secara bertahap hingga menjadi bank umum yang beroperasi penuh. Keunggulan Bank Mayapada salah satunya adalah keberhasilannya melewati tekanan krisis ekonomi Asia pada tahun 1998 tanpa pinjaman luar negeri, sesuatu yang tidak banyak dicapai perbankan nasional saat itu.

Menurut laporan terbaru, Dato’ Sri Tahir menguasai sekitar 5,06 miliar saham, atau kurang lebih 19,34% dari total saham yang ada. Posisi tersebut menjadikannya sebagai pemegang saham signifikan sekaligus komisaris utama.

Pada perdagangan 2 September 2025, harga penutupan saham MAYA berada pada level Rp230 per lembar. Sepanjang tahun berjalan, saham ini mencatat kenaikan sekitar 11,65%, menunjukkan pergerakan yang relatif stabil dibandingkan sektor perbankan lainnya.



PT Sejahteraraya Anugerahjaya Tbk (SRAJ)

Perusahaan ini menaungi jaringan Mayapada Hospital, salah satu jaringan layanan kesehatan swasta yang berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. SRAJ juga bekerja sama dengan National Healthcare Group (NHG) dari Singapura untuk memperkuat standar pelayanan rumah sakit.

Berdasarkan laporan BEI, Tahir menggenggam 2,5 juta saham, atau sekitar 0,02% kepemilikan. Meskipun porsinya tidak besar, saham ini tetap terhubung langsung dengan ekosistem bisnis Mayapada, dan penerima manfaat akhirnya adalah PT Mayapada Healthcare Group.

Pada perdagangan 2 September 2025, SRAJ ditutup pada harga Rp8.200 dan mencatat lonjakan hingga 247,46% sejak awal tahun. Angka tersebut menjadikan SRAJ sebagai saham dengan pertumbuhan tertinggi dalam portofolio milik Dato’ Sri Tahir.

PT Maha Properti Indonesia Tbk (MPRO)

MPRO merupakan perusahaan properti yang menaungi sejumlah proyek strategis, mulai dari kawasan hunian, kawasan pesisir, hingga pengembangan area kota modern. Beberapa proyeknya antara lain Tanjung Layar Beach Front, Grand Maja, dan Simprug Signature.

Tahir tercatat sebagai pengendali utama perusahaan ini dengan kepemilikan 2,11 miliar saham, setara dengan 21,24% dari total saham beredar.

Pada 2 September 2025, MPRO ditutup di harga Rp4.540. Selama tahun 2025, saham ini mengalami pertumbuhan sekitar 124,75%. Meski demikian, MPRO sedang berada dalam status suspensi, sehingga perdagangannya dibatasi oleh otoritas bursa.



PT Sona Topas Tourism Industry Tbk (SONA)

SONA adalah perusahaan lama yang telah berkecimpung di industri pariwisata sejak 1978. Awalnya hanya bergerak sebagai agen perjalanan, tetapi kemudian merambah ke lini ritel bebas bea. Perusahaan ini pun telah melantai di BEI sejak awal 1990-an.

Dato’ Sri Tahir menggenggam 103 juta saham, atau sekitar 15,7% dari total kepemilikan.

Pada 2 September 2025, SONA mencatat penutupan di level Rp4.730, dan mengalami kenaikan sekitar 12,89% sepanjang tahun. Angkanya tidak setinggi saham lain di portofolio Tahir, tetapi tetap menunjukkan performa positif di sektor pariwisata.

Gelar Kehormatan Dato’ Sri

Salah satu aspek menarik yang layak dicatat adalah bahwa Tahir menerima gelar kehormatan Dato’ Sri dari Sultan Pahang pada tahun 2010.

Penghargaan tersebut diberikan sebagai bentuk apresiasi atas kontribusinya dalam mendukung kesejahteraan masyarakat serta upaya membantu penyelesaian perselisihan antarkorporasi. Fakta ini menunjukkan bahwa kiprah Tahir tidak hanya terbatas pada dunia bisnis, melainkan juga di ranah sosial dan hubungan lintas negara.

Mengapa Portofolio Saham Dato’ Sri Tahir Menarik untuk Diamati?

Beberapa alasanya yaitu:

Diversifikasi Lintas Sektor

Portofolio Tahir menunjukkan pendekatan diversifikasi yang cukup matang. Dari perbankan, kesehatan, properti, hingga ritel bebas bea, setiap sektor memiliki karakteristik risiko yang berbeda. Ini membuat portofolionya lebih tahan terhadap gejolak ekonomi.

Keterlibatan Langsung dalam Bisnis

Berbeda dengan investor pasif, Tahir terlibat langsung dalam membangun dan mengawasi bisnisnya. Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa perusahaan-perusahaan tersebut sering menunjukkan arah yang jelas dalam strategi dan pertumbuhan jangka panjang.

Rekam Jejak Konsisten

Kemampuan Tahir membawa Bank Mayapada melewati krisis besar tanpa utang luar negeri menjadi bukti penting mengenai keahliannya dalam mengelola risiko dan likuiditas.



Penutup

Portofolio saham milik Dato’ Sri Tahir tidak hanya memperlihatkan kekuatan finansialnya, tetapi juga menunjukkan bagaimana seorang pengusaha visioner menata diversifikasi usahanya secara terpadu. Dari perbankan hingga layanan kesehatan dan ritel, keempat saham ini merupakan cerminan dari strategi bisnis yang berkelanjutan dan berorientasi jangka panjang.

Bagi investor, memahami karakteristik setiap saham yang berada dalam lingkup bisnisnya dapat menjadi wawasan berharga, baik untuk analisis pasar maupun untuk melihat bagaimana konglomerat sukses mengatur alokasi aset. Dengan kinerja yang terus tumbuh dan reputasi yang solid, portofolio Tahir masih menjadi salah satu referensi paling menarik di bursa efek Indonesia.


Sumber: IDX Channel