Kabar menggembirakan datang dari raksasa petrokimia nasional, PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA), perusahaan yang berada di bawah kendali taipan Prajogo Pangestu. Perseroan resmi menetapkan pembagian dividen interim tahun buku 2025 senilai Rp 3,8427 per saham. Keputusan ini diambil melalui keputusan edaran sebagai pengganti rapat direksi dan dewan komisaris.
Langkah ini menjadi sinyal positif bagi investor, sekaligus cerminan dari kuatnya kinerja fundamental TPIA sepanjang paruh pertama tahun 2025. Tak hanya membukukan laba spektakuler, TPIA juga sukses memperkuat struktur keuangan setelah melakukan aksi korporasi strategis yang membawa dampak besar bagi kinerjanya.
Sumber Dividen TPIA Berasal dari Laba Bersih 2025
Dividen TPIA kali ini tidak berasal dari cadangan laba tahun sebelumnya, melainkan dari laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk untuk periode yang berakhir 30 Juni 2025.
Hal ini menunjukkan bahwa profitabilitas perusahaan dalam enam bulan pertama 2025 sudah cukup kuat untuk memberikan imbal hasil kepada pemegang saham.
Jadwal Pembagian Dividen TPIA
Bagi investor yang ingin menikmati pembagian dividen TPIA, berikut jadwal resmi yang dirilis oleh manajemen perusahaan:
- 
Daftar pemegang saham berhak dividen (Recording Date): 12 November 2025 
- 
Pasar Reguler & Negosiasi: - 
Cum Dividen: 10 November 2025 
- 
Ex Dividen: 11 November 2025 
 
- 
- 
Pasar Tunai: - 
Cum Dividen: 12 November 2025 
- 
Ex Dividen: 13 November 2025 
 
- 
- 
Tanggal Pembayaran: 28 November 2025 
Jadwal ini penting diperhatikan oleh investor agar tidak kehilangan hak atas dividen interim tersebut.
Bagi pemegang saham yang tercatat hingga 12 November 2025, dana dividen akan dikreditkan langsung ke rekening sekuritas masing-masing pada tanggal pembayaran.
Laba Meledak 3.617,9% di Paruh Pertama 2025
Kinerja keuangan TPIA pada semester pertama 2025 terbilang luar biasa. Berdasarkan laporan keuangan, perusahaan mencatatkan laba bersih sebesar US$ 1,62 miliar atau sekitar Rp 26 triliun. Angka ini melonjak 3.617,9% secara tahunan (YoY) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, ketika TPIA masih membukukan rugi sebesar US$ 46,2 juta.
Dari sisi pendapatan, perusahaan juga menunjukkan lonjakan signifikan dengan revenue sebesar US$ 2,91 miliar, naik 236,2% YoY dibandingkan tahun 2024 yang sebesar US$ 866,5 juta. Pertumbuhan tajam ini memperlihatkan adanya perbaikan besar pada volume penjualan maupun efisiensi operasional.
Faktor Pendorong Lonjakan Laba: Akuisisi Aster Chemicals
Lonjakan laba TPIA bukan hanya berasal dari aktivitas operasional semata, tetapi juga dari pencatatan keuntungan pembelian dengan harga murah (negative goodwill) akibat akuisisi Aster Chemicals and Energy Pte. Ltd. (Aster) dari Shell pada 1 April 2025.
Direktur sekaligus Chief Financial Officer (CFO) TPIA, Andre Khor, menyebut bahwa aksi korporasi ini menjadi titik balik penting bagi TPIA. Akuisisi Aster tidak hanya memperluas jangkauan bisnis perusahaan di sektor kimia, energi, dan infrastruktur, tetapi juga memberikan manfaat sinergi jangka panjang bagi Grup Chandra Asri.
Menurut Andre, nilai akuisisi yang dilakukan di bawah harga pasar menciptakan bargain purchase accounting, atau dalam istilah akuntansi dikenal sebagai negative goodwill, yang langsung memperkuat laba bersih perusahaan. Efek positifnya juga terlihat dari membaiknya struktur neraca keuangan dan meningkatnya posisi aset.
Kinerja Keuangan: Pendapatan Naik, Beban Pun Terkerek
Seiring peningkatan aktivitas usaha dan integrasi Aster, beban pokok pendapatan TPIA juga mengalami kenaikan signifikan. Hingga pertengahan 2025, total beban pokok mencapai US$ 2,97 miliar, naik 248,4% YoY dari US$ 853,6 juta pada tahun sebelumnya.
Namun, pertumbuhan pendapatan yang jauh lebih besar membuat margin laba tetap positif dan tinggi. Kondisi ini menunjukkan bahwa manajemen mampu menjaga efisiensi di tengah peningkatan skala operasi yang masif.
Aset dan Ekuitas Menguat Tajam
Konsolidasi hasil akuisisi membuat posisi aset TPIA melonjak menjadi US$ 10,68 miliar per 30 Juni 2025, naik tajam dari US$ 5,66 miliar di periode yang sama tahun lalu.
Sementara itu, liabilitas tercatat sebesar US$ 5,92 miliar, dan ekuitas mencapai US$ 4,76 miliar. Struktur neraca ini menandakan posisi keuangan perusahaan yang sehat dan berkapasitas besar untuk ekspansi lebih lanjut.
Dampak Positif bagi Investor dan Pasar Modal
Pembagian dividen TPIA di tengah pertumbuhan besar ini memperkuat kepercayaan investor terhadap prospek perusahaan. Kebijakan membagi dividen di saat laba baru saja melonjak menunjukkan keyakinan manajemen terhadap keberlanjutan kinerja positif di periode mendatang.
Selain itu, dividen ini berpotensi menjadi katalis positif bagi pergerakan harga saham TPIA di bursa. Biasanya, saham dengan fundamental kuat dan track record pembagian dividen yang konsisten cenderung menarik minat investor jangka panjang.
Strategi Ekspansi Regional TPIA
Selain faktor keuangan, TPIA juga tengah menjalankan strategi ekspansi regional yang ambisius. Melalui akuisisi Aster, perusahaan memperluas kehadirannya ke pasar Asia Tenggara, terutama dalam rantai pasok bahan kimia dan energi. Langkah ini menjadi bagian dari visi besar Chandra Asri Group untuk menjadi pemain utama di industri petrokimia terintegrasi di kawasan.
Strategi ini tidak hanya memperluas sumber pendapatan, tetapi juga mengurangi ketergantungan terhadap pasar domestik. Dalam jangka panjang, diversifikasi geografis ini akan menjadi faktor penopang stabilitas dan pertumbuhan berkelanjutan bagi TPIA.
Penutup
Kinerja gemilang TPIA di semester pertama 2025 menjadi bukti nyata dari transformasi besar yang dilakukan perusahaan dalam beberapa tahun terakhir. Pembagian dividen interim Rp 3,8 per saham menjadi bentuk apresiasi kepada pemegang saham sekaligus cerminan optimisme manajemen terhadap prospek masa depan.
Dengan fondasi keuangan yang semakin kuat, ekspansi regional yang agresif, serta sinergi hasil akuisisi yang mulai terasa, TPIA tampaknya siap melangkah menuju fase pertumbuhan berikutnya. Bagi investor yang mencari saham dengan fundamental solid dan potensi dividen menarik, TPIA menjadi salah satu emiten yang layak masuk radar investasi.
Sumber: CNBC Indonesia
 
															 
			


 
			 
			