Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menjadi salah satu primadona bagi investor jangka panjang di Bursa Efek Indonesia. Bukan hanya karena fundamental perusahaan yang kuat, namun juga karena konsistensi pemberian dividen yang menarik dari tahun ke tahun. Tapi, dengan imbal hasil yang lebih rendah dari rata-rata industri, apakah dividen BBCA masih bisa dianggap menguntungkan?
Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam segala hal terkait dividen BBCA, mulai dari data historis, jadwal terbaru, hingga analisis apakah strategi pembagian dividen perusahaan ini masih tergolong aman dan berkelanjutan.
Kinerja Saham BBCA Terbaru
Sebelum masuk ke detail dividen, mari lihat dulu posisi saham BBCA saat ini:
- Harga saham: Rp7.850 per lembar (per 24 September 2025)
- Rentang harian: Rp7.850 – Rp7.950
- Rentang 52 minggu: Rp7.275 – Rp10.875
Saham BBCA memang sempat mengalami penurunan dari level tertingginya di Rp10.875, namun masih menunjukkan daya tahan yang solid, terutama di tengah volatilitas pasar.
Dividen BBCA: Imbal Hasil vs Stabilitas
BBCA saat ini menawarkan dividend yield sebesar 3,81%, yang memang lebih rendah dibandingkan median industri perbankan (5,86%). Meskipun demikian, stabilitas dan pertumbuhan dividen yang konsisten membuat banyak investor tetap nyaman memegang saham ini dalam jangka panjang.
Satu catatan penting dari laporan keuangan BBCA adalah rasio pembayaran dividen yang sangat tinggi, yakni 461,83% dari EPS. Ini berarti, perusahaan membagikan dividen jauh melebihi laba bersih per sahamnya dalam 12 bulan terakhir. Walau terdengar mengkhawatirkan, hal ini bisa diartikan bahwa BBCA memiliki laba ditahan atau cadangan kas yang cukup besar untuk menopang kebijakan dividennya.
Jadwal Dividen BBCA 2024–2025
BBCA secara rutin membagikan dividen dua kali dalam setahun: interim dan final. Berikut adalah daftar pembagian dividen terbaru:
| Tanggal Ex-Dividen | Jumlah (Rp) | Jenis Dividen | Tanggal Pembayaran | Imbal Hasil |
|---|---|---|---|---|
| 21 Maret 2025 | 250,00 | Final | 11 April 2025 | 3,58% |
| 21 November 2024 | 50,00 | Interim | 11 Desember 2024 | 2,75% |
| 25 Maret 2024 | 227,50 | Final | 4 April 2024 | 2,67% |
| 4 Desember 2023 | 42,50 | Interim | 20 Desember 2023 | 2,37% |
Dari tabel tersebut terlihat bahwa jumlah dividen cenderung meningkat, terutama pada periode final yang biasanya memiliki nilai jauh lebih besar dibanding interim.
Pertumbuhan Dividen BBCA dalam 5 Tahun Terakhir
Salah satu alasan utama investor menyukai BBCA adalah karena pertumbuhan dividennya yang konsisten dan positif. Dalam lima tahun terakhir, total dividen BBCA mengalami pertumbuhan kumulatif sebesar +17,72%.
Artinya, meskipun yield tahunan tidak setinggi emiten lain, investor tetap mendapatkan kenaikan nilai pembayaran dari tahun ke tahun, seiring dengan kinerja keuangan perusahaan yang terus bertumbuh.
Interim vs Final: Strategi Unik Dividen BBCA
Salah satu keunikan dari strategi dividen BBCA adalah pembagian yang dilakukan dalam dua tahap:
- Dividen Interim: Biasanya dibayarkan pada akhir tahun (November–Desember), dengan jumlah yang lebih kecil.
- Dividen Final: Diberikan pada awal tahun berikutnya (Maret–April), dengan jumlah yang lebih besar.
Strategi ini membuat investor BBCA bisa merasakan dua kali arus kas per tahun, yang cukup menarik bagi mereka yang mengandalkan dividen sebagai penghasilan pasif.
Apakah Dividen BBCA Aman untuk Jangka Panjang?
Berikut adalah tabel dari poin Kelebihan dan Potensi Risiko dividen BBCA:
| Kategori | Poin |
|---|---|
| Kelebihan | Stabilitas tinggi dalam pembayaran dividen |
| Pertumbuhan positif dari tahun ke tahun | |
| Cadangan kas besar yang menopang pembayaran dividen meskipun payout ratio tinggi | |
| Potensi Risiko | Dividend yield relatif rendah dibanding emiten perbankan lain |
| Payout ratio di atas 400% bisa menjadi tanda peringatan jika kondisi keuangan berubah drastis |
Namun, hingga saat ini, BBCA masih menunjukkan kesehatan finansial yang sangat kuat, ditopang oleh manajemen yang konservatif serta portofolio kredit yang solid. Maka, dividen BBCA masih dapat dikatakan aman untuk investor jangka panjang, terutama yang memprioritaskan stabilitas daripada yield tinggi.
Harga Saham Melemah, Peluang atau Ancaman?
Saat ini, harga saham BBCA berada di kisaran Rp7.850, turun cukup jauh dari titik tertingginya di Rp10.875. Bagi investor yang mengejar dividen jangka panjang, kondisi ini bisa menjadi peluang untuk akumulasi, karena dividen yield cenderung meningkat saat harga saham menurun.
Namun, tentu saja keputusan investasi tetap harus mempertimbangkan faktor fundamental dan strategi keuangan pribadi masing-masing investor.
Penutup
Jika Anda mencari saham yang memberikan dividen stabil, pertumbuhan pembayaran positif, dan ditopang oleh kinerja keuangan yang sehat, maka dividen BBCA tetap menjadi pilihan menarik. Meskipun yield-nya tidak paling tinggi, BBCA menawarkan konsistensi dan kenyamanan jangka panjang yang sulit ditandingi oleh banyak emiten lain.
Dengan rasio pembayaran yang besar namun masih tertopang oleh cadangan kas yang kuat, serta strategi pembagian interim dan final yang memberi arus kas dua kali setahun, BBCA tetap layak dipertimbangkan sebagai bagian dari portofolio income investing Anda.
Artikel ini bukan rekomendasi investasi. Lakukan analisis pribadi sebelum mengambil keputusan.
Sumber data: investing.com

