Apa Itu Price to Book Value? Ini Ulasannya!

Apa Itu Price to Book Value

Bagi para investor saham, memahami berbagai rasio keuangan adalah kunci untuk membuat keputusan yang tepat. Salah satu rasio fundamental yang sering digunakan untuk menilai harga saham adalah Price to Book Value (PBV). Meskipun sering disebut dalam analisis saham, masih banyak yang bertanya-tanya, apa itu price to book value dan bagaimana rasio ini dapat membantu dalam menentukan apakah suatu saham tergolong murah atau mahal?

Artikel ini akan mengupas secara tuntas pengertian PBV, cara menghitungnya, serta bagaimana rasio ini dapat dipakai sebagai alat untuk menilai valuasi saham. Selain itu, kami juga akan memberikan contoh perhitungan yang sederhana dan tips penting agar Anda dapat menggunakannya secara optimal dalam investasi Anda.

Pengertian Price to Book Value

Secara sederhana, Price to Book Value atau PBV adalah sebuah rasio yang membandingkan harga pasar saham dengan nilai buku per lembar saham perusahaan. Nilai buku sendiri merupakan selisih antara total aset perusahaan dikurangi dengan kewajiban yang harus dibayar. Dengan kata lain, nilai buku mencerminkan kekayaan bersih yang dimiliki perusahaan.

PBV menunjukkan berapa banyak investor bersedia membayar atas setiap satuan nilai buku perusahaan. Sebagai contoh, jika PBV sebuah saham adalah 2, maka investor membayar dua kali lipat dari nilai bukunya saat membeli saham tersebut.

Cara Menghitung Price to Book Value

Untuk menghitung PBV, kita perlu mengetahui dua hal penting, yaitu harga saham saat ini dan nilai buku per lembar saham (Book Value per Share/BVPS). BVPS didapatkan dengan membagi total ekuitas perusahaan dengan jumlah saham yang beredar.

Rumus perhitungannya sebagai berikut:

  • PBV = Harga Saham / Nilai Buku per Lembar Saham

Sementara itu, nilai buku per lembar saham dapat dihitung dengan:

  • Nilai Buku per Lembar Saham = Total Ekuitas / Jumlah Saham Beredar


Mengapa Price to Book Value Penting dalam Investasi?

Mengetahui apa itu price to book value saja tidak cukup. Anda juga harus memahami mengapa rasio ini penting dalam menganalisis saham. Berikut beberapa alasan utama:

  • Menilai apakah saham murah atau mahal: PBV membantu investor mengetahui apakah harga saham sudah terlalu tinggi atau sebaliknya, undervalued (murah).
  • Membandingkan antar perusahaan dalam satu industri: PBV dapat digunakan untuk melihat seberapa wajar harga saham suatu perusahaan jika dibandingkan dengan rata-rata industri.
  • Mengukur risiko investasi: Saham dengan PBV sangat rendah kadang menandakan masalah pada perusahaan, seperti utang besar atau prospek buruk.

Berapa Nilai PBV yang Ideal?

Sebagian besar investor sepakat bahwa:

  • PBV kurang dari 1 dapat mengindikasikan saham undervalued, artinya harga saham lebih rendah daripada nilai buku perusahaan.
  • PBV lebih dari 1 biasanya dianggap saham overvalued, yaitu harga saham lebih tinggi dari nilai bukunya.

Namun, perlu diingat bahwa nilai PBV yang rendah tidak selalu berarti saham tersebut investasi yang baik. Bisa jadi perusahaan tersebut mengalami kesulitan keuangan atau prospek yang suram sehingga harga saham jatuh di bawah nilai buku. Begitu pula sebaliknya, PBV tinggi tidak selalu berarti saham terlalu mahal; bisa jadi perusahaan tersebut memiliki kinerja luar biasa dan prospek masa depan yang cerah.

Contoh Perhitungan Price to Book Value pada PT Bukit Asam Tbk

Untuk memperjelas, mari kita lihat contoh nyata dari saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) berdasarkan data terbaru:

  • Total Ekuitas: Rp20,21 triliun
  • Harga Saham per Lembar: Rp2.580 (per 5 Maret 2025)
  • Jumlah Saham Beredar: 11,52 miliar lembar

Langkah pertama adalah menghitung nilai buku per lembar saham (BVPS):

  • BVPS = Rp20,21 triliun ÷ 11,52 miliar = Rp1.754,31

Kemudian, kita hitung PBV:

  • PBV = Rp2.580 ÷ Rp1.754,31 = 1,47

Angka 1,47 menunjukkan bahwa harga saham PTBA diperdagangkan dengan harga 1,47 kali nilai bukunya. Meskipun di atas 1, angka ini masih tergolong wajar jika dibandingkan dengan rata-rata PBV industri batu bara yang sekitar 1,80. Ditambah dengan tawaran dividen yang menarik, saham PTBA dapat dianggap sebagai investasi yang menarik oleh beberapa investor.

Kelebihan dan Kekurangan Menggunakan Price to Book Value

Kelebihan PBV:

  • Mudah dihitung dan dipahami
  • Memberikan gambaran valuasi secara cepat
  • Dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan dalam industri yang sama

Kekurangan PBV:

  • Tidak memperhitungkan faktor intangible assets seperti merek dagang atau goodwill yang mungkin bernilai tinggi.
  • Bisa menyesatkan jika perusahaan memiliki utang besar atau aset yang sulit dinilai secara akurat.
  • Tidak memberikan gambaran tentang profitabilitas perusahaan.

Tips Menggunakan PBV dalam Analisis Saham

  • Gunakan bersama indikator lain: PBV sebaiknya tidak digunakan sebagai satu-satunya alat analisis. Kombinasikan dengan rasio lain seperti Price to Earnings (PE) atau Price Earnings Growth (PEG) agar analisis lebih komprehensif.
  • Perhatikan rata-rata industri: Selalu bandingkan PBV saham dengan rata-rata PBV industri untuk memahami apakah harga saham tersebut wajar.
  • Pertimbangkan kondisi perusahaan dan sektor: Evaluasi juga kesehatan keuangan dan prospek bisnis perusahaan agar tidak terjebak membeli saham murah yang sebenarnya bermasalah.

Pengaruh Struktur Utang pada PBV

Selain hal-hal yang sudah dibahas, penting untuk memahami bahwa struktur utang perusahaan dapat memengaruhi nilai buku dan rasio PBV. Perusahaan dengan beban utang tinggi mungkin memiliki nilai buku yang rendah sehingga PBV tampak tinggi, atau sebaliknya. Oleh karena itu, saat menganalisis PBV, jangan lupa untuk memperhatikan laporan keuangan terkait utang agar mendapatkan gambaran valuasi yang lebih akurat.



Penutup

Mengetahui apa itu price to book value sangat penting untuk setiap investor yang ingin menilai valuasi saham secara fundamental. Rasio ini memberikan gambaran sederhana tentang berapa banyak harga saham dibandingkan dengan kekayaan bersih perusahaan. Namun, PBV bukanlah satu-satunya alat yang harus diandalkan.

Menggunakan PBV secara bijaksana, dengan membandingkan antar perusahaan sejenis dan mengombinasikannya dengan indikator lain, akan membantu Anda membuat keputusan investasi yang lebih tepat dan terukur. Jadi, sebelum membeli saham, selalu sempatkan untuk mengecek nilai PBV dan faktor pendukung lainnya agar investasi Anda berjalan optimal.